Categories: BeritaEntertainment

Perolehan Penonton Melambat, Badarawuhi di Desa Penari Dilibas Vina: Sebelum 7 Hari

Badarawuhi Vs. Vina – SwaraWarta.co.id (Sumber: Senang Senang)

SwaraWarta.co.id – Pelan tapi pasti, Film Badarawuhi di Desa Penari yang diharapkan bisa mengikuti kesuksesan besar film “KKN di Desa Penari” ternyata mengalami perlambatan dalam perolehan jumlah penontonnya.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun demikian, film ini tetap dianggap sukses karena sudah ditonton hingga 3,9 juta kali di Bioskop, meskipun masih belum bisa menggeser posisi Film Agak Laen.

Namun, meskipun angka 3,9 juta penonton ini sudah tercapai lebih dari seminggu yang lalu, akun Bicara Box Office di media sosial X, 


kemarin menyatakan belum mendapatkan informasi apakah film “Badarawuhi di Desa Penari” telam mampu menembus angka 4 juta penonton atau belum, karena untuk saat ini perolehan jumlah penonton mulai melambat di bioskop.

Film yang digarap oleh rumah produksi MD Pictures ini dipastikan bakal kalah jauh dibandingkan dengan film “Vina: Sebelum 7 Hari” yang disutradarai oleh Anggy Umbara.

Film “Vina: Sebelum 7 Hari” masih sangat kuat merajai perolehan jumlah penonton di bioskop.

Sekitar dua hari yang lalu, film “Vina: Sebelum 7 Hari” sudah ditonton sebanyak 4,5 juta penonton.

Kemungkinan besar, perolehan jumlah penontonnya saat ini sudah lebih dari 5 juta mengingat jumlah layar yang disediakan untuk film ini cukup besar.


BACA JUGA: Pegi DPO Terungkap, Ini Tanggapan Kakak Vina Cirebon


Film “Vina: Sebelum 7 Hari” menarik perhatian masyarakat karena mengangkat tentang tragedi kematian Vina di Cirebon di tangan geng motor pada Agustus 2016 silam.

Kisah tragis ini rupanya menggugah rasa penasaran banyak orang dan menjadi daya tarik utama yang membuat film ini sukses besar di pasaran.

Selain kesuksesan dari sisi jumlah penonton, film “Vina: Sebelum 7 Hari” juga berhasil membuka percakapan yang lebih luas di publik.

Tidak sekedar soal filmnya saja, tetapi juga mendorong percakapan untuk penuntasan kasus meninggalnya Vina di mana tiga orang pelaku masih bebas berkeliaran atau belum dijatuhi hukuman atas perbuatannya.

Film ini membawa dampak yang cukup signifikan terhadap kesadaran masyarakat dan pemerintah untuk meninjau kembali kasus tersebut.

Berkat film ini, diskusi serius untuk membongkar fakta sebenarnya atas kejadian meninggalnya Vina bersama kekasihnya, Eky, kembali digelar.

Bahkan salah satu pelaku yang telah menjalani hukuman juga buka suara, memberikan pandangan baru yang bisa membantu penyelesaian kasus tersebut.

“Vina: Sebelum 7 Hari” berhasil menembus batasan film sebagai hiburan semata. Film ini menjadi medium yang mengangkat isu sosial penting dan mendorong penegakan hukum.


BACA JUGA: Pengacara Pegi Setiawan Sebut Kliennya Tak Kenal dengan Vina dan Eky


Diskusi mengenai kasus ini pun menjadi lebih intens, baik di media sosial maupun dalam forum-forum diskusi offline.

Kisah tragis ini tidak hanya menciptakan sensasi di kalangan penonton, tetapi juga mengingatkan kita semua tentang pentingnya keadilan dan hukum yang harus ditegakkan.

Dalam konteks ini, film “Vina: Sebelum 7 Hari” memiliki peran penting dalam mendorong kesadaran masyarakat terhadap kasus-kasus kekerasan yang belum terselesaikan dengan baik.

Selain dari sisi cerita, kualitas produksi dan penyutradaraan yang baik dari Anggy Umbara juga menjadi faktor penentu kesuksesan film ini.

Teknik penceritaan yang efektif, pemilihan aktor yang tepat, dan penggambaran suasana yang mendalam membuat penonton terbawa ke dalam alur cerita yang emosional dan menegangkan.

Bagi rumah produksi MD Pictures, kendati “Badarawuhi di Desa Penari” tidak mencapai angka penonton yang diharapkan, film ini tetap menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap genre horor masih cukup tinggi.

Namun, mereka perlu melihat kembali strategi pemasaran dan promosi yang dilakukan, serta belajar dari kesuksesan “Vina: Sebelum 7 Hari” yang mampu menarik perhatian dengan mengangkat isu sosial yang relevan.

Ke depan, baik rumah produksi, sutradara, maupun para pelaku industri film lainnya harus lebih jeli dalam memilih tema yang tidak hanya menarik perhatian dari segi hiburan tetapi juga memiliki dampak sosial yang kuat.

Film yang mampu menyentuh isu-isu penting di masyarakat dan memberikan pengaruh positif akan selalu mendapatkan tempat istimewa di hati penonton.

Kesuksesan “Vina: Sebelum 7 Hari” yang saat ini masih merajai jumlah penonton di bioskop adalah bukti nyata bahwa film yang baik bukan hanya sekadar tentang hiburan, tetapi juga tentang bagaimana film tersebut bisa menginspirasi, mendidik, dan mendorong perubahan positif di masyarakat.

Semoga lebih banyak film Indonesia yang mampu mencapai hal tersebut di masa depan.***

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

5 Cara Menghilangkan Bau Kaki, Ikuti Langkah-langkah Berikut!

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara menghilangkan bau kaki? Bau kaki seringkali menjadi masalah yang memalukan dan…

23 hours ago

Pendaftaran SNBP 2026 Kapan Dibuka? Ini Jadwal Lengkapnya!

SwaraWarta.co.id - Bagi calon mahasiswa yang berencana masuk perguruan tinggi negeri (PTN) pada tahun 2026,…

23 hours ago

Cara Mudah dan Cepat Melihat Password Email Anda

SwaraWarta.co.id – Langkah-langkah cara melihat password email. Pernahkah Anda lupa password email dan panik karena…

23 hours ago

Apa yang Menjadi Inti dari Informatika? Berikut ini Penjelasannya!

SwaraWarta.co.id - Apa yang menjadi inti dari informatika? Informatika, sebuah bidang yang sering disalahpahami, bukan…

23 hours ago

Cara Mengisi Sulingjar: Panduan Lengkap untuk Guru dan Tenaga Kependidikan

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara mengisi Sulingjar dengan baik? Sulingjar atau Survei Lingkungan Belajar adalah instrumen…

1 day ago

Cara Akses Link Pengumuman OMI Kabupaten 2025 dengan Mudah

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara akses link pengumuman OMI Kabupaten 2025? Pengumuman Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI)…

2 days ago