Puluhan Sapi di Blitar Mati Akibat PMK, Vaksin Masih Tunggu Distribusi

- Redaksi

Thursday, 2 January 2025 - 19:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi sapi (Dok. Ist)

Ilustrasi sapi (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Puluhan sapi di Kabupaten Blitar dilaporkan mati akibat terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit ini mulai merebak sejak Desember 2024.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar masih menunggu distribusi vaksin PMK dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar, Nanang Miftahuddin, mengonfirmasi peristiwa ini. Ia menjelaskan, kematian puluhan sapi disebabkan oleh wabah PMK.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Data sampai hari ini ada sekitar 30 ekor sapi yang mati dan 15 ekor sapi yang dipotong paksa,” kata Nanang.

Berdasarkan data sementara dari Disnakkan, hingga hari ini tercatat sekitar 30 ekor sapi mati akibat PMK. Selain itu, ada 15 ekor sapi yang terpaksa dipotong untuk mencegah penyebaran penyakit. Secara keseluruhan, jumlah kasus PMK di Kabupaten Blitar mencapai 315 ekor sapi.

Baca Juga :  Polisi Tertibkan Bendera Ormas Ilegal di Kemayoran Demi Jaga Ketertiban Warga

Tiga kecamatan yang mencatat kasus PMK terbanyak adalah Kecamatan Panggungrejo dengan 52 kasus, Kecamatan Nglegok 47 kasus, dan Kecamatan Gandusari 32 kasus.

“Data sampai hari ini ada sekitar 30 ekor sapi yang mati dan 15 ekor sapi yang dipotong paksa,” kata Nanang.

Ketika ditanya apakah Blitar masuk kategori wilayah dengan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk PMK, Nanang menjelaskan bahwa penetapan status KLB hanya bisa dilakukan oleh Kementan.

“Belum (KLB), itu yang menentukan Kementan. Meskipun saat ini kasus PMK di Kabupaten Blitar memang berada di atas standar deviasi,” tegasnya.

Nanang juga mengungkapkan bahwa vaksin PMK saat ini belum tersedia. Pemkab Blitar masih menunggu distribusi dari Kementan.

Baca Juga :  Agama Islam Menjadi Agama Terbesar ke-3 di AS

Sementara itu, peternak diimbau untuk tetap waspada dan melakukan langkah pencegahan terhadap penyebaran PMK.

 

“Untuk vaksin saat ini kondisi kosong, dan Kementan masih mengusahakan pengadaannya. Jadi untuk sementara, peternak kami imbau untuk waspada dan melakukan pencegahan terhadap PMK sambil menunggu distribusi vaksin,” pungkasnya.

Dengan kondisi ini, peternak di Kabupaten Blitar diharapkan dapat terus memantau kesehatan ternaknya agar wabah tidak semakin meluas.

Berita Terkait

Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu 2025: Mengacu UMP dan Tunjangan Proporsional
Apakah PPPK Paruh Waktu Masuk ASN?
Apakah JNE Buka Hari Minggu? Ini Jadwal dan Layanan yang Tersedia!
Dana PIP September 2025 Telah Cair: Cek Penerima dan Manfaatnya!
Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Jadi Incaran Indonesia, Meski Fokus Non Tempur Tetap Dikenal Punya Daya Tempur yang Kuat
Bukan Sekadar Wacana, Indonesia Bisa Manfaatkan Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Jadi Kekuatan Tempur Laut Karena Faktor Ini
Jet Tempur KF-21 Boramae Buatan Korea Selatan–Indonesia Disebut Bisa Guncang Negara Adidaya, Ini Alasan Utamanya
Gempar! Turki Tiba-Tiba Percepat Proyek Jet Tempur KAAN, Media Internasional Nilai Bisa Menguntungkan Indonesia
Tag :

Berita Terkait

Monday, 15 September 2025 - 10:19 WIB

Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu 2025: Mengacu UMP dan Tunjangan Proporsional

Sunday, 14 September 2025 - 16:47 WIB

Apakah PPPK Paruh Waktu Masuk ASN?

Sunday, 14 September 2025 - 16:18 WIB

Apakah JNE Buka Hari Minggu? Ini Jadwal dan Layanan yang Tersedia!

Sunday, 14 September 2025 - 15:01 WIB

Dana PIP September 2025 Telah Cair: Cek Penerima dan Manfaatnya!

Sunday, 14 September 2025 - 13:37 WIB

Kapal Induk Giuseppe Garibaldi Jadi Incaran Indonesia, Meski Fokus Non Tempur Tetap Dikenal Punya Daya Tempur yang Kuat

Berita Terbaru