Gregory Hendra Lembong: Kandidat Kuat Direktur Utama Baru BCA

- Redaksi

Wednesday, 18 December 2024 - 19:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

SwaraWarta.co.id – Dari dunia bisnis dan perbankan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dikabarkan akan melakukan perombakan susunan direksi menjelang akhir 2024.

Salah satu perubahan yang mencuri perhatian adalah kemungkinan Gregory Hendra Lembong menggantikan Jahja Setiaatmadja sebagai Direktur Utama.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jahja sendiri diproyeksikan akan menduduki posisi Presiden Komisaris BCA.

Gregory Hendra Lembong saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur BCA, posisi yang telah diembannya sejak mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 22 April 2022.

Ia diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022 untuk masa jabatan lima tahun.

Dalam perannya saat ini, Gregory bertanggung jawab atas pengawasan berbagai bidang strategis, termasuk supervisi Direktur Keuangan & Perencanaan Korporasi serta Direktur Transaksi Perbankan.

Selain itu, ia juga memimpin Grup Teknologi Informasi Strategis dan Grup Strategi & Pengembangan Operasional.

Baca Juga :  Mahasiswi ITB Ditangkap Polisi Terkait Meme Presiden Prabowo dan Jokowi

Di luar perannya di BCA, Gregory memantau perkembangan dua anak perusahaan penting, yaitu PT Central Capital Ventura yang bergerak di sektor modal ventura, dan PT Bank Digital BCA (BCA Digital) yang berfokus pada layanan perbankan digital.

Gregory memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di sektor perbankan, baik di dalam negeri maupun internasional.

Sebelum bergabung dengan BCA, ia menghabiskan beberapa tahun di PT Bank CIMB Niaga Tbk, di mana ia menjabat sebagai Chief Transformation Officer sejak Januari 2019.

Dalam peran ini, ia memimpin program transformasi dan strategi yang mencakup seluruh unit dan fungsi bank.

Sebelumnya, Gregory juga menjabat sebagai Chief Fintech Officer CIMB Group Malaysia pada 2018, serta CEO Group of Transaction Banking CIMB Group Malaysia pada periode 2016-2018.

Baca Juga :  Jelang Pertandingan Maret Mendatang, Pelatih Australia Sebut Patrick Kluivert Tak Akan Bawa Perubahan untuk Timnas Indonesia

Di CIMB Niaga, ia memegang posisi Chief of Transaction Banking dari 2013 hingga 2018.

Sebelum bergabung dengan CIMB, Gregory memiliki pengalaman internasional yang kaya.

Ia pernah bekerja di J.P. Morgan Asia-Pasifik di Singapura sebagai Regional Head of Transaction Services, yang mencakup pengelolaan tunai, likuiditas, dan FX di kawasan Asia-Pasifik pada 2010-2013.

Ia juga pernah menduduki posisi strategis di Deutsche Bank London sebagai Global COO & Head of Business Development pada 2009-2010.

Karier perbankannya dimulai di Citibank pada 1994, di mana ia menghabiskan 15 tahun bekerja di berbagai posisi strategis di Asia dan Eropa.

Selama masa ini, Gregory bertanggung jawab atas pengembangan strategi dan manajemen produk.

Di balik kesuksesannya, Gregory memiliki latar belakang pendidikan yang kuat.

Baca Juga :  Jadi Pemberi Pinjaman Terbanyak Buat Sritex yang Terancam Pailit, BCA Angkat Bicara

Ia meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari University of Washington, Amerika Serikat, dan melanjutkan pendidikan dengan meraih gelar Magister Teknik Sistem Ekonomi dari Stanford University, Amerika Serikat.

Jika terpilih sebagai Direktur Utama, Gregory diharapkan dapat membawa inovasi baru ke dalam strategi BCA, terutama di tengah perkembangan pesat digitalisasi di sektor perbankan.

Dengan pengalaman panjangnya dalam transformasi digital, fintech, dan perbankan internasional, Gregory dipandang sebagai sosok yang tepat untuk memimpin BCA ke era baru.

Kabar mengenai perombakan direksi ini menandai babak baru dalam sejarah BCA. Gregory Hendra Lembong, dengan rekam jejak yang solid dan visi strategis,

tampaknya siap mengambil tongkat estafet kepemimpinan dari Jahja Setiaatmadja, yang telah memimpin BCA dengan sukses selama bertahun-tahun.***

Berita Terkait

Gak Nyangka! Ini Rahasia 500 Ribu Bisa Jadi Mesin Uang: 7 Cara Bangun Bisnis Modal Kecil yang Bikin Omset Berkali-kali Lipat
Mengungkap Fakta Dibalik Pertanyaan, Apakah Presiden Bisa Bubarkan DPR?
8 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membangun Usaha: Panduan Wajib untuk Pemula yang Ingin Sukses!
Aplikasi Nonton Film IndoXXI, Populer tapi Penuh Kontroversi
Cara Main Roblox di Laptop: Panduan Lengkap untuk Pemula hingga Mahir Bermain Game Online Favorit
Apakah Taman Margasatwa Ragunan Buka pada 17 Agustus? Ini Penjelasannya
Mengenali 7 Penyebab Utama Kegagalan Bisnis: Pelajaran Berharga bagi Pengusaha
5 Strategi Jitu Tingkatkan Omzet Penjualan

Berita Terkait

Tuesday, 26 August 2025 - 10:43 WIB

Gak Nyangka! Ini Rahasia 500 Ribu Bisa Jadi Mesin Uang: 7 Cara Bangun Bisnis Modal Kecil yang Bikin Omset Berkali-kali Lipat

Saturday, 23 August 2025 - 10:35 WIB

Mengungkap Fakta Dibalik Pertanyaan, Apakah Presiden Bisa Bubarkan DPR?

Friday, 22 August 2025 - 12:00 WIB

8 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membangun Usaha: Panduan Wajib untuk Pemula yang Ingin Sukses!

Monday, 18 August 2025 - 16:02 WIB

Aplikasi Nonton Film IndoXXI, Populer tapi Penuh Kontroversi

Sunday, 17 August 2025 - 17:06 WIB

Cara Main Roblox di Laptop: Panduan Lengkap untuk Pemula hingga Mahir Bermain Game Online Favorit

Berita Terbaru

Cara membaca jangka sorong

Pendidikan

Cara Membaca Jangka Sorong Khusus untuk Pemula dengan Mudah

Tuesday, 26 Aug 2025 - 16:50 WIB

Iuran BPJS Kesehatan Naik di Tahun 2026

Regional

Siap-siap! Iuran BPJS Kesehatan Naik di Tahun 2026

Monday, 25 Aug 2025 - 12:00 WIB