Niat Sholat Tarawih (Dok. Istimewa) |
SwaraWarta.co.id – Bulan Ramadhan 1445 H akan segera tiba dan di dalam bulan yang penuh berkah ini, umat muslim di seluruh dunia mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain menjalankan ibadah puasa, pada bulan Ramadhan juga terdapat shalat tarawih yang dilakukan setiap malamnya setelah melaksanakan shalat Isya dan sebelum shalat witir.
Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah sunah yang khusus dilaksanakan dalam bulan Ramadhan dan dilakukan secara berjamaah di masjid atau di musala.
Meskipun sholat tarawih hukumnya Sunnah, Namun sholat ini seringkali dilakukan oleh umat muslim. Sebab hal ini sesuai dengan hadis Nabi Muhammad SAW,
“Barangsiapa yang melaksanakan Shalat Tarawih bersama imam hingga selesai, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (HR. Bukhari-Muslim).
Dalam pelaksanaannya, shalat tarawih berbeda dengan shalat fardhu pada umumnya karena terdiri atas 20 rakaat dengan 10 kali salam.
Namun, terdapat beberapa pendapat dalam hal jumlah rakaat shalat tarawih yang dilakukan.
Mayoritas mazhab Syafi’i memandang bahwa jumlah rakaat shalat tarawih adalah 20 rakaat dengan 10 kali salam.
Jumlah rakaat shalat tarawih ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW riwayat Al-Baihaqi melalui jalur Ibnu Abbas, yang berbunyi:
“Sungguh Nabi Muhammad SAW melakukan shalat di bulan Ramadhan tanpa berjamaah sebanyak dua puluh rakaat dan (ditambah) shalat witir.”
Lebih baik lagi dalam melaksanakan shalat tarawih sebaiknya dilakukan secara berjamaah dan di masjid atau musala sebab dengan berjamaah akan terasa lebih khusyuk dan tentunya pahalanya akan lebih besar.
Namun, bagi mereka yang tidak bisa melaksanakan shalat tarawih berjamaah di masjid ataupun musala, shalat tarawih bisa dilakukan di rumah secara sendirian.
Dalam melaksanakan shalat tarawih, ada lafal niat yang dibaca oleh imam, ma’mum ataupun sendiri. Lafal niat shalat tarawih selaku imam diucapkan sebagai
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا ِللهِ تَعَالَى
“Aku berniat shalat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai imam karena Allah SWT”.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
“Aku berniat shalat sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah SWT”.
اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
“Aku berniat shalat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah SWT”.
Dalam pengertiannya, shalat tarawih selain mendatangkan ganjaran pahala, juga bermanfaat bagi keselamatan jasmani manusia sebab konsentrasi dalam shalat tarawih akan membuat tubuhmu terlatih menggerakkan otot-otot seperti kaki, lutut dan tangan.
Oleh sebab itu, penting sekali melakukan shalat tarawih dalam menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.
SwaraWarta.co.id - Pernahkah Anda bertanya-tanya, apa itu yang dimaksud dengan meningkatkan kemampuan secara kritis? Istilah…
SwaraWarta.co.id – Apa saja model teori pembuktian yang dianut dalam sistem hukum acara pidana Indonesia?…
SwaraWarta.co.id - Indonesia diguncang oleh skandal korupsi besar terkait fasilitas izin ekspor crude palm oil…
Kasus Nabilla, seorang anak berusia 10 tahun yang kehilangan orang tuanya, menimbulkan pertanyaan penting mengenai…
Mira dan Amir, sepasang kekasih berusia 16 tahun, menghadapi dilema. Mira hamil di luar nikah,…
Kasus Suneo dan Tanah Kosong: Analisis Hukum Peralihan Hak Milik dan Perlindungan Hukum Suatu kasus…