Pendidikan

Doa Setelah Wudhu dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

 

SwaraWarta.co.id – Dalam Islam, wudhu merupakan salah satu syarat sahnya ibadah, khususnya shalat.

Setelah melakukan wudhu, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk penyerahan diri kepada Allah.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Doa ini bukan hanya sebagai rutinitas, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam, membantu memperkuat keimanan dan kebersihan hati.

Berikut ini adalah bacaan doa setelah wudhu yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW:

Asyhadu allaa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhuu wa rosuuluhu, alloohummaj’alnii minat tawwaabiina waj’alnii minal mutathohhiriina, waj’alnii min ‘ibadikash shaalihiina.

Terjemahan Doa:

“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertaubat, golongan orang-orang yang bersuci, dan golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Makna Doa Setelah Wudhu

Doa setelah wudhu ini memiliki beberapa makna penting yang berkaitan dengan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya.

Pertama, dalam kalimat “Asyhadu an laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalahu,” kita menyatakan keesaan Allah.

Pengakuan ini merupakan dasar dari keimanan seorang Muslim, menegaskan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan tiada sekutu bagi-Nya.

Ini adalah bentuk penyerahan total seorang hamba kepada Tuhannya.

Kedua, kalimat “Wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu” menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah.

Ini merupakan pengakuan akan kerasulan Nabi Muhammad dan keyakinan akan ajaran yang dibawanya, yang merupakan panduan hidup bagi umat Islam.

Ketiga, dalam kalimat “Alloohumma aj’alni minat tawwaabiina,” kita memohon kepada Allah agar dijadikan termasuk golongan orang-orang yang bertaubat.

Taubat adalah bagian penting dalam kehidupan spiritual seorang Muslim, di mana kita senantiasa memohon ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan dan berusaha untuk kembali kepada jalan yang benar.

Dengan membaca doa ini, kita memohon untuk selalu diberi kesempatan memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.

Keempat, kalimat “waj’alnii minal mutathohhiriin,” adalah permohonan untuk dijadikan termasuk golongan orang yang bersuci.

Suci dalam Islam tidak hanya merujuk pada kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan hati dan jiwa.

Setelah berwudhu, kita tidak hanya membersihkan tubuh dari kotoran, tetapi juga memohon agar jiwa kita tetap bersih dari segala dosa dan maksiat.

Terakhir, kalimat “waj’alnii min ‘ibadikash shaalihiin,” mengandung harapan agar Allah memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang saleh.

Menjadi hamba yang saleh berarti menjalani hidup sesuai dengan perintah Allah, berbuat kebaikan, dan menjauhi segala larangan-Nya.

Manfaat Membaca Doa Setelah Wudhu

Membaca doa setelah wudhu memiliki banyak manfaat.

Selain memberikan ketenangan batin, doa ini juga memperkuat ikatan kita dengan Allah.

Dengan doa ini, kita diajak untuk selalu bertaubat, menjaga kesucian, dan berusaha menjadi hamba yang saleh.

Setiap kali berwudhu dan membaca doa ini, kita diingatkan untuk senantiasa introspeksi diri, memperbaiki akhlak, serta menjaga hati dan pikiran agar tetap bersih dari hal-hal yang tidak diridhai Allah.

Membaca doa ini juga dapat menjadi momentum bagi kita untuk memohon ampunan dan berkomitmen meningkatkan kualitas ibadah dan hubungan kita dengan Allah.

Doa setelah wudhu adalah salah satu cara untuk menguatkan hubungan spiritual kita dengan Allah.

Selain membersihkan diri secara fisik, wudhu juga mengandung makna kebersihan spiritual.

Dengan membaca doa ini, kita memohon kepada Allah agar diberi ketetapan hati dalam bertobat, menjaga kesucian, dan menjadi hamba yang saleh.

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, doa ini dapat menjadi pengingat bagi kita untuk selalu memperbaiki diri, mendekatkan diri kepada Allah, dan menjauhi segala bentuk dosa.

Semoga kita selalu termasuk dalam golongan hamba-hamba Allah yang dicintai dan dirahmati-Nya.***

Utep Sutiana

Menulis Novel, Cerpen, dan Puisi yang kemudian hijrah ke jalur jurnalistik media online. Tergabung dalam portal Busurnusa.com dan SwaraWarta.co.id

Recent Posts

Jaminan Sosial: Pilar Perlindungan Ekonomi-Sosial, Wajib Negara

Jaminan sosial merupakan pilar penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat. Negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan…

11 hours ago

MANAKAH Pernyataan Yang Paling Tepat Mengenai Hubungan Antara Gaya Belajar Dan Tahapan Dalam Model Kolb?

Gaya belajar merupakan pendekatan individu dalam menerima, memproses, dan mengingat informasi. Pemahaman tentang gaya belajar…

12 hours ago

BAGAIMANA Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning Dan Menerapkannya?

Bagaimana Anda selama ini menjadi guru? Apakah Anda sudah memahami Experiential Learning dan menerapkannya? Pertanyaan…

12 hours ago

WACANA Dikutip Sebagian Dari https://lsfdiscourse.org/rekayasa-sosial-dan-pandemi/ Berdasarkan Wacana Di Atas a. Kemukakan Pendapat Anda Tentang

Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan manusia di seluruh dunia. Respons pemerintah dan…

12 hours ago

KUNCI Jawaban Cerita Reflektif Modul 2 PPG 2025: Bagaimana Anda Selama Ini Menjadi Guru? Apakah Anda Sudah Memahami Experiential Learning

Artikel ini membahas kunci jawaban cerita reflektif Modul 2 PPG 2025 tentang pengalaman mengajar dan…

12 hours ago

KEMUKAKAN Pendapat Anda Tentang Keterkaitan Perubahan Direncanakan Dengan Rekayasa Sosial, Analisislah Bentuk Rekayasa Sosial Yang Terjadi

Pandemi Covid-19 telah memaksa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat global. Perubahan ini, sebagian besar direncanakan,…

12 hours ago