Inspiratif, Sempat Ngajar Ngaji di Desanya Mahasiswa Ini Bisa Buktikan Kuliah dan Kerja Tidak jadi Penghalang Prestasi

- Redaksi

Thursday, 7 March 2024 - 13:09 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Potret Ariel Alvi ketika  berkontribusi di bidang pendidikan
( IG/ @Arielalvii)


SwaraWarta.co.id
– Ariel Alvi merupakan salah satu mahasiswa yang namanya mungkin tidak asing lagi ditelinga sejumlah kalangan terutama remaja. 

Pasalnya mahasiswa satu ini merupakan Delegasi Fully Funded Semangat Muda Indonesia Youth Teaching Chapter Malaysia.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mahasiswa yang lebih akrab disapa dengan sebutan Ariel ini menjelaskan bahwa dirinya tertarik dengan program tersebut karena adanya dorongan dan motivasi dalam diri. 

“Dorongan dan motivasi dalam diri saya karena sebelumnya saya itu menjadi the winner putra pendidikan remaja Jawa Timur 2022,” ujar Ariel Alvi ketika diwawancarai secara khusus oleh Tim Swarawarta ( 07/03)

Dirinya juga menjelaskan bahwa pendidikan menjadi advokasinya sejak SMA. Terlebih dulu, dirinya melakukan advokasi di lingkungan sekitar. 

Baca Juga :  Videotron Anies Baswedan diturunkan, Jusuf Kalla Buka Suara

Ariel mengungkapkan bahwa advokasinya tidak langsung skala provinsi ataupun internasional. 

” Saya sudah punya advokasi pendidikan saya memulai itu sejak saya SMA dan itu advokasi saya jalankan ketika di desa saya. jadi semuanya tidak langsung skala provinsi ataupun nasional ataupun internasional tetapi skala di lingkungan sekitar saya yaitu di desa saya,” tuturnya. 

Dalam menjalankan advokasi tersebut, Ariel berkontribusi mengajar ngaji di desanya dan membuka bimbingan belajar secara sukarela. 

” Saya ngajar ngaji dan buka bimbingan gratis,” jelasnya terkait advokasi yang dilakukan kala itu. 

Selain aktif menjadi mahasiswa, saat ini Ariel Alvi juga bekerja. Sama halnya dengan manusia pada umumnya, Ariel juga pernah merasa capek. 

” Pastinya capek karena kita harus membagi tenaga waktu dan juga pikiran,” 

Baca Juga :  Terjadi Krisis Kesehatan di Gaza, Ribuan Pasien Kehilangan Akses ke Pengobatan

Kendati menyerah, dirinya jstru sudah terbiasa menerima resiko dari keputusan kuliah sambil kerja. 

Bahkan Ariel turut menjelaskan bahwa dirinya hampir tidak ada waktu untuk istirahat sejenak. 

“Itu sudah resiko saya saya itu udah hampir sampai hari Minggu tidak ada waktu untuk istirahat,”

Alih-alih menyesal, justru mahasiswa satu ini menjelaskan bahwa langkahnya merupakan keinginan dan tekadnya sendiri. 

“Itu sebenarnya adalah keinginan dan tekad saya untuk menjadi orang yang besar karena saya pernah dapat informasi bahwasanya ketika kamu ingin jadi orang yang besar maka kamu harus berusaha sebesar-besarnya juga atau semaksimal mungkin,”bebernya kepada tim Swarawarta. 

Salah satu alasan Ariel memutusakan kuliah sambil bekerja yakni ingin menyeimbangkan akademik dan skill. 

Baca Juga :  Etika dalam Merayakan Maulid Nabi Menurut Ajaran Islam, Umat Muslim Wajib Tahu

“Tidak hanya berkuliah tidak hanya berorientasi pada akademik saja tapi saya juga harus latih soft skill dan hard skill saya,”

Dirinya juga menambahkan bahwa keputusan kuliah sambil bekerja juga dilatar belakangi ketidak inginan bergantung pada orang tua. 

“Tidak boleh bergantung pada orang tua saya harus punya penghasilan sendiri meskipun penghasilan tersebut hanya cukup untuk membeli paket data saja,” sambungnya. 

Lebih lanjut mahasiswa 20 tahun ini berpesan kepada mahasiswa di luar sana untuk melakukan segala keyakinan lantaran masa depan ditentukan oleh diri sendiri. 

“Jadi ketika kamu yakin lakukan, karena keraguan akan datang ketika keyakinan tidak segera mungkin untuk dilaksanakan. Jadi semangat untuk kita semua. Ingat bahwasanya masa depan ada di tangan kita,” pungkasnya.

Berita Terkait

Hari Pendidikan Nasional 2025: Momen Refleksi dan Tantangan Pendidikan di Era Digital
MUI Jabar Sebut KB Vasektomi Haram
Pemkab Bekasi Luncurkan Aplikasi PECAK untuk Permudah Pencatatan Kontrak Kerja
Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Saeng Terhambat Kabut dan Hujan
Anggota Komisi IX DPR RI Sebut RUU Ketenagakerjaan Harus Segera Direvisi
Menag Resmi Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia 2025
Warga Jagakarsa Tolak Pembukaan Bar di Kawasan Hotel
Ponorogo Jadi Lokasi Pertama Sekolah Rakyat di Indonesia, Mulai Dibuka Juli 2025

Berita Terkait

Friday, 2 May 2025 - 09:28 WIB

Hari Pendidikan Nasional 2025: Momen Refleksi dan Tantangan Pendidikan di Era Digital

Friday, 2 May 2025 - 08:57 WIB

Pemkab Bekasi Luncurkan Aplikasi PECAK untuk Permudah Pencatatan Kontrak Kerja

Friday, 2 May 2025 - 08:50 WIB

Pencarian Pendaki Hilang di Gunung Saeng Terhambat Kabut dan Hujan

Friday, 2 May 2025 - 08:48 WIB

Anggota Komisi IX DPR RI Sebut RUU Ketenagakerjaan Harus Segera Direvisi

Friday, 2 May 2025 - 08:44 WIB

Menag Resmi Lepas Keberangkatan Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia 2025

Berita Terbaru

Kayu manis (Dok. Ist)

Lifestyle

Hati-Hati, Suplemen Kayu Manis Bisa Ganggu Efektivitas Obat

Friday, 2 May 2025 - 09:14 WIB