Mengenal Tradisi Siraman Pengantin dan Tata Caranya

- Redaksi

Friday, 9 February 2024 - 03:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Tradisi siraman pengantin
( Dok. Istimewa)

SwaraWarta.co.idUpacara siraman pengantin berasal dari Bahasa Jawa yakni ‘siram’ yang berarti mengguyur atau mandi. 

Berdasarkan asal katanya, upacara siraman berarti tindakan untuk memandikan mempelai sebelum prosesi ijab kabul dilaksanakan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tradisi siraman pengantin umumnya diadakan satu hari sebelum pernikahan dan hanya dilakukan oleh mempelai wanita. 

Namun, saat ini banyak juga mempelai pria yang melakukan tradisi ini.

Waktu pelaksanaan siraman tidak sembarangan. Biasanya siraman dilakukan pada rentang waktu antara pukul 10.00-15.00. 

Pasalnya rentang waktu tersebut dipercaya sebagai saat para bidadari turun dari surga untuk mandi.

Acara ini dilakukan di tempat yang terpisah, makna siraman adalah untuk membersihkan tubuh dan jiwa kedua mempelai dari hal-hal negatif. 

Baca Juga :  Seorang Lansia diperkosa dan Dianiaya di Luwu Sulawesi Selatan

Harapannya, upacara ini membuat pasangan pengantin dapat memulai kehidupan rumah tangga dengan jiwa dan raga yang bersih atau suci.

Tata Cara Tradisi Siraman Pengantin

Berikut ini adalah tata cara upacara siraman adat Jawa yang wajib dilakukan:

1. Sungkeman 

Upacara siraman dibuka dengan prosesi sungkeman. Sungkeman dilakukan sebagai tanda hormat dan terima kasih pada kedua orang tua yang telah membesarkan para pengantin dengan penuh kasih sayang.

Selain itu, banyak juga pengantin yang memohon maaf atas segala kesalahan yang dibuat selama menjadi anak. 

Terakhir, mereka juga memohon restu agar kehidupan pernikahannya dipenuhi berkah dan dapat berjalan dengan lancar.

2. Memecahkan Kendi 

Setelah prosesi siraman selesai, sang ayah akan menuangkan sisa air di kendi pada pengantin wanita yang bisa digunakan untuk berwudhu. 

Baca Juga :  Seorang Wisatawan Tertangkap Dua Kali Saat Akan Mengedarkan Ketamin

Kendi yang sudah kosong kemudian dipegang oleh kedua orang tua dan dijatuhkan ke tanah sampai pecah.

Saat menjatuhkan kendi, kedua orang tua berkata “Niat ingsun ora mecah kendi, nanging mecah pamore anakku [nama mempelai wanita]”. 

3. Potong Rikmo 

Setelah jiwa dan raga mempelai bersih, upacara siraman pengantin dilanjutkan dengan memotong rambut kedua mempelai yang biasa disebut potong rikmo.

Pemotongan ini bertujuan untuk menghilangkan hal buruk yang masih menempel.

Potongan rambut mempelai wanita dan pria kemudian disatukan dan dikubur pada halaman rumah untuk memastikan tidak ada hal buruk yang mengikuti kedua mempelai.

4. Bopongan 

Prosesi siraman terakhir adalah bopongan atau menggendong mempelai wanita menuju kamar. 

Baca Juga :  Amalan Bulan Ramadhan 10 Hari Pertama untuk Mendapatkan Rahmat Allah, Bisa Dipersiapkan Mulai Sekarang

Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh ayah mempelai wanita sehingga melambangkan kasih sayang orang tua yang selalu mengiringi perjalanan sang anak hingga waktu terakhir menjelang ia memasuki babak hidup baru.

Jika ayah mempelai perempuan sudah tidak ada maka yang membopong bisa adik laki-laki atau kakak laki-laki. 

Nah itulah informasi singkat mengenai tradisi siraman pengantin dan tata cara selengkap.

Berita Terkait

Bagaimana Proses Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara dalam Sidang PPPKI?
Mengapa Sila Pertama Pancasila Menjiwai Sila-sila yang Lain? Simak Jawabannya Berikut!
Buatlah Peta Konsep Tentang Perbedaan Sunnah Hadist, Atsar, dan Khabar? Berikut Penjelasannya
Bagaimana Kalian Mengamalkan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pandangan Hidup Bangsa dan Ideologi Negara?
Hal Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan Experiential Learning Agar Lebih Efektif? Begini Jawabannya!
Bagaimana Menerapkan Experiential Learning dalam Pembelajaran Bersama dengan Guru Lain? Simak Penjelasannya Berikut!
Bagaimana Jalannya Sidang BPUPKI dalam Menentukan Rumusan Dasar Negara Jelaskan dengan Alasan?
Mengapa Seorang Mukmin Harus Bersegera dalam Berlomba-lomba dalam Kebaikan dan Beretos Kerja?

Berita Terkait

Monday, 25 August 2025 - 10:09 WIB

Bagaimana Proses Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara dalam Sidang PPPKI?

Monday, 25 August 2025 - 08:49 WIB

Mengapa Sila Pertama Pancasila Menjiwai Sila-sila yang Lain? Simak Jawabannya Berikut!

Monday, 25 August 2025 - 08:40 WIB

Buatlah Peta Konsep Tentang Perbedaan Sunnah Hadist, Atsar, dan Khabar? Berikut Penjelasannya

Sunday, 24 August 2025 - 15:58 WIB

Hal Apa yang Perlu Diperhatikan dalam Penerapan Experiential Learning Agar Lebih Efektif? Begini Jawabannya!

Sunday, 24 August 2025 - 15:50 WIB

Bagaimana Menerapkan Experiential Learning dalam Pembelajaran Bersama dengan Guru Lain? Simak Penjelasannya Berikut!

Berita Terbaru

Iuran BPJS Kesehatan Naik di Tahun 2026

Regional

Siap-siap! Iuran BPJS Kesehatan Naik di Tahun 2026

Monday, 25 Aug 2025 - 12:00 WIB