Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja: Tindakan Nyata untuk Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024

- Redaksi

Wednesday, 9 October 2024 - 21:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Tepat hari ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan tema Hari Kesehatan Mental Sedunia 2024, yaitu pentingnya memprioritaskan kesehatan mental di lingkungan kerja.

Dalam sebuah siaran pers yang disampaikan di Jakarta, Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, menggarisbawahi empat langkah penting yang perlu diambil untuk mencapai tujuan ini.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Langkah pertama yang harus diimplementasikan adalah penetapan jam kerja yang wajar.

Menurut Imran, waktu kerja yang efektif dan efisien sangat penting agar karyawan dapat menyelesaikan tugas mereka tanpa mengganggu waktu pribadi.

Ia menjelaskan bahwa selama ini jam kerja diatur sekitar delapan jam sehari, dan seharusnya hal ini dapat dioptimalkan.

Baca Juga :  Kerasnya Stasiun Manggarai Dirasakan Salah Satu Karyawan Yang Sampai Mengundurkan Diri Atau Resign Dari...

Dengan pengaturan yang tepat, diharapkan karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya tanpa perlu membawa pulang pekerjaan ke rumah.

Kedua, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk memberikan akses kepada masyarakat terhadap pelayanan kesehatan jiwa.

Imran menyebutkan pentingnya konseling dan pelatihan manajemen stres sebagai bagian dari layanan yang harus tersedia.

Ia mencontohkan bahwa Kementerian Kesehatan telah melakukan promosi skrining kesehatan jiwa, di mana masyarakat dapat melakukan pemeriksaan dan mendapatkan konseling bagi mereka yang membutuhkan.

Imran juga menambahkan bahwa tahun ini, partisipasi dalam skrining kesehatan jiwa mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan dua tahun sebelumnya.

Selanjutnya, langkah ketiga adalah mendorong percakapan terbuka mengenai kesehatan mental di kalangan pekerja.

Baca Juga :  Mengatasi Bullying di Lingkungan Sekolah: 6 LangkahEfektif untuk Melindungi Anak

Imran menyatakan bahwa seringkali terdapat stigma yang membuat orang merasa harus bertahan sendiri dan tidak membagikan masalah yang dihadapi.

Ia mengkritik anggapan bahwa seseorang harus selalu kuat dan tidak boleh menunjukkan kerentanan.

Dalam hal ini, dia menekankan bahwa dukungan sosial sangat penting, dan jika ada teman yang berbagi masalah, sebaiknya respons yang diberikan bukanlah “kamu baik-baik saja”,

tetapi lebih mendukung, seperti “oke, kamu sedang menghadapi masalah, mari kita hadapi bersama”.

Langkah keempat, meski tidak secara langsung disebutkan, berkaitan dengan perlunya lingkungan kerja yang mendukung kesehatan mental.

Ini bisa mencakup kebijakan yang fleksibel, pengembangan program kesehatan mental di perusahaan, dan penciptaan suasana yang memungkinkan karyawan merasa aman untuk berbagi masalah mereka.

Baca Juga :  Tips Menjadi Orang yang Bodo Amat: Jaga Kesehatan Mental!

Imran berharap dengan adanya inisiatif-inisiatif ini, kesehatan mental di tempat kerja dapat ditingkatkan, yang pada gilirannya akan berdampak positif terhadap produktivitas dan kesejahteraan karyawan.

Melalui upaya-upaya ini, Kementerian Kesehatan berharap agar setiap individu merasa didukung dan diprioritaskan dalam hal kesehatan mental, terutama di tempat kerja.

Kesehatan mental yang baik tidak hanya penting untuk individu itu sendiri, tetapi juga berdampak pada lingkungan kerja secara keseluruhan.

Dengan kolaborasi antara semua pihak, termasuk perusahaan dan pemerintah, diharapkan kesehatan mental dapat menjadi perhatian utama di semua sektor.***

Berita Terkait

Kelebihan Airbus A400M: Penguatan Baru untuk Kesiapan Udara Strategis Indonesia
PPN 12% Resmi Berlaku: Simak Penjelasan Lengkap dan Dampaknya bagi Masyarakat
Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Mulai November 2025, Ini Syarat dan Mekanismenya
Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Diduga Terkait Proyek Infrastruktur Dinas PUPR
Jadwal SIM Keliling Bandung November 2025: Lokasi dan Syarat Perpanjangan
Amerika Serikat Ancam Serang Fasilitas Militer Venezuela, Ketegangan Memanas
Pencairan TPG Triwulan III 2025: Gelombang, Jadwal, dan Cara Cek Status
KKS Baru BNI 2025: Jadwal dan Cara Cek Pencairan Dana Bantuan Sosial

Berita Terkait

Wednesday, 5 November 2025 - 09:46 WIB

Kelebihan Airbus A400M: Penguatan Baru untuk Kesiapan Udara Strategis Indonesia

Tuesday, 4 November 2025 - 17:31 WIB

PPN 12% Resmi Berlaku: Simak Penjelasan Lengkap dan Dampaknya bagi Masyarakat

Tuesday, 4 November 2025 - 13:49 WIB

Pemutihan Tunggakan BPJS Kesehatan Mulai November 2025, Ini Syarat dan Mekanismenya

Tuesday, 4 November 2025 - 12:29 WIB

Gubernur Riau Abdul Wahid Terjaring OTT KPK, Diduga Terkait Proyek Infrastruktur Dinas PUPR

Monday, 3 November 2025 - 16:57 WIB

Jadwal SIM Keliling Bandung November 2025: Lokasi dan Syarat Perpanjangan

Berita Terbaru

Benarkah Iran Tersingkir dari Piala Dunia 2026?

Olahraga

Benarkah Iran Tersingkir dari Piala Dunia 2026? Ini Faktanya

Wednesday, 5 Nov 2025 - 17:42 WIB