Inilah Doa dan Adab Ketika Ziarah Kubur

- Redaksi

Sunday, 15 September 2024 - 00:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Doa Ketika Ziarah Kubur.Doc.lst

Doa Ketika Ziarah Kubur.Doc.lst

SwaraWarta.co.id– Ziarah kubur merupakan mengunjungi makam orang Islam yang satu keluarga atau orang lain dengan tujuan memohon ampun atas dosanya dan mengingatkan kita akan kematian sebagai bentuk beribadah pada Allah SWT. Doa ziarah kubur dapat dipanjatkan ketika mengunjungi makam untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT bagi jenazah. Doa ini bertujuan untuk menghormati orang yang telah meninggal serta mendoakan mereka agar mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah SWT.

Bacaan Doa Ziarah Kubur

H. Sopian Riduan, menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Panduan Fardu Kifayah Beserta Doa, bahwa ada beberapa urutan dalam doa ziarah kubur, di antaranya:

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

1. Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Arab latin: Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya allah akan menyusul kalian.

2. Membaca Surat Al-Fatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillaahi rabbil’aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddin. Iyyaakana’budu wa iyyaakanasta’iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta’ alaihim ghairil maghdhuubi’alaihim waladhaalliin

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami.”

Baca Juga :  Kemacetan Parah di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok, Sapi Ikut Jadi Korban Macet

3. Membaca Doa Ziarah

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِيءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلال وجهك وعظيم سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا تُحْصي ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك، فلك الحَمْدُ قَبْلَ الرَّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرَّضَى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا. اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ بِالقُرْآنِ العَظِيمِ رَحْمَةً وَاسِعَةً، وَاغْفِرْ لَهُ مغْفِرَةً جَامِعَةً يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ يَا رَبَّ العَالَمِينَ . اللهُمَّ اغْفِرْ لهَا وَارْحَمُها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها يَا رَبَّ العَالَمِينَ وَاجْعَل. اللهم ثوَابًا مثل ثَوَابِ ذالك فِي صَحَائِفِنَا وَفِي صَحَائِفِ وَالدِيْنَا وَمَشائِنَا وَالسَّادَاتِ الْحَاضِرِينَ وَوَالليهِمْ وَمَشَائِخِهِمْ خَاصَّةً وَإِلَى أَمْوَاتِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, hamdan yuwafi ni’amahu wa yukafi’u maziidah. Ya Rabbana, laka alhamdu kama yanbaghi lijalali wajhika wa ‘azimi sultanik. Subhanaka la tuhsi thanaa’an ‘alayk, anta kama athnayta ‘ala nafsik. Fala kalhamdu qabla ar-rida wa lakalhamdu ba’da ar-rida wa lakalhamdu idha radhita’anna da’iman abadan. Allahummarhamhu bil-Qur’ani al-‘azim rahmatan wasi’atan, waghfirlahu maghfiratan jami’atan ya Malik ad-dunya wal-akhirah ya Rabbal-‘alamin. Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa’fu’anha ya Rabb al-‘alamina Waj’al. Allahumma thawaabam mithla thawaabi dhalika fi sahayifina wa fi sahayifi walidina wa mashayikhina wa as-sadaat al-hadirina wa waliya’ihim wa mashayikhihim khaasatan wa ila amwaati al-muslimin ‘ammatan.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak (dapat) menghitung pujian atas diri- Mu sebagaimana kau puji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum ridha. Hanya bagi-Mu pujian setelah ridha. Hanya bagi-Mu pujian ketika kau meridhai kami selamanya.” “Ya Allah, turunkanlah rahmat yang luas kepadanya (arwah ahli kubur) dengan berkat Al-Qur’an yang agung, ampunilah ia dengan ampunan yang luas, wahai Penguasa dunia dan akhirat, Tuhan sekalian alam.” “Ya Allah, ampunilah dirinya (perempuan), kasihanilah dirinya, afiatkan dirinya, dan maafkanlah dirinya, wahai Tuhan sekalian alam.”

Baca Juga :  Nusron Wahid-Nasyirul Falah Amru Diberhentikan Sebagai Ketua PBNU

4. Membaca Surat-Surat Pendek

Selanjutnya, dalam tata cara berdoa saat ziarah kubur, disarankan untuk membaca ayat-ayat pendek dari Al-Qur’an. Berdasarkan riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau pernah mengatakan bahwa:

“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlas dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk jenazah-jenazah kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka.”

5. Membaca Doa untuk Jenazah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.

Baca Juga :  Disebut Lindungi Sang Kekasih, Tamara Tyasmara Buka Suara

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari isterinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim).

Adab Ziarah Kubur

Dalam melakukan ziarah kubur, ada adab yang harus diperhatikan untuk menjaga kesopanan, terutama dalam menghormati jenazah. Berikut hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat ziarah kubur:

1. Jangan Duduk atau Menginjak Bagian Atas Kuburan

Ketika melakukan ziarah kubur untuk mendoakan kerabat atau orang yang kita cintai yang telah meninggal, penting untuk menunjukkan rasa hormat dengan mengikuti tata cara yang benar. Salah satunya adalah dengan tidak duduk atau menginjak bagian atas kuburan.

2. Jangan Lakukan Hal yang Berlebihan

Pada saat ziarah kubur juga terdapat larangan untuk melakukan tindakan berlebihan. Contohnya adalah menjadikan makam seperti masjid atau melakukan ritual yang tidak sesuai, misalnya berdoa atau salat di kuburan yang bisa mengarah pada syirik.

Selain itu, mencium batu nisan atau meratapi makam dengan menangis secara berlebihan juga dilarang.

3. Boleh Menyiram Kuburan

Rasulullah SAW pernah berziarah kubur dan menyiramkan air ke atas kuburan.

“Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyiram (air) di atas kuburan Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya.” (HR Abu Dawud)

Penulis : Vahira Mona Luthfita, Jurnalis Magang

Berita Terkait

Catat Tanggalnya! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025 dan Keutamaannya
Jelaskan Pengertian Hubban dalam Ayat QS Al Baqarah 165? Simak Jawabannya Berikut!
Jelaskan dengan Disertai Contoh Perbedaan Antara Bahasa Memiliki Fungsi Informatif dan Memiliki Fungsi Heuristik?
Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia
Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh
Tiongkok Keluarkan Peringatan Oranye untuk Ancaman Kebakaran Hutan Saat Libur Hari Buruh
Pemerintah Akan Rekrut Guru dan Staf untuk Sekolah Rakyat
Makam Palsu di Ponorogo Dibongkar, Ternyata Tak Ada Jenazah di Dalamnya

Berita Terkait

Thursday, 1 May 2025 - 16:00 WIB

Catat Tanggalnya! Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Mei 2025 dan Keutamaannya

Thursday, 1 May 2025 - 15:48 WIB

Jelaskan Pengertian Hubban dalam Ayat QS Al Baqarah 165? Simak Jawabannya Berikut!

Thursday, 1 May 2025 - 15:19 WIB

Jelaskan dengan Disertai Contoh Perbedaan Antara Bahasa Memiliki Fungsi Informatif dan Memiliki Fungsi Heuristik?

Thursday, 1 May 2025 - 15:10 WIB

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Thursday, 1 May 2025 - 14:58 WIB

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Berita Terbaru

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Pendidikan

Sebutkan 2 Pandangan Terhadap Keberlakuan HAM di Dunia

Thursday, 1 May 2025 - 15:10 WIB

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Berita

Jokowi Laporkan Dugaan Ijazah Palsu, Langkah Hukum Ditempuh

Thursday, 1 May 2025 - 14:58 WIB