Peran Keluarga dalam Membentuk Pemimpin Muda Penyandang Disabilitas

- Redaksi

Monday, 2 December 2024 - 20:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SwaraWarta.co.id – Menjadi sebuah keharusan apabila keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk karakter anak, khususnya bagi anak penyandang disabilitas.

Hal ini disampaikan oleh Fatma Saifullah Yusuf, Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial (DWP Kemensos),

dalam sebuah talkshow bertema “Peran Keluarga dalam Membentuk Karakter Kepemimpinan Penyandang Disabilitas” yang digelar di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada Senin (2/12/2024).

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara tersebut merupakan bagian dari peringatan Hari Disabilitas Internasional.

Menurut Fatma, keluarga, terutama orang tua, berperan sebagai fondasi utama dalam membangun kepercayaan diri dan nilai-nilai kepemimpinan anak.

“Keluarga harus memberikan dukungan emosional dan psikologis agar anak dengan disabilitas memiliki rasa percaya diri untuk berperan aktif di lingkungan sosial,” ungkap Fatma.

Baca Juga :  Bawaslu Himbau Tidak Kampanye saat Memasuki Masa Tenang

Ia menegaskan, keluarga merupakan lingkungan pertama yang membentuk nilai-nilai, sikap, dan keterampilan anak.

Dengan demikian, tanggung jawab keluarga tidak hanya berhenti pada dukungan emosional, tetapi juga mencakup pemberian akses untuk mengembangkan bakat dan minat anak.

“Melalui pendidikan dan pelatihan yang tepat, keluarga dapat membantu anak menyadari potensinya,” tambahnya.

Fatma juga menyoroti pentingnya menanamkan nilai-nilai kerja keras, tanggung jawab, empati, dan integritas sejak dini.

Ia berharap, dengan karakter kepemimpinan yang kokoh, lebih banyak penyandang disabilitas yang mampu menjadi pemimpin dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan yang mengakomodasi kebutuhan komunitas mereka.

Ketua Perkumpulan Orang Tua Anak Disabilitas Indonesia (Portadin), Hendratmoko, turut mendukung pandangan ini.

Baca Juga :  Banjir di Batang, Perjalanan Kereta Terganggu dan Alami Rekayasa Jalur

Ia menekankan bahwa tanggung jawab membesarkan anak dengan disabilitas tidak hanya menjadi tugas ibu, tetapi juga ayah serta anggota keluarga lainnya.

Hendratmoko menambahkan bahwa nilai-nilai kepemimpinan seperti disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran harus diajarkan kepada semua anak, termasuk penyandang disabilitas.

Ia menegaskan bahwa standar ini berlaku universal, tanpa pengecualian.

Sementara itu, Angkie Yudistia, seorang penyandang disabilitas tuna rungu yang pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI, berbagi pengalaman tentang peran keluarganya dalam mendidiknya.

Ia mengungkapkan bahwa keluarganya tidak memanjakannya dengan fasilitas material, melainkan menanamkan kedisiplinan sebagai bekal hidup.

“Orang tua saya selalu memastikan setiap hari saya memiliki kegiatan yang bermakna.

Baca Juga :  Panitia Natal Nasional 2024 Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi

Mereka mengajarkan pentingnya disiplin mulai dari bangun pagi, sarapan, hingga memvalidasi perasaan saya setiap hari,” cerita Angkie.

Melalui dukungan keluarga yang konsisten, penyandang disabilitas dapat tumbuh menjadi individu yang percaya diri, mandiri, dan siap berkontribusi bagi masyarakat.

Karakter kepemimpinan yang dibangun sejak dini tidak hanya memberi manfaat bagi diri mereka sendiri, tetapi juga membuka peluang bagi mereka untuk menjadi bagian dari pengambilan keputusan yang inklusif.***

Berita Terkait

MK Keluarkan Putusan Penting: UU ITE Tak Berlaku bagi Lembaga Pemerintah dan Pejabat Publik
Sebelum Laporkan Isu Ijazah Palsu, Jokowi Sempat Berikan 2 Kali Somasi
Rekomendasi Tempat Nongkrong Seru di Ponorogo yang Wajib Dikunjungi
Gedung Baru Kantor Pengadilan Negeri Tuban Terabaikan Setelah 3 Tahun Pembangunan Rampung
Polisi Bakal Tes Kejiwaan Pria yang Tega Bunuh hingga sebabkan Balita Tewas Terbakar di Tangerang
Pemkab Ponorogo Bidik PAD hingga Tekan Kemiskinan Ekstream hingga 5 Persen
Saksi Sebut Mbak Ita Suruh Buang HP, KPK Ungkap Hal Ini
Terungkap Ini Hubungan Pelaku dan Korban Pembunuhan di Bogor, Ternyata Masih Keluarga

Berita Terkait

Thursday, 1 May 2025 - 09:12 WIB

MK Keluarkan Putusan Penting: UU ITE Tak Berlaku bagi Lembaga Pemerintah dan Pejabat Publik

Thursday, 1 May 2025 - 09:08 WIB

Sebelum Laporkan Isu Ijazah Palsu, Jokowi Sempat Berikan 2 Kali Somasi

Thursday, 1 May 2025 - 09:03 WIB

Rekomendasi Tempat Nongkrong Seru di Ponorogo yang Wajib Dikunjungi

Thursday, 1 May 2025 - 08:58 WIB

Gedung Baru Kantor Pengadilan Negeri Tuban Terabaikan Setelah 3 Tahun Pembangunan Rampung

Thursday, 1 May 2025 - 08:54 WIB

Polisi Bakal Tes Kejiwaan Pria yang Tega Bunuh hingga sebabkan Balita Tewas Terbakar di Tangerang

Berita Terbaru