Masih Sering Dirayakan, Ini Dia Sejarah Imlek yang Wajib Diketahui

- Redaksi

Friday, 9 February 2024 - 08:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Contoh perayaan Imlek (Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.id – Imlek adalah perayaan tahun baru yang dirayakan oleh masyarakat Tionghoa, terutama di seluruh dunia. 

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Merayakan Tahun Baru Imlek merupakan tradisi yang telah berlangsung sejak zaman dahulu kala dan terus dilaksanakan hingga saat ini.

Penentuan tahun baru Imlek didasarkan pada sistem penanggalan China, yaitu kalender Lunar. 

Kalender Lunar mengikuti siklus Bulan dan Matahari, sehingga perhitungan tanggal Imlek sedikit berubah dari tahun ke tahun. 

Oleh karena itu, perayaan tahun baru Imlek biasanya jatuh pada awal bulan Februari atau akhir bulan Januari setiap tahunnya.

Untuk merayakan Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa di seluruh dunia melakukan berbagai macam tradisi seperti pertunjukan barongsai, memasang lampion dan hiasan kertas merah, serta bagi-bagi angpao (amplop berisi uang) kepada anak-anak. 

Baca Juga :  Getafe CF Berkomitmen Akan Membantu Mason Greenwood Meningkatkan Performa Terbaiknya

Berbagai macam makanan dan minuman khas Imlek juga disajikan selama perayaan ini, yang memiliki filosofi keberuntungan dan kekayaan untuk yang memakannya.

Sejarah Imlek yang Jarang Diketahui 

Sejarah Imlek dimulai sejak zaman Dinasti Xia, ketika petani merayakan musim semi. 

Kemudian, tradisi ini berkembang menjadi perayaan Tahun Baru Imlek karena tradisinya yang bertepatan di awal tahun menurut perhitungan kalender China. 

Selain itu, terdapat juga legenda Tionghoa yang menceritakan asal-usul Imlek.

Legenda Nian menceritakan bahwa pada zaman dahulu terdapat monster besar yang bernama Nian yang berasal dari dasar laut atau gunung. 

Nian muncul pada akhir musim dingin, bertepatan dengan tahun baru, untuk memakan panen, ternak, dan bahkan penduduk desa. 

Baca Juga :  Nikita Mirzani Tanggapi Pemanggilan Razman Arif Nasution oleh Polisi: Tidur Nyenyak Ya, Razman!

Suatu waktu, penduduk desa melihat Nian lari ketakutan setelah bertemu dengan seorang anak yang mengenakan baju berwarna merah. 

Peristiwa ini membuat mereka menyadari bahwa Nian takut pada warna merah. 

Oleh sebab itu, setiap pergantian tahun, penduduk desa akan mengenakan pakaian berwarna merah, memasang hiasan berwarna merah dan memasang lampion untuk mengusir Nian dari desa mereka.

Sejarah Imlek di Indonesia 

Di Indonesia, sejarah Imlek dimulai dari kedatangan orang Tionghoa ke Asia Tenggara untuk berdagang. 

Selama masa pemerintahan Soekarno, orang Tionghoa diberikan kebebasan untuk mengekspresikan identitas mereka dan merayakan budaya mereka, termasuk perayaan Imlek.

Namun, pada masa pemerintahan Soeharto, upacara keagamaan dan tradisi Tionghoa seperti Imlek hanya diizinkan di dalam lingkungan keluarga dan ruangan tertutup. 

Baca Juga :  Persib Bandung Resmi Berpisah dengan Ezra Walian, Ini Faktanya!

Barulah pada masa Presiden Gus Dur, perayaan Imlek dapat dilaksanakan secara lebih terbuka di masyarakat. 

Sejak 2003, Imlek telah diumumkan sebagai hari libur nasional dan dirayakan setiap tahunnya di Indonesia.

Dalam rangkaian perayaan Tahun Baru Imlek, masyarakat Tionghoa di Indonesia biasanya mengadakan berbagai macam acara seperti pameran khas dan budaya Tionghoa, pertunjukan musik dan tari, serta bazar makanan dan suvenir khas Tionghoa. 

Perayaan Imlek menjadi momen penting bagi masyarakat Tionghoa untuk bersatu, mempererat silaturahmi, dan merayakan kekayaan budaya yang dimiliki sebagai sebuah komunitas.

Berita Terkait

Imbauan Gubernur Jabar Stop Study Tour Mulai Berdampak, Tempat Wisata Sepi
Atalanta Kalahkan AS Roma 2-1 dan Pastikan Tiket ke Liga Champions
Meski Dilarang, Parkir Sembarangan di Depan Plaza Patriot Bekasi Masih Terjadi
Kembali Meningkat, 24 Pekerja di Ponorogo Positif HIV
Polisi Panggil Saksi dalam Kasus Laporan Ijazah Palsu Jokowi
Hasil Lab Ungkap Penyebab Keracunan Massal di Bogor: Bakteri E-coli dan Salmonella Ditemukan
Pemerintah Kabupaten Ponorogo Lakukan Pemeriksaan HIV pada Pekerja Tempat Hiburan Malam
DPR Minta Polisi Usut Tuntas Kecelakaan Maut di Purworejo yang Tewaskan 11 Guru

Berita Terkait

Tuesday, 13 May 2025 - 09:32 WIB

Imbauan Gubernur Jabar Stop Study Tour Mulai Berdampak, Tempat Wisata Sepi

Tuesday, 13 May 2025 - 09:29 WIB

Atalanta Kalahkan AS Roma 2-1 dan Pastikan Tiket ke Liga Champions

Tuesday, 13 May 2025 - 09:22 WIB

Meski Dilarang, Parkir Sembarangan di Depan Plaza Patriot Bekasi Masih Terjadi

Tuesday, 13 May 2025 - 09:08 WIB

Kembali Meningkat, 24 Pekerja di Ponorogo Positif HIV

Tuesday, 13 May 2025 - 09:03 WIB

Polisi Panggil Saksi dalam Kasus Laporan Ijazah Palsu Jokowi

Berita Terbaru

Panasonic (Dok. Ist)

Ekonomi

Kemenperin Pastikan PHK Panasonic Tak Berdampak ke Indonesia

Tuesday, 13 May 2025 - 09:19 WIB