Bagaimana Perumpamaan Hari Kebangkitan? Simak Penjelasannya Secara Lengkap!

- Redaksi

Monday, 3 February 2025 - 20:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bagaimana Perumpamaan Hari Kebangkitan

Bagaimana Perumpamaan Hari Kebangkitan

SwaraWarta.co.idBagaimana perumpamaan hari kebangkitan? Hari Kebangkitan (Yawm al-Qiyāmah) adalah salah satu keyakinan utama dalam ajaran Islam.

Hari ini digambarkan sebagai momen ketika seluruh manusia dibangkitkan dari kematian untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di dunia.

Namun, bagaimana Al-Qur’an dan Hadis menggambarkan peristiwa besar ini melalui perumpamaan? Simak penjelasannya berikut ini.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hari Kebangkitan dalam Al-Qur’an: Perumpamaan yang Penuh Makna

Al-Qur’an sering menggunakan perumpamaan (amsal) untuk memudahkan manusia memahami konsep abstrak seperti Hari Kebangkitan. Salah satu contohnya adalah perumpamaan tentang tanah kering yang kembali hidup setelah turun hujan.

Dalam Surah Al-Hajj ayat 5, Allah SWT berfirman:
“Dan engkau lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur…”
Ayat ini mengibaratkan kebangkitan manusia seperti tanah tandus yang tiba-tiba dipenuhi kehidupan setelah hujan. Proses yang awalnya dianggap mustahil, ternyata terjadi dengan kuasa Allah SWT.

Baca Juga :  Menurut Anda Apakah Penerapan Otonomi Daerah Sudah Berhasil atau Belum?

Perumpamaan Kehancuran Langit dan Bumi

Hari Kebangkitan juga digambarkan melalui kehancuran langit dan bumi yang dahsyat. Dalam Surah Al-Zalzalah ayat 1-2, Allah SWT berfirman:
“Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi mengeluarkan beban-beban beratnya…”
Guncangan ini melambangkan betapa segala sesuatu yang terlihat kokoh di dunia—seperti gunung, lautan, atau langit—akan hancur lebur. Perumpamaan ini mengingatkan manusia bahwa hanya Allah yang Maha Kekal.

Kiamat Seperti Kedipan Mata

Sebagian Hadis menggambarkan Hari Kebangkitan terjadi secepat kedipan mata. Rasulullah SAW bersabda:
“Kiamat akan datang seperti kilat yang menyambar, atau seperti kedipan mata.” (HR. Ahmad).
Perumpamaan ini menekankan kecepatan dan ketidakterdugaan hari tersebut. Meski proses kematian adalah hal pasti, waktu kebangkitan tetap menjadi rahasia Allah.

Baca Juga :  Wahyu Terakhir yang Diturunkan kepada Nabi Muhammad: Pengertian dan Signifikansi

Bagaikan Bangkit dari Tidur Panjang

Dalam Surah Al-Zumar ayat 6, Allah SWT mengibaratkan kebangkitan manusia seperti bangun dari tidur:
“Kalian diciptakan dari tanah, dan akan dikembalikan ke dalamnya, lalu dibangkitkan kembali darinya.”
Manusia yang mati diibaratkan sedang “tidur” dalam kubur, lalu dibangunkan untuk menghadap Sang Pencipta. Perumpamaan ini mengajarkan bahwa kematian bukanlah akhir, melainkan fase menuju kehidupan abadi.

Makna di Balik Perumpamaan Hari Kebangkitan

Penggunaan perumpamaan dalam Al-Qur’an dan Hadis bertujuan untuk mendekatkan pemahaman manusia tentang hal-hal gaib.

Dengan membandingkan kebangkitan dengan fenomena alam, Islam mengajak manusia merenungi kuasa Allah yang tak terbatas. Perumpamaan ini juga menjadi pengingat agar manusia senantiasa mempersiapkan diri dengan amal shaleh.

Baca Juga :  BUKALAPAK Baru-Baru Ini Mengumumkan Penutupan Operasi Layanan Yaitu Jual Beli Produk Fisik, Artikel Berita Menyebutkan Beberapa Faktor Penyebab

Persiapan Menghadapi Hari Kebangkitan

Jika Hari Kebangkitan adalah kepastian, maka tugas manusia adalah mempersiapkannya sejak di dunia. Mulai dari meningkatkan ketakwaan, menjauhi maksiat, hingga berbuat baik kepada sesama.

Sebagaimana perumpamaan dalam Surah Al-Ashr: waktu manusia terbatas, dan hanya orang beriman yang mampu memanfaatkannya untuk meraih ridha Allah.

Hari Kebangkitan digambarkan melalui berbagai perumpamaan yang mudah dipahami, namun sarat makna. Dari tanah kering yang hidup kembali hingga kehancuran langit, semua mengajarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara. Dengan memahami perumpamaan ini, diharapkan manusia semakin sadar untuk mempersiapkan diri menghadapi hari akhir yang pasti datang.

Optimalkan pemahaman Anda tentang Hari Kebangkitan dengan merenungi ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis, serta memperbanyak amal kebaikan sebagai bekal di akhirat kelak.

 

Berita Terkait

Bagaimana Cara Mengamalkan Al Samad dalam Kehidupan Sehari-hari?
Sebutkan dan Jelaskan 4 Pilar Berpikir Komputasional? Berikut ini Penjelasannya!
Apa yang Dimaksud dengan Revolusi Industri 4.0? Simak Jawaban Berikut Ini!
Cara Membaca Jangka Sorong Khusus untuk Pemula dengan Mudah
Bagaimana Proses Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara dalam Sidang PPPKI?
Mengapa Sila Pertama Pancasila Menjiwai Sila-sila yang Lain? Simak Jawabannya Berikut!
Buatlah Peta Konsep Tentang Perbedaan Sunnah Hadist, Atsar, dan Khabar? Berikut Penjelasannya
Bagaimana Kalian Mengamalkan Pancasila Sebagai Dasar Negara Pandangan Hidup Bangsa dan Ideologi Negara?

Berita Terkait

Wednesday, 27 August 2025 - 16:30 WIB

Bagaimana Cara Mengamalkan Al Samad dalam Kehidupan Sehari-hari?

Wednesday, 27 August 2025 - 16:20 WIB

Sebutkan dan Jelaskan 4 Pilar Berpikir Komputasional? Berikut ini Penjelasannya!

Tuesday, 26 August 2025 - 16:50 WIB

Cara Membaca Jangka Sorong Khusus untuk Pemula dengan Mudah

Monday, 25 August 2025 - 10:09 WIB

Bagaimana Proses Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara dalam Sidang PPPKI?

Monday, 25 August 2025 - 08:49 WIB

Mengapa Sila Pertama Pancasila Menjiwai Sila-sila yang Lain? Simak Jawabannya Berikut!

Berita Terbaru

Cara Mengamalkan Al Samad

Pendidikan

Bagaimana Cara Mengamalkan Al Samad dalam Kehidupan Sehari-hari?

Wednesday, 27 Aug 2025 - 16:30 WIB