Berita Terbaru

Jadi Pemberi Pinjaman Terbanyak Buat Sritex yang Terancam Pailit, BCA Angkat Bicara

Swarawarta.co.id – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) memberikan tanggapan terkait posisinya sebagai kreditur utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), yang saat ini tengah dalam status pailit sesuai keputusan Pengadilan Negeri Niaga Semarang (Perkara No. 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg).

Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, menyatakan bahwa pihaknya menghormati keputusan hukum tersebut dan mengapresiasi langkah kasasi yang diambil oleh Sritex.

“Sehubungan dengan informasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang resmi dinyatakan pailit, dapat disampaikan bahwa PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menghormati proses dan putusan hukum dari Pengadilan Niaga tersebut. BCA juga menghargai langkah hukum kasasi yang sedang diajukan oleh Debitur yang bersangkutan,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (28/10/2024).

Hera menegaskan bahwa BCA siap berkolaborasi dengan semua pihak yang terlibat, termasuk kurator yang ditunjuk pengadilan.

Dia juga melaporkan bahwa rasio loan at risk (LAR) BCA mencapai 6,1% pada sembilan bulan pertama 2024, menunjukkan perbaikan dibandingkan 7,9% pada tahun sebelumnya, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di angka 2,1%.

“BCA terbuka untuk berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait, termasuk dengan pihak kurator yang ditunjuk oleh pihak pengadilan dalam rangka mencapai solusi dan/atau penyelesaian terbaik bagi debitur dan seluruh kreditur yang ada,” bebernya.

Pencadangan untuk LAR dan NPL dinilai cukup, dengan masing-masing mencapai 73,5% dan 193,9%.

Dilansir dari CNBC Indonesia, total liabilitas Sritex tercatat sebesar US$1,6 miliar atau sekitar Rp 25,01 triliun, dengan ekuitas menunjukkan defisiensi sebesar -US$ 980,56 juta.

Laporan keuangan semester I-2024 menunjukkan bahwa liabilitas jangka panjang mendominasi total liabilitas, mencapai US$ 1,47 miliar, sementara liabilitas jangka pendek tercatat sebesar US$ 131,42 juta.

Utang bank menjadi salah satu komponen terbesar dari liabilitas jangka panjang, dengan nilai US$ 809,99 juta (sekitar Rp 12,66 triliun).

Hingga paruh pertama tahun ini, terdapat 28 bank yang memiliki tagihan kredit jangka panjang terhadap Sritex, di mana BCA memiliki porsi terbesar, dengan utang jangka panjang Sritex di BCA sebesar US$ 71,30 juta (sekitar Rp 1,11 triliun) dan utang jangka pendek sebesar US$ 11,37 juta.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Apa Saja Persamaan dan Perbedaan Jaringan Tumbuhan dan Hewan Jelaskan? Mari Kita Bahas!

SwaraWarta.co.id - Jaringan adalah kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Di dunia…

11 minutes ago

Jelaskan Makna Sifat Cahaya Menembus Benda Dinding? Berikut Ini Penjelasannya!

SwaraWarta.co.id – Silakan jelaskan makna sifat cahaya menembus benda dinding. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kita…

27 minutes ago

5 Kunci Hidup Sukses yang Wajib Kamu Ketahui: Rahasia Terbukti Mengubah Nasib dalam 30 Hari

SwaraWarta.co.id - Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa sebagian orang bisa meraih kesuksesan luar biasa, sementara yang…

4 hours ago

Insentif Guru Non ASN 2025: Kapan Cair dan Syarat Terbaru yang Wajib Diketahui

SwaraWarta.co.id - Kabar gembira untuk para guru non-ASN di seluruh Indonesia! Pemerintah telah menetapkan jadwal…

24 hours ago

Cara Cek Info GTK 2025: Panduan Lengkap untuk Guru

SwaraWarta.co.id – Hal yang perlu diperhatikan cara cek info GTK 2025 khususnya untuk guru. Memasuki…

1 day ago

Memahami Rahasia Kehidupan: Cara Kerja Enzim

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara kerja enzim? Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa reaksi kimia dalam tubuh kita…

1 day ago