Sumber: Canva by Golib |
SwaraWarta.co.id – Seorang pria berinisial WEP, diduga melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita. WEP sendiri merupakan anggota DPRD aktif Sumatera Selatan dari Golkar. Pelaku menganiaya korban di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Korban yang berinisial AG mengalami sejumlah luka memar atas penganiayaan tersebut. Diketahui AG sendiri merupakan pacar dari pelaku. Kepada awak media, AG bercerita bahwa penganiayaan tersebut terjadi pada hari Jum’at, 01 September 2023 sekitar pukul 11.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Penganiayaan yang dilakukan oleh WEP itu terjadi pada hari Jum’at, tanggal 01 sekitar pukul 11.00 WIB di apartemen saya,” ungkap AG pada hari Sabtu, 2 September 2023.
Selain itu, korban mengaku bahwa penganiayaan ini bermula saat WEP sedang melakukan kunjungan kerja ke Jakarta. Kemudian WEP mampir ke apartemen korban di Casa Grande Jl. Raya Casablanca, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan.
“Saat tiba di Jakarta, WEP kemudian mampir ke apartemen saya” ungkapnya.
Kepada awak media, AG juga mengaku bahwa WEP memiliki hutang kepadanya kurang lebih 30 juta. Karena pelaku akan gajian, maka korban berniat untuk menagih hutangnya. Menurut AG, WEP sudah lama tidak membayar hutangnya.
“Karena tanggal 1, dia waktunya gajian jadi saya menagih hutangnya karena kebetulan dia lagi ada disini. Terus saya suruh cek dulu apa gajinya sudah masuk atau belum karena Wahyu sudah lama tidak bayar utangnya ke aku” ungkap AG.
Lantaran tidak terima hutangnya ditagih, AG dan WEP beradu mulut. Karena tersulut emosi, WEP memukul AG. Selain itu, AG juga membalas memukul korban. Merasa mendapatkan perlawanan, WEP semakin membabi buta dalam menganiaya korban.
“Awalnya aku pegang bajunya karena kesal hutangnya sudah setahun lebih tidak dibayar. WEP kemudian emosi dan disitu saya dipukul sama dia. Aku pun membalasnya, karena membalas pukulannya Wahyu kemudian memukul saya secara membabi buta,” ungkap AG.
Akibat pemukulan tersebut, AG tersungkur ke lantai sampai mimisan. Meskipun melihat korban sudah tersungkur ke lantai, pelaku tetap menyiksanya kembali. Kemudian pelaku mengatakan bahwa itu pelajaran bagi korban yang sudah berani menantangnya.
“Saya dipukul sampai tersungkur ke lantai, terus saya dipukul habis-habisan sampai keluar darah dari hidung saya. Waktu dia lihat saya mimisan, disitu dia berhenti memukul dan saya harap dia minta maaf. Tapi ternyata saya terus dipukuli, sampai WEP berkata ‘itu saya kasih pelajaran ke kamu kalau berani nantangin aku” ungkap AG sambil menirukan WEP.
Gunung Jae di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, bukanlah gunung dalam arti sebenarnya, melainkan sebuah…
Pandemi Covid-19 telah menimbulkan guncangan besar pada perekonomian global, termasuk Indonesia. PT. Indomilk, sebagai perusahaan…
Kebakaran pasar tradisional di Indonesia merupakan masalah yang sering terjadi dan menimbulkan kerugian besar, baik…
Perilaku menyimpang, dalam konteks sosiologi, merujuk pada tindakan yang melanggar norma, nilai, atau aturan sosial…
PT. Sumber Rejeki, sebuah perusahaan industri kue kering dengan 1000 karyawan, memiliki kebijakan untuk memaksimalkan…
Definisi administrasi telah menjadi subjek perdebatan dan interpretasi yang beragam di antara para ahli. Secara…