KF-21 Boramae Hasil Kerja Sama Korea Selatan–Indonesia Berpotensi Dominasi Pasar Jet Tempur, Kalahkan Produk AS dan China

- Redaksi

Sunday, 14 September 2025 - 11:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jet tempur KF-21 Boramae, hasil kolaborasi Korea Selatan dan Indonesia, semakin menarik perhatian dunia. Proyek ini awalnya melibatkan komitmen Indonesia sebesar 20% dari biaya pengembangan, sebagai imbalan atas transfer teknologi dan hak produksi melalui PT Dirgantara Indonesia. Namun, komitmen ini sempat goyah karena penundaan pembayaran dari pihak Indonesia.

Meskipun demikian, Indonesia tetap tercatat sebagai pengembang bersama, meski dengan penyesuaian persentase kontribusi. Situasi ini membuka peluang bagi negara lain untuk berinvestasi dan bermitra dalam pengembangan KF-21.

Minat Negara Lain terhadap KF-21 Boramae

Salah satu negara yang menunjukkan minat besar terhadap KF-21 Boramae adalah Uni Emirat Arab (UEA). Laporan MSN Korea pada 6 September 2025 menyebutkan kunjungan pejabat tinggi UEA, termasuk Wakil Menteri Pertahanan, ke Korea Selatan untuk meninjau prototipe KF-21 dan mengevaluasi kinerjanya. Kunjungan ini termasuk peninjauan fasilitas produksi Korea Aerospace Industries (KAI).

Minat UEA ini bukan sekadar observasi, melainkan menunjukkan niat serius untuk akuisisi dan kerja sama pengembangan bersama. Jika UEA benar-benar mengakuisisi KF-21, ini akan menjadi lompatan besar bagi industri pertahanan Korea Selatan di pasar Timur Tengah, khususnya dalam hal peningkatan status persenjataan dan ekspansi pasar internasional.

UEA berencana mengembangkan model KF-21 khusus sesuai kebutuhannya, serta berupaya mendapatkan transfer teknologi dan melakukan latihan militer bersama Korea Selatan. Kerja sama ini diproyeksikan memperkuat hubungan pertahanan antara kedua negara dan memperluas strategi global industri pertahanan Korea Selatan.

Alasan Ketertarikan Negara Timur Tengah terhadap KF-21

Ketertarikan negara-negara Timur Tengah terhadap KF-21, bukan tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang membuat KF-21 lebih menarik dibanding jet tempur Amerika atau Tiongkok.

Keunggulan KF-21

Pertama, KF-21 menawarkan fleksibilitas integrasi persenjataan dan avionik sesuai kebutuhan lokal. Transfer teknologi dan dukungan produksi lokal memungkinkan kemandirian strategis bagi negara pengadopsi.

Baca Juga :  Sespimmen Polri Dikreg 65 Laksanakan KKP di Ponpes Kota Wisata Batu, Fokus pada Pengabdian dan Edukasi

Kedua, pengadaan jet tempur seperti F-35 Amerika seringkali dihadapkan pada kendala operasional, kendala persenjataan, risiko politik, biaya perawatan yang tinggi, dan ketidakstabilan pasokan. KF-21 menawarkan solusi yang lebih praktis dan efisien dalam hal ini.

Ketiga, KF-21 menawarkan daya saing harga yang stabil dan rencana peningkatan teknologi yang konsisten, yang memungkinkan produksi massal dan penyebaran cepat. Hal ini menjadikannya alternatif yang menarik secara ekonomis.

Kontribusi Indonesia dan Revisi Kesepakatan

Kontribusi Indonesia dalam proyek KF-21 sempat mengalami revisi. Awalnya, Indonesia berkomitmen untuk menanggung 20% biaya pengembangan, sekitar 1,7 triliun won, sebagai imbalan atas transfer teknologi dan sebuah prototipe pesawat. Namun, pembayaran Indonesia sempat tertunda, dan pada akhirnya persentase kontribusinya direvisi menjadi 7,5% pada Agustus 2024.

Baca Juga :  Lakukan Korupsi, Kades dan Perangkat Desa Trenggalek ditangkap

Laporan Breaking Defense pada 13 Juni 2025 menyebutkan kesepakatan pengembangan KF-21 yang direvisi. Indonesia pun berupaya mencicil pembayarannya hingga tahun 2034, meski hal ini belum dikonfirmasi oleh pihak Korea Selatan.

Meskipun mengalami revisi dalam hal kontribusi keuangan, kolaborasi Indonesia dan Korea Selatan dalam proyek KF-21 tetap menjadi tonggak sejarah penting dalam pengembangan industri pertahanan kedua negara. Keberhasilan KF-21 di pasar internasional akan memberikan dampak signifikan bagi kedua negara, baik dalam hal ekonomi maupun pertahanan.

Kesimpulannya, KF-21 Boramae tidak hanya menjadi puncak teknologi pengembangan jet tempur, tetapi juga sebuah proyek kolaboratif yang berpotensi besar untuk membentuk lanskap pertahanan global. Dengan menawarkan solusi yang praktis, efisien, dan sesuai kebutuhan lokal, KF-21 semakin menunjukkan daya tariknya di pasar internasional, khususnya di Timur Tengah.

Berita Terkait

Jadwal SIM Keliling Bandung November 2025: Lokasi dan Syarat Perpanjangan
Amerika Serikat Ancam Serang Fasilitas Militer Venezuela, Ketegangan Memanas
Pencairan TPG Triwulan III 2025: Gelombang, Jadwal, dan Cara Cek Status
KKS Baru BNI 2025: Jadwal dan Cara Cek Pencairan Dana Bantuan Sosial
Pabrik Sepatu Nike PHK 3.000 Karyawan, Ini Kronologi dan Penyebab di Baliknya
TNI AL dan PT PAL Berhasil Uji Penembakan dari Kapal Selam Tanpa Awak
Apakah BSU akan Cair Lagi? Begini Kata Kemnaker!
Masjid Al-Aqsa Terancam Roboh Akibat Penggalian oleh Israel

Berita Terkait

Monday, 3 November 2025 - 16:57 WIB

Jadwal SIM Keliling Bandung November 2025: Lokasi dan Syarat Perpanjangan

Monday, 3 November 2025 - 10:25 WIB

Amerika Serikat Ancam Serang Fasilitas Militer Venezuela, Ketegangan Memanas

Sunday, 2 November 2025 - 15:12 WIB

Pencairan TPG Triwulan III 2025: Gelombang, Jadwal, dan Cara Cek Status

Sunday, 2 November 2025 - 14:21 WIB

KKS Baru BNI 2025: Jadwal dan Cara Cek Pencairan Dana Bantuan Sosial

Friday, 31 October 2025 - 19:23 WIB

Pabrik Sepatu Nike PHK 3.000 Karyawan, Ini Kronologi dan Penyebab di Baliknya

Berita Terbaru

Cara Mengatasi Roblox yang Error

Teknologi

Cara Mengatasi Roblox yang Error Tanpa Harus Pusing

Monday, 3 Nov 2025 - 17:36 WIB