Pendidikan

Buatlah Analisis Sensitivitas dan Tentukan Rencana Manakah yang Paling Baik di Antara Dua Rencana di Atas

SwaraWarta.co.idJika Anda sedang mencari jawaban soal tentang analisis sensitivitas atau perhitungan reorder point, artikel ini dirancang untuk memberikan penjelasan lengkap. Dengan contoh kasus nyata dari PT Kayu Coklat dan PT Buku Doremi, mari kita bahas langkah-langkah untuk menentukan rencana terbaik dan menghitung reorder point yang optimal.

Soal Lengkap:

Berikut adalah data penjualan PT Kayu Coklat selama bulan Novamber 2024:

• Harga jual/unit sebesar Rp10.000
• Unit terjual 1.000
• Biaya variabel Rp5.000/unit
• Biaya tetap RpRp4.000.000

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Manajer Penjualan berencana menaikkan harga jual sebesar 20% walalupun jumlah unit terjual berkurang menjadi sebanyak 800 unit.

Namun Manajer Pemasaran mendengar keluhan dari konsumen mengenai harga produk yang terlalu tinggi sehingga berencana menurunkan harga jual sebesar 15%. Manajer Pemasaran yakin bahwa turunnya harga dapat membuat penjualan meningkat 50%. Pada dua skema tersebut, biaya variabel dan biaya tetap sama.

Umpamakan Anda adalah Manajer Keuangan. Buatlah analisis sensitivitas dan tentukan rencana manakah yang paling baik di antara dua rencana di atas.

Anda adalah Manajer Produksi PT Buku Doremi. Departemen Anda memprediksi kebutuhan kertas sebanyak 50.000 rim kertas sepanjang Tahun 2025. Adapun waktu tunggu pesanan baru adalah 4 hari dan jumlah hari kerja selama tahun 2025 adalah 250 hari. Hitunglah:

a. Reorder Point dan interpretasinya

b. Reorder Point jika perusahaan menetapkan jumlah persediaan cadangan setara dengan permintaan dalam satu hari, beserta interpretasinya

Jawaban dan Penjelasan:

Bagian I: Analisis Sensitivitas PT Kayu Coklat

Kasus Awal

Berikut adalah data awal dari penjualan PT Kayu Coklat:

  • Harga jual/unit: Rp10.000
  • Jumlah unit terjual: 1.000
  • Biaya variabel/unit: Rp5.000
  • Biaya tetap: Rp4.000.000

Manajemen memiliki dua opsi rencana:

  1. Rencana A (Manajer Penjualan):
    Menaikkan harga jual sebesar 20% (Rp12.000/unit) dengan prediksi penurunan penjualan menjadi 800 unit.
  2. Rencana B (Manajer Pemasaran):
    Menurunkan harga jual sebesar 15% (Rp8.500/unit) dengan prediksi peningkatan penjualan sebesar 50% menjadi 1.500 unit.

Langkah-Langkah Analisis Sensitivitas

1. Perhitungan Keuntungan Rencana A

Harga jual baru:
Rp10.000 + (20% × Rp10.000) = Rp12.000/unit

Pendapatan total:
800 unit × Rp12.000 = Rp9.600.000

Biaya variabel total:
800 unit × Rp5.000 = Rp4.000.000

Keuntungan:
Pendapatan – (Biaya tetap + Biaya variabel total)

Rp9.600.000−(Rp4.000.000+Rp4.000.000)=Rp1.600.000Rp9.600.000 – (Rp4.000.000 + Rp4.000.000) = Rp1.600.000

2. Perhitungan Keuntungan Rencana B

Harga jual baru:
Rp10.000 – (15% × Rp10.000) = Rp8.500/unit

Pendapatan total:
1.500 unit × Rp8.500 = Rp12.750.000

Biaya variabel total:
1.500 unit × Rp5.000 = Rp7.500.000

Keuntungan:
Pendapatan – (Biaya tetap + Biaya variabel total)

Rp12.750.000−(Rp4.000.000+Rp7.500.000)=Rp1.250.000Rp12.750.000 – (Rp4.000.000 + Rp7.500.000) = Rp1.250.000

3. Membandingkan Rencana A dan Rencana B

  • Rencana A: Keuntungan Rp1.600.000
  • Rencana B: Keuntungan Rp1.250.000

Kesimpulan Analisis Sensitivitas

Berdasarkan perhitungan, Rencana A lebih menguntungkan dibandingkan Rencana B. Meskipun jumlah penjualan menurun, kenaikan harga jual 20% memberikan margin yang cukup besar untuk menutup penurunan unit terjual.

Bagian II: Reorder Point untuk PT Buku Doremi

Kasus Awal

Departemen produksi PT Buku Doremi memprediksi kebutuhan kertas sebanyak 50.000 rim selama tahun 2025. Berikut data tambahan:

  • Waktu tunggu pesanan baru: 4 hari
  • Jumlah hari kerja dalam setahun: 250 hari
  • Permintaan harian rata-rata: 50.000 rim250 hari=200 rim/hari\frac{50.000 \, \text{rim}}{250 \, \text{hari}} = 200 \, \text{rim/hari}

1. Menghitung Reorder Point

Rumus Reorder Point:

Reorder Point=Permintaan harian rata-rata×Waktu tunggu

Reorder Point=200rim/hari×4hari=800rim

Interpretasi:
Perusahaan harus memesan ulang persediaan kertas ketika jumlah stok mencapai 800 rim. Ini memastikan bahan baku tetap tersedia selama waktu tunggu pemesanan baru.

2. Reorder Point dengan Persediaan Cadangan

Jika perusahaan menetapkan persediaan cadangan setara dengan permintaan dalam satu hari, maka:

Interpretasi:
Dengan adanya persediaan cadangan, perusahaan dapat lebih siap menghadapi keterlambatan pengiriman atau lonjakan permintaan.

Kesimpulan

  1. Analisis Sensitivitas PT Kayu Coklat:
    Rencana A (menaikkan harga jual sebesar 20%) adalah pilihan terbaik karena menghasilkan keuntungan lebih besar.
  2. Reorder Point PT Buku Doremi:
    • Tanpa persediaan cadangan: 800 rim.
    • Dengan persediaan cadangan: 1.000 rim.
      Reorder point ini membantu perusahaan menjaga ketersediaan bahan baku agar proses produksi tetap berjalan lancar.

 

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Viral di YouTube! Lagu Aku Cah Kerjo Denny Caknan Jadi Lagu Pekerja yang Relate Banget

SwaraWarta.co.id - Lagu “Aku Cah Kerjo” yang dinyanyikan oleh Denny Caknan kini sedang menjadi trending…

20 minutes ago

Russell Rebut Pole Position di GP Kanada, Verstappen Start dari Posisi Kedua

SwaraWarta.co.id - Pembalap Mercedes, George Russell, berhasil meraih pole position atau start terdepan di balapan…

24 minutes ago

David Beckham Resmi Sandang Gelar ‘Sir’ dari Kerajaan Inggris

SwaraWarta.co.id - Legenda sepak bola Inggris, David Beckham, kini resmi menyandang gelar kehormatan knighthood atau…

27 minutes ago

Anggun dan Agnez Mo Main di Serial “Reacher” Musim ke-4

SwaraWarta.co.id – Dua penyanyi terkenal asal Indonesia, Anggun C Sasmi dan Agnez Mo, akan tampil…

30 minutes ago

Kue Mangkuak, Camilan Tradisional Minangkabau yang Wajib Dicoba Saat ke Padang

SwaraWarta.co.id - Kalau kamu sedang berkunjung ke Padang, Sumatera Barat, rasanya rugi kalau tidak mencoba…

33 minutes ago

GAC Group Meluncurkan Mobil Terbang Govy AirCab di Hong Kong Auto Show 2025

swarawarta.co.id - GAC Group, pabrikan otomotif terkemuka, baru-baru ini meluncurkan mobil terbang multirotor produksi massal…

1 hour ago