SwaraWarta.co.id – Meski namanya harum di Indonesia berkat sejumlah pencapaian sejarah bersama Timnas, mantan pelatih Shin Tae-yong justru menghadapi situasi yang kontras di tanah airnya, Korea Selatan.
Reputasi profesionalnya di negeri ginseng tercoreng setelah pemecatannya dari klub Ulsan HD, yang kini membuatnya berpotensi menghadapi penyelidikan atau ‘saksi’ dari federasi sepak bola setempat, Korean Football Association (KFA).
Di Indonesia, Shin Tae-yong dikenang sebagai pelatih yang membawa Timnas mencapai sejumlah milestone penting, seperti lolos ke babak gugur Piala Asia 2024. Namun, keputusan PSSI memecatnya pada Januari 2025 menuai kontroversi dan dianggap memiliki timing yang tidak tepat.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, di Korea Selatan, karier terkininya berakhir buruk. Media Korea Chosun melaporkan bahwa pemecatannya dari Ulsan HD disebabkan oleh gaya komunikasinya yang buruk dan diduga menimbulkan konflik internal, termasuk tuduhan adanya kekerasan verbal dan fisik. Isu ini yang diduga dapat memicu keterlibatan KFA sebagai otoritas yang mengatur.
Akar Permasalahan dan Dampak Potensial
Laporan menyebut Shin Tae-yong berselisih dengan pemain dan diduga membuat keputusan sepihak.
Seorang koleganya, Hwang Sun-hong, menyoroti bahwa masalah ini juga berkaitan dengan perbedaan generasi dan perlunya adaptasi gaya kepemimpinan.
Konflik ini, yang terjadi di level klub elit Korea, berpotensi menarik perhatian KFA untuk meninjau standar kepelatihan atau bahkan menerima laporan resmi terkait insiden tersebut.
Meski menghadapi masalah di Korea, Shin Tae-yong masih menyimpan hormat untuk sepak bola Indonesia dan tidak menutup kemungkinan untuk kembali melatih Timnas di masa depan, salah satunya karena dukungan kuat dari para suporter.
Meski artikel-artikel dalam hasil pencarian tidak secara eksplisit mendetailkan bentuk ancaman atau proses hukum dari KFA, reputasi yang tercoreng dan konflik internal yang terpublikasi di media Korea menjadi dasar kuat mengapa mantan pelatih Timnas Indonesia ini berada dalam situasi yang rentan di negara asalnya.











