Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 1-83, Perhatikan agar Semakin Mudah Menghafalkan dan Pahala Banyak Didapatkan

- Redaksi

Tuesday, 24 September 2024 - 09:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Swarawarta.co.id – Surat Yasin merupakan salah satu surat yang sangat populer dalam Al-Qur’an dan sering dibaca oleh umat Islam di berbagai kesempatan sehingga hukum tajwid surat Yasin ayat 1-83 harus diperhatikan.

Dalam mempelajari dan membaca Al-Qur’an, penting untuk memahami hukum tajwid yang berlaku agar bacaan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan lebih indah didengar.

Hukum Tajwid Surat Yasin Ayat 1-83 Meliputi Apa Saja?

Berikut ini adalah penjelasan hukum tajwid yang terdapat dalam surat Yasin ayat 1-83.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Alif Lam Qamariyah dan Syamsiyah

Surat Yasin ayat-ayat awal sudah menampilkan contoh Alif Lam Qamariyah dan Alif Lam Syamsiyah. Misalnya, pada kalimat “الْقُرْآنِ” (Al-Qur’an), di mana Alif Lam Qamariyah dibaca jelas karena bertemu dengan huruf qamariyah (ق).

Berbeda dengan kata “الشَّمْس” (asy-syams), di mana Alif Lam Syamsiyah dibaca tidak jelas karena bertemu dengan huruf syamsiyah (ش).

Baca Juga :  Mengapa Peredaran Narkoba Semakin Meluas? Sebuah Analisis Mendalam

2. Izhar Halqi

Izhar Halqi adalah hukum tajwid di mana nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf izhar, seperti hamzah, ha, kho, ain, ghain, dan ha.

Contohnya bisa ditemukan pada ayat 5, kata “مُنْذِرِينَ”. Nun mati bertemu dengan huruf zhal (ذ), sehingga dibaca jelas tanpa dengung.

3. Ikhfa Haqiqi

Ikhfa terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang total berjumlah 15 huruf, seperti ta, tsa, jim, dal, dzal, dan lainnya.

Salah satu contohnya terdapat pada ayat 8, kata “فَهُمْ”. Nun mati di sini bertemu dengan huruf fa (ف), yang mengharuskan pembacaan secara samar dengan sedikit dengung.

4. Idgham Bighunnah dan Bila Ghunah

Idgham adalah hukum tajwid yang terjadi ketika nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf idgham, yang dibagi menjadi dua, yaitu idgham bighunnah dan idgham bilaghunnah. Sebagai contoh:

Baca Juga :  Doa Sebelum dan Sesudah Belajar, Dijamin Setelah Ini Ilmu Mudah Terserap di Otak

Idgham Bighunnah: Pada ayat 12, kata “مِنْ نُطْفَةٍ”, di mana nun sukun bertemu dengan nun (ن), maka dibaca melebur dengan dengung.

Idgham Bila Ghunah: Pada kata “يَلْعَبُونَ”, di mana nun sukun bertemu dengan huruf lam (ل), dibaca melebur tanpa dengung.

5. Mad Thabi’i

Mad thabi’i adalah mad atau panjang bacaan yang terjadi ketika ada huruf hijaiyah yang bertemu dengan alif, wawu, atau ya mati sebelumnya.

Panjang bacaan ini adalah 2 harakat. Contohnya ada pada ayat 1: “يس”. Bacaan “Ya” dipanjangkan 2 harakat karena termasuk mad thabi’i.

6. Mad Wajib Muttasil

Mad ini terjadi ketika ada huruf mad yang bertemu dengan hamzah dalam satu kalimat. Panjang bacaan untuk mad wajib muttasil adalah 4-5 harakat.

Salah satu contohnya terdapat pada ayat 9, kata “جِدَارٌ”.

7. Qalqalah

Qalqalah adalah hukum tajwid yang berlaku ketika salah satu dari lima huruf qalqalah (ق, ط, ب, ج, د) berada dalam kondisi sukun.

Baca Juga :  Bird And Bromelia Pavilion Wisata Taman Burung di Lembang

Qalqalah dibagi menjadi qalqalah sughra (kecil) dan kubra (besar). Contohnya pada kata “يَقُولُ” pada ayat 19. Huruf qaf (ق) dibaca dengan pantulan suara yang khas.

8. Ghunnah

Ghunnah merupakan dengungan yang terjadi pada bacaan yang mengandung huruf nun atau mim bertasydid.

Pada surat Yasin ayat 1-83, contoh hukum ghunnah bisa ditemukan pada kata “إِنَّ” di ayat 7, di mana nun bertasydid harus dibaca dengan dengungan yang kuat.

Pentingnya Memahami Hukum Tajwid dalam Surat Yasin

Memahami hukum tajwid bukan hanya penting untuk keindahan bacaan, tetapi juga menjaga agar makna Al-Qur’an tidak berubah karena kesalahan pengucapan.

Setiap aturan tajwid memiliki fungsi khusus untuk menjaga keaslian dan kesempurnaan bacaan Al-Qur’an, sebagaimana telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Berita Terkait

Memahami Prinsip-prinsip Demokrasi Menurut Islam: Landasan Etika Bernegara
Cara Menghitung Skala Peta dengan Mudah dan Akurat
Mengapa Asesmen Menjadi Dasar Penting dalam Proses Pembelajaran Paud? Begini Penjelasannya!
Bagaimana Cara Membuat Magnet dengan Induksi? Berikut ini Penjelasannya!
Apa yang Mungkin Terjadi Apabila Tidak Ada Panduan untuk Berprilaku Bagi Profesi Tertentu?
Mengapa Pancasila Dijadikan Dasar Negara Indonesia? Mari Kita Bahas Bersama!
Bagaimana Upaya Guru Mempelajari dan Menguasai Kompetensi yang Dibutuhkan untuk Peningkatan Kinerja Berdasarkan Rating Observasi Praktik Kinerja dan Hasil Refleksi?
Apakah yang Dimaksud dengan Lalai Mendirikan Sholat? Berikut Pembahasannya!

Berita Terkait

Friday, 5 December 2025 - 17:17 WIB

Memahami Prinsip-prinsip Demokrasi Menurut Islam: Landasan Etika Bernegara

Friday, 5 December 2025 - 11:16 WIB

Cara Menghitung Skala Peta dengan Mudah dan Akurat

Thursday, 4 December 2025 - 16:16 WIB

Mengapa Asesmen Menjadi Dasar Penting dalam Proses Pembelajaran Paud? Begini Penjelasannya!

Wednesday, 3 December 2025 - 17:00 WIB

Bagaimana Cara Membuat Magnet dengan Induksi? Berikut ini Penjelasannya!

Wednesday, 3 December 2025 - 16:51 WIB

Apa yang Mungkin Terjadi Apabila Tidak Ada Panduan untuk Berprilaku Bagi Profesi Tertentu?

Berita Terbaru

Cara Menghitung Skala Peta

Pendidikan

Cara Menghitung Skala Peta dengan Mudah dan Akurat

Friday, 5 Dec 2025 - 11:16 WIB