SwaraWarta.co.id – Kali ini kita akan mengulas dari beberapa kutipan Ki Hajar Dewantara yang sangat berkesan terutama untuk generasi muda.
Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia, bukan hanya seorang pejuang kemerdekaan, tetapi juga seorang pemikir brilian yang meletakkan fondasi bagi sistem pendidikan di tanah air.
Filosofi pendidikannya yang humanis dan berpusat pada murid bergema dan menginspirasi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Berikut adalah 14 kutipan beliau yang sarat makna dan relevan hingga kini:
- “Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.” (Di depan memberi teladan, di tengah membangun kemauan, di belakang memberi daya kekuatan). Kutipan ini menjadi trilogi kepemimpinan yang ideal, tidak hanya dalam pendidikan tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan. Seorang pemimpin harus mampu memberi contoh, memotivasi, dan memberdayakan orang-orang di sekitarnya.
- “Setiap orang menjadi guru, setiap rumah menjadi sekolah.” Kalimat ini menekankan bahwa pendidikan tidak terbatas pada ruang kelas formal. Lingkungan keluarga dan interaksi sosial sehari-hari memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan pengetahuan seseorang.
- “Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik 1 sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.” 2 Definisi pendidikan dari Ki Hajar ini berfokus pada pengembangan potensi alami anak secara holistik, demi kebahagiaan individu dan kontribusi positif bagi masyarakat.
- “Dengan ilmu engkau menjadi mulia, dengan amal engkau berbahagia.” Kutipan ini mengingatkan akan pentingnya keseimbangan antara pengetahuan dan tindakan. Ilmu yang diamalkan akan membawa manfaat dan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain.
- “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu.” Kalimat ini mengajarkan tentang menghargai keunikan setiap anak dan peran pendidik sebagai fasilitator dalam proses perkembangan mereka.
- “Kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya anak-anak berpikir, merasa, dan berkehendak.” Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang memberikan ruang bagi anak untuk mengembangkan pemikiran kritis, emosi yang sehat, dan kemauan yang kuat.
- “Jangan melihat ke belakang dengan penuh penyesalan, jangan pula melihat ke depan dengan penuh ketakutan, tetapi lihatlah ke sekelilingmu dengan penuh kesadaran.” Kutipan ini mengajak untuk fokus pada masa kini, belajar dari masa lalu tanpa terbebani, dan merencanakan masa depan dengan optimisme yang realistis.
- “Kekuatan rakyat itulah kekuatan kita.” Kalimat ini menyoroti pentingnya persatuan dan gotong royong sebagai modal utama bangsa.
- “Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.” Kutipan ini mengingatkan akan pentingnya menghormati sejarah dan pengorbanan para pendahulu.
- “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan pada bangsa Indonesia sendiri.” Ki Hajar Dewantara memiliki keyakinan yang kuat akan potensi bangsa Indonesia untuk bersatu dan maju.
- “Pendidikan bukan hanya urusan sekolah, tetapi urusan semua orang.” Kalimat ini memperluas tanggung jawab pendidikan kepada seluruh elemen masyarakat.
- “Carilah hal-hal yang membangun, bukan hal-hal yang merusak.” Pesan ini mengajak untuk selalu berpikir dan bertindak positif, serta menghindari hal-hal yang dapat membawa dampak negatif.
- “Setiap anak adalah bintang.” Kutipan ini mengandung makna bahwa setiap individu memiliki potensi unik yang perlu diakui dan dikembangkan.
- “Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal sesuai dengan minat dan bakatnya.” Kalimat ini kembali menekankan pentingnya individualisasi dalam pendidikan.
Kutipan-kutipan Ki Hajar Dewantara ini tidak hanya relevan dalam konteks pendidikan, tetapi juga memberikan inspirasi dalam menjalani kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Pemikirannya yang mendalam tentang kemanusiaan, kemerdekaan, dan pendidikan patut terus kita teladani dan aktualisasikan dalam kehidupan sehari-hari.