Lifestyle

Bayi Tabung dan Tes Genetik, Harapan Baru Bagi Penderita Neurofibromatosis Tipe 1

SwaraWarta.co.id – Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, seorang dokter spesialis anak dari FKUI RSCM, menjelaskan bahwa ibu yang menderita Neurofibromatosis tipe 1 (NF1) tetap bisa memiliki anak yang sehat tanpa NF1. Caranya adalah dengan program bayi tabung atau pembuahan di luar rahim.

“Kalau mau punya anak yang tidak berpenyakit sama dengan mamanya kita lakukan dengan bayi tabung. Nah nanti dipilih yang bagus, nanti anak yang dilahirkan yang tidak berpenyakit seperti itu,” kata Damayanti

Menurut Damayanti, jika seorang ibu memiliki NF1, maka peluang anak mewarisi penyakit ini sekitar 50 persen. Namun, sekitar 50 persen kasus NF1 lainnya justru muncul tanpa riwayat keluarga, alias kasus baru.

Orang tua dengan riwayat NF1 dapat melakukan pemeriksaan genetik sebelum kehamilan melalui metode Preimplantation Genetic Diagnostic (PGD).

Dalam metode ini, sel telur dan sperma dibuahi di laboratorium, lalu embrio dianalisis untuk melihat apakah membawa gen NF1 atau tidak.

Jika ditemukan embrio yang tidak mengandung gen NF1, embrio tersebut dapat dimasukkan ke rahim ibu agar bayi yang dilahirkan sehat.

Selain itu, ada juga metode pemeriksaan Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT). Ini adalah tes darah yang bisa dilakukan selama kehamilan untuk mendeteksi kemungkinan kelainan kromosom pada janin.

Namun, hasil NIPT untuk mendeteksi NF1 tidak seakurat untuk penyakit lain seperti sindrom Down, Edwards, atau Patau.

Damayanti menekankan pentingnya ibu dengan NF1 berkonsultasi terlebih dahulu sebelum merencanakan kehamilan.

“Jadi kita mesti memeriksa pertama ibunya bagaimana, gejalanya berat atau tidak, penting sekali buat ibu-ibu yang tahu penurunan penyakitnya seperti apa,” katanya

Jika anak sudah lahir dengan NF1, penyakit ini tidak bisa dihindari. Bahkan, orang tua yang sehat pun bisa memiliki anak dengan NF1 meski penyebab pastinya belum diketahui.

Neurofibromatosis tipe 1 adalah penyakit langka. Diperkirakan terjadi pada 1 dari 2.000 hingga 5.000 kelahiran hidup di seluruh dunia. Di Indonesia, jumlah penderita NF1 yang terdata dalam Yayasan MPS dan Penyakit Langka Indonesia sekitar 150 orang.

Namun menurut data perkiraan, jumlah orang dengan NF1 di Indonesia bisa mencapai sekitar 80.000 orang, yang sebagian besar belum mendapatkan layanan kesehatan yang memadai.

Dwi Synta

Dwi Synta Mengawali karir di bidang jurnalistik sejak tahun 2022 di beberapa media online. Kemudian pada bulan Juli 2022, memutuskan untuk menjadi jurnalis Tetap di Swarawarta dan beberapa media online lainnya.

Recent Posts

KEMAMPUAN Merasakan Apa yang Orang Lain Rasakan Disebut, Kunci Jawaban Modul 2 Topik 2 PPG 2025

Kemampuan merasakan apa yang orang lain rasakan adalah sebuah konsep penting dalam psikologi sosial dan…

2 minutes ago

JAWABAN Menurut Anda Apa Kontribusi Teori Organisasi Dalam Perkembangan Ilmu Pengetahuan Terutama Bidang Organisasi

Teori organisasi merupakan pilar penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang studi organisasi. Pemahaman…

2 minutes ago

40 SOAL UAS UT Pembelajaran IPA di SD 2025 dan Kunci Jawaban, Contoh Soal Ujian UT PGSD PDGK4202 Pembelajaran

Berikut ini adalah 40 soal UAS UT Pembelajaran IPA di SD tahun 2025 beserta kunci…

7 minutes ago

Jadwal Pendaftaran SPMB Jakarta 2025 hingga Alur Pendaftaran Via Online

SwaraWarta.co.id - Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta resmi membuka pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB)…

2 hours ago

BYD M9 Siap Meluncur di Meksiko pada 26 Juni 2025, Minivan Keluarga Canggih dari China

SwaraWarta.co.id - Produsen mobil asal China, BYD, akan segera meluncurkan mobil keluarga terbarunya, BYD M9,…

2 hours ago

Jelang Piala AFF U-23, Yardan Yafi Gabung TC Timnas di Jakarta

SwaraWarta.co.id - Pemain muda Persita Tangerang, Yardan Yafi, mendapatkan panggilan untuk mengikuti pemusatan latihan (TC)…

2 hours ago