HORTON Dan Chester [1999] Menyatakan Bahwa Penyimpangan Adalah Setiap Perilaku Yang Dinyatakan Sebagai Suatu Pelanggaran Terhadap Norma-Norma Social

- Redaksi

Wednesday, 25 June 2025 - 11:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Horton dan Chester (1999) mendefinisikan penyimpangan sebagai setiap perilaku yang dianggap melanggar norma-norma sosial. Konsep ini, yang disebut social deviation atau penyimpangan sosial, mengarahkan kita untuk memahami perilaku manusia dalam konteks aturan dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

Pemahaman tentang penyimpangan sosial memerlukan analisis lebih lanjut mengenai beberapa konsep kunci. Artikel ini akan membahas konsep free-will, definisi penyimpangan sosial menurut Horton dan Chester, hubungan norma sosial dengan pengawasan sosial, serta penjelasan mengenai norma berdasarkan perspektif Graham Sumner.

Free-Will dan Perilaku Manusia

Free-will atau kehendak bebas adalah kemampuan individu untuk membuat pilihan dan menentukan tindakannya sendiri, tanpa sepenuhnya ditentukan oleh faktor eksternal. Konsep ini penting karena menempatkan individu sebagai agen aktif dalam membentuk perilakunya, bukan sekadar respon terhadap lingkungan.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam konteks Horton dan Chester, free-will menjelaskan mengapa individu dapat memilih untuk mematuhi atau melanggar norma sosial. Kebebasan memilih ini berarti individu bertanggung jawab atas tindakan mereka, baik yang konformatif maupun yang menyimpang.

Baca Juga :  Bagaimana Saudara Menganalisis Keunggulan dari Sistem Pendukung Perencanaan Berbasis Computer

Keberadaan free-will juga menjelaskan keragaman perilaku dalam masyarakat. Tidak semua orang akan selalu bertindak seragam, meskipun berada di bawah tekanan norma yang sama. Perbedaan ini muncul karena pilihan individu yang dibentuk oleh berbagai faktor internal dan eksternal.

Penyimpangan Sosial (Social Deviation)

Seperti yang telah dijelaskan, Horton dan Chester mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai perilaku yang dianggap melanggar norma-norma sosial. Ini mencakup berbagai perilaku, mulai dari pelanggaran hukum hingga tindakan yang dianggap tidak sesuai dengan standar moral atau adat istiadat setempat.

Penting untuk diingat bahwa penyimpangan sosial bersifat relatif. Suatu tindakan yang dianggap menyimpang di satu masyarakat mungkin diterima di masyarakat lain. Interpretasi masyarakat terhadap suatu tindakan juga sangat berperan dalam menentukan apakah suatu perilaku dianggap menyimpang atau tidak.

Reaksi masyarakat terhadap penyimpangan sosial bervariasi, mulai dari teguran ringan hingga sanksi hukum yang berat, tergantung pada tingkat pelanggaran dan norma yang dilanggar. Reaksi ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial dan budaya.

Baca Juga :  Apakah Perlu Literasi Keuangan Diimplementasikan dalam Pendidikan

Norma Sosial dan Pengawasan Sosial (Social Control)

Norma sosial adalah aturan atau pedoman perilaku yang mengatur kehidupan masyarakat. Norma ini dapat berupa hukum tertulis, adat istiadat, kebiasaan, maupun nilai-nilai moral yang dianut bersama.

Pengawasan sosial adalah mekanisme yang digunakan masyarakat untuk memastikan kepatuhan terhadap norma-norma. Pengawasan ini dapat bersifat formal (misalnya, melalui penegakan hukum) atau informal (misalnya, melalui tekanan sosial dan opini publik).

Kedua konsep ini saling terkait erat. Norma sosial menyediakan standar perilaku, sementara pengawasan sosial memastikan bahwa norma tersebut dipatuhi. Tanpa pengawasan sosial yang efektif, norma sosial akan sulit untuk ditegakkan.

Jenis-jenis Pengawasan Sosial

  • Pengawasan internal: Kepatuhan terhadap norma karena keyakinan pribadi dan internalisasi nilai-nilai.
  • Pengawasan eksternal: Kepatuhan karena adanya tekanan, sanksi, atau pengawasan dari luar.

Norma Menurut Graham Sumner

Sosiolog William Graham Sumner mengklasifikasikan norma ke dalam tiga kategori berdasarkan kekuatan mengikatnya:

Folkways

Folkways adalah kebiasaan atau aturan sosial yang lemah. Pelanggaran terhadap folkways biasanya hanya menghasilkan sanksi ringan, misalnya teguran sosial. Contohnya adalah aturan tata krama atau etika berpakaian.

Baca Juga :  Kahiyang Ayu Dukung Generasi Emas 2045, Begini Upayanya!

Mores

Mores merupakan norma yang lebih kuat dan berkaitan dengan moral dan etika masyarakat. Pelanggaran mores dapat menimbulkan kecaman sosial yang lebih serius. Contohnya adalah larangan mencuri atau berbohong.

Laws

Laws adalah norma yang diundangkan secara formal dan memiliki sanksi hukum yang tegas. Contohnya adalah undang-undang pidana dan peraturan pemerintah lainnya.

Sumner menekankan bahwa norma-norma ini terbentuk melalui interaksi sosial dan kebutuhan masyarakat untuk menciptakan keteraturan dan integrasi sosial. Norma berperan penting dalam membedakan perilaku yang dapat diterima (konformitas) dan perilaku yang tidak dapat diterima (penyimpangan).

Kesimpulannya, pemahaman tentang penyimpangan sosial memerlukan pemahaman yang menyeluruh tentang free-will, norma sosial, dan mekanisme pengawasan sosial. Klasifikasi norma menurut Sumner membantu kita untuk melihat bagaimana berbagai jenis norma berkontribusi pada stabilitas dan keteraturan dalam masyarakat.

Berita Terkait

Apakah Verval Ijazah Harus Melalui Dapodik? Berikut Ini Penjelasannya!
5 Cara Membuat Laporan yang Baik dan Benar: Langkah Demi Langkah
Elsa Adalah Seorang Staf Bagian Produksi, Setiap Hari Ia Menyortir Produk yang Tidak Memenuhi Standari dalam Rangka Menjaga Kualitas?
Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025: Panduan Lengkap untuk Peringatan HUT RI ke-80
Tujuan Pelaksanaan PKKMB 2025: Membangun Karakter Mahasiswa Baru yang Berkualitas
Apa yang Dimaksud dengan Dehumanisasi dan Bagaimana Cara Pencegahannya
Jelaskan Langkah-langkah Perkembangbiakan Hewan dengan Ovovivipar? Simak Penjelasannya Secara Lengkap!
Bagaimana Kita Mempromosikan Murid dalam Proses Belajar? Simak Jawaban Berikut!
Tag :

Berita Terkait

Tuesday, 12 August 2025 - 14:31 WIB

Apakah Verval Ijazah Harus Melalui Dapodik? Berikut Ini Penjelasannya!

Tuesday, 12 August 2025 - 14:24 WIB

5 Cara Membuat Laporan yang Baik dan Benar: Langkah Demi Langkah

Tuesday, 12 August 2025 - 11:50 WIB

Elsa Adalah Seorang Staf Bagian Produksi, Setiap Hari Ia Menyortir Produk yang Tidak Memenuhi Standari dalam Rangka Menjaga Kualitas?

Monday, 11 August 2025 - 10:11 WIB

Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025: Panduan Lengkap untuk Peringatan HUT RI ke-80

Monday, 11 August 2025 - 09:36 WIB

Tujuan Pelaksanaan PKKMB 2025: Membangun Karakter Mahasiswa Baru yang Berkualitas

Berita Terbaru

Cara Membuat Laporan yang Baik dan Benar

Pendidikan

5 Cara Membuat Laporan yang Baik dan Benar: Langkah Demi Langkah

Tuesday, 12 Aug 2025 - 14:24 WIB