Menelusuri Jejak Sejarah: Asal-Usul Jalur Pacu Riau yang Viral di Klaim Negara Tetangga

- Redaksi

Friday, 4 July 2025 - 10:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Asal-Usul Jalur Pacu Riau

Asal-Usul Jalur Pacu Riau

SwaraWarta.co.id – Riau, sebuah provinsi yang kaya akan budaya dan tradisi, memiliki salah satu warisan tak benda yang paling memukau Jalur Pacu.

Atraksi perlombaan perahu panjang ini bukan sekadar ajang balap biasa, melainkan representasi kekayaan budaya Melayu dan semangat kebersamaan yang telah mendarah daging.

Namun, akhir-akhir ini Jalur Pacu di klaim oleh negara Tetangga seperti Malaysia, Thailand, dan bahkan Vietnam.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mereka menyebut, kalau tradisi Jalur Pacu ini merupakan tradisi dari negara mereka.

Lantas, bagaimana tradisi jalur pacu Riau ini bermula? Mari kita telusuri jejak sejarahnya yang menggugah.

Dari Kebutuhan Sehari-hari Menjadi Tradisi Adat

Asal-usul jalur pacu Riau, khususnya di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), tidak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Melayu yang erat dengan sungai. Dahulu kala, sungai merupakan tulang punggung transportasi utama.

Baca Juga :  Camping di Purwokerto: 4 Tempat Camping Paling Indah yang Wajib Dikunjungi

Perahu adalah alat vital untuk berburu, mencari ikan, mengangkut hasil bumi, dan bahkan sebagai alat perang. Dari sinilah cikal bakal “jalur” atau perahu panjang ini muncul.

Pada awalnya, perahu-perahu ini dirancang untuk kecepatan dan daya angkut, disesuaikan dengan kontur sungai dan kebutuhan sehari-hari. Seiring waktu, masyarakat mulai menyadari potensi kompetitif dari perahu-perahu mereka.

Lomba-lomba kecil antar kampung pun sering diadakan, bukan untuk hadiah, melainkan sebagai ajang adu gengsi dan keterampilan mendayung. Inilah yang kemudian berkembang menjadi tradisi jalur pacu yang kita kenal sekarang.

Peran Penting dalam Budaya dan Sosial Masyarakat

Jalur pacu tak hanya sekadar perlombaan, melainkan sebuah ritual sosial yang mendalam.

Baca Juga :  Aturan Baru Australia Menghubungi Karyawan di Luar Jam Kerja, Didenda Hampir 1 M

Sejak abad ke-19, tradisi ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan hari besar Islam seperti Idul Fitri dan Idul Adha, serta acara penting lainnya seperti pernikahan adat dan syukuran panen.

Setiap “jalur” atau perahu dihias megah dengan ukiran dan warna-warni yang mencerminkan identitas desa atau daerah asalnya.

Proses pembuatan jalur sendiri merupakan warisan turun temurun yang melibatkan seluruh masyarakat.

Kayu pilihan dari hutan Riau dipahat dan dibentuk dengan teliti, seringkali memakan waktu berbulan-bulan. Filosofi gotong royong dan kebersamaan sangat terasa dalam setiap tahapan, mulai dari pemilihan kayu, pemahatan, hingga peluncuran perahu.

Mempertahankan Warisan untuk Generasi Mendatang

Seiring perkembangan zaman, jalur pacu terus beradaptasi tanpa kehilangan esensinya. Pemerintah daerah dan masyarakat lokal bahu-membuhu melestarikan tradisi ini.

Baca Juga :  Menjelajahi Sirkuit Terindah di Dunia: 7 Arena Balap yang Memukau

Festival Pacu Jalur Nasional yang diadakan setiap tahun di Teluk Kuantan menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Acara ini tak hanya memamerkan keindahan perlombaan, tetapi juga menjadi etalase budaya dan ekonomi kreatif masyarakat Riau.

Jalur pacu Riau adalah bukti nyata bagaimana sebuah kebutuhan dasar dapat berevolusi menjadi sebuah tradisi agung yang sarat makna.

Dari dentuman ombak sungai yang menjadi saksi bisu adu kecepatan, hingga sorak sorai penonton yang membakar semangat, jalur pacu akan terus mengukir kisah tentang persatuan, kekuatan, dan kekayaan budaya Melayu yang tak lekang oleh waktu.

 

Berita Terkait

SAR Imbau Wisatawan Hati-Hati Ubur-Ubur di Pantai Baron
KBS Hadirkan Wahana Seru dan Edukatif Selama Libur Sekolah, Tiket Cuma Rp15 Ribu!
Telaga Ngebel Ponorogo Kembali Menggelar Larungan 2025, Perpaduan Antara Tradisi dan Wisata
Kemenparekraf Dorong Wisata Domestik Selama Libur Sekolah Juni–Juli 2025
Liburan Seru di PIK 2! The Big Bounce Indonesia Tawarkan 5 Arena Bermain Raksasa
8 Hotel Termurah di Kabupaten Asahan, Tarif Mulai Rp88.890 per Malam, Fasilitas Nyaman & Lengkap
3 Wisata Alam Dekat IKN yang Wajib Dikunjungi, Cocok untuk Liburan Seru dan Menyegarkan
10 Hotel Termurah di Deli Serdang Mulai Rp52.391, Nyaman, Bersih, dan Ramah di Kantong

Berita Terkait

Monday, 30 June 2025 - 15:47 WIB

SAR Imbau Wisatawan Hati-Hati Ubur-Ubur di Pantai Baron

Friday, 27 June 2025 - 09:33 WIB

KBS Hadirkan Wahana Seru dan Edukatif Selama Libur Sekolah, Tiket Cuma Rp15 Ribu!

Tuesday, 24 June 2025 - 14:42 WIB

Telaga Ngebel Ponorogo Kembali Menggelar Larungan 2025, Perpaduan Antara Tradisi dan Wisata

Tuesday, 24 June 2025 - 10:03 WIB

Kemenparekraf Dorong Wisata Domestik Selama Libur Sekolah Juni–Juli 2025

Saturday, 21 June 2025 - 10:01 WIB

Liburan Seru di PIK 2! The Big Bounce Indonesia Tawarkan 5 Arena Bermain Raksasa

Berita Terbaru

PSSI Wujudkan Impian Mauro Zijlstra Bela Timnas Indonesia

Olahraga

PSSI Wujudkan Impian Mauro Zijlstra Bela Timnas Indonesia

Friday, 4 Jul 2025 - 14:00 WIB