Kelemahan Sistem File Tradisional vs Basis Data: Mana yang Lebih Baik?
SwaraWarta.co.id – Dalam dunia pengelolaan informasi, penggunaan sistem organisasi file tradisional dan basis data memiliki peran yang signifikan. Organisasi file tradisional mengacu pada metode penyimpanan data di mana setiap aplikasi memiliki file terpisah yang digunakan secara langsung untuk tujuan tertentu. Sebaliknya, file basis data menggunakan sistem terpusat untuk menyimpan dan mengelola data yang dapat diakses oleh banyak aplikasi dengan efisiensi lebih tinggi. Artikel ini akan membahas secara detail kelemahan organisasi file tradisional dibandingkan dengan file basis data, memberikan penjelasan sistematis serta contoh nyata untuk memperjelas perbedaannya.
Organisasi file tradisional adalah metode pengelolaan data yang menggunakan file individual untuk setiap aplikasi atau proses. Sistem ini umum digunakan sebelum munculnya teknologi basis data modern. Setiap file biasanya dirancang untuk aplikasi tertentu, tanpa memperhatikan hubungan dengan file lain.
File basis data adalah kumpulan data terstruktur yang dikelola menggunakan perangkat lunak sistem manajemen basis data (DBMS). Sistem ini memungkinkan data disimpan secara terpusat, mengurangi duplikasi, dan mempermudah akses serta pengelolaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sistem file tradisional, data sering kali disimpan di beberapa file terpisah yang tidak saling terhubung.
Ketika data duplikat tidak diperbarui secara seragam, inkonsistensi dapat terjadi.
Sistem file tradisional tidak dirancang untuk berbagi data antar departemen atau aplikasi.
Keamanan dalam organisasi file tradisional sering kali tidak konsisten karena file tidak memiliki kontrol akses yang terintegrasi.
Saat volume data meningkat, sistem file tradisional menjadi sulit untuk dikelola.
File basis data menyimpan data dalam satu lokasi terpusat yang dapat diakses oleh banyak aplikasi.
Dengan sistem basis data, pencarian dan pengolahan data menjadi lebih cepat dan efisien.
DBMS menyediakan mekanisme kontrol akses dan enkripsi data.
Basis data dirancang untuk menangani volume data yang besar tanpa kehilangan efisiensi.
Sebelum menggunakan basis data, Perusahaan XYZ menggunakan sistem file tradisional untuk mengelola data karyawan, inventaris, dan penjualan. Masalah yang mereka hadapi meliputi:
Setelah beralih ke basis data dengan sistem ERP (Enterprise Resource Planning), Perusahaan XYZ:
Organisasi file tradisional memiliki sejumlah kelemahan signifikan, termasuk redundansi data, inkonsistensi, dan keterbatasan akses. Sebaliknya, file basis data menawarkan solusi dengan menyediakan sistem yang lebih efisien, aman, dan terintegrasi. Bagi organisasi yang ingin meningkatkan pengelolaan data, beralih ke sistem basis data merupakan langkah strategis yang dapat meningkatkan produktivitas dan pengambilan keputusan berbasis data.
SwaraWarta.co.id - Pemerintah Tiongkok mengumumkan bahwa lebih dari 1.000 warganya masih dalam proses evakuasi dari Iran…
SwaraWarta.co.id - Meirizka Widjaja, ibu dari Ronald Tannur, dijatuhi hukuman 3 tahun penjara oleh Majelis…
SwaraWarta.co.id – Kamis, 19 Juni 2025, ribuan sopir truk yang tergabung dalam Gerakan Sopir Jawa…
SwaraWarta.co.id - POCO Indonesia akan segera merilis ponsel terbarunya dari seri F yang terkenal dengan…
SwaraWarta.co.id - Dua bandara yang sempat ditutup karena erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, yaitu Bandara Soa…
SwaraWarta.co.id - Barcelona secara resmi telah merekrut kiper muda Joan Garcia dari klub sekotanya, Espanyol.…