Categories: Teknologi

Call of Duty Warzone Mobile akan Ditarik Mei, Tak Sesuai Ekspektasi

Industri game mobile memang tengah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menarik minat banyak developer dan publisher untuk terjun ke pasar ini, melihat potensi keuntungan yang besar dengan biaya pengembangan yang relatif lebih rendah.

Namun, persaingan di pasar game mobile juga sangat ketat. Tidak hanya antar game mobile itu sendiri, namun juga bersaing dengan game PC dan konsol yang sudah lebih mapan.

Salah satu contoh yang cukup mengejutkan adalah keputusan Activision untuk menarik game Call of Duty: Warzone Mobile dari pasaran. Game yang diluncurkan Maret 2024 ini ternyata tidak memenuhi ekspektasi perusahaan.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Call of Duty: Warzone Mobile Ditarik dari Pasaran: Sebuah Kejutan dari Activision

Pengumuman penarikan Call of Duty: Warzone Mobile disampaikan melalui akun resmi Activision di X (sebelumnya Twitter). Mereka secara terbuka mengakui bahwa performa game tersebut di bawah ekspektasi, khususnya dari segi keterlibatan pemain aktif di platform mobile.

Meskipun berbagi sistem progresi dengan versi PC dan konsol, Warzone Mobile gagal menarik minat pemain mobile sebagaimana diharapkan. Faktor-faktor seperti gameplay yang mungkin kurang optimal untuk perangkat mobile, atau persaingan ketat dari game sejenis, bisa menjadi penyebabnya.

Penarikan game ini akan dilakukan secara bertahap, dimulai tanggal 18 Mei 2025. Pemain yang sudah mengunduh game sebelum tanggal tersebut masih bisa memainkannya, tetapi tidak akan ada lagi pembaruan, fitur lintas platform, atau konten berbayar baru.

Lebih mengecewakan lagi, pembelian menggunakan uang sungguhan sudah dihentikan, dan tidak akan ada pengembalian dana (refund) untuk pembelian sebelumnya, termasuk COD Points yang belum terpakai. Ini tentu menjadi pukulan bagi pemain yang telah berinvestasi dalam game tersebut.

Gambar di atas menunjukkan visual dari game Call of Duty: Warzone Mobile.

Gambar ini memperlihatkan beberapa aspek dari gameplay Call of Duty: Warzone Mobile.

Analisis Kegagalan Call of Duty: Warzone Mobile

Kegagalan Warzone Mobile memberikan pelajaran berharga bagi industri game mobile. Sukses game di platform lain tidak menjamin kesuksesan di mobile. Perlu pertimbangan matang terkait desain game, optimasi untuk perangkat mobile, dan strategi pemasaran yang tepat sasaran.

Mungkin saja Activision terlalu fokus pada menyesuaikan sistem progresi dengan versi PC dan konsol, tanpa cukup memperhatikan kebutuhan dan preferensi pemain mobile. Perlu diingat bahwa pengalaman bermain di mobile berbeda dengan PC atau konsol.

Selain itu, persaingan di pasar game mobile sangat tinggi. Banyak game mobile berkualitas tinggi lainnya yang bersaing memperebutkan perhatian dan waktu pemain. Warzone Mobile mungkin gagal bersaing secara efektif dengan kompetitor-kompetitornya.

Kompensasi untuk Pemain

Sebagai bentuk kompensasi, Activision menawarkan beberapa bonus insentif kepada pemain Warzone Mobile melalui Call of Duty Mobile. Pemain akan mendapatkan COD Points dua kali lipat dari jumlah yang mereka miliki di Warzone Mobile. Namun, program ini hanya berlaku di wilayah tertentu dan hanya untuk jangka waktu terbatas.

Langkah ini merupakan upaya Activision untuk meredam kekecewaan pemain, sekaligus mendorong pemain Warzone Mobile beralih ke Call of Duty Mobile, game mobile lain mereka yang lebih sukses.

Kejadian ini menekankan pentingnya riset pasar dan pemahaman mendalam tentang preferensi pemain sebelum merilis game, terutama di pasar yang kompetitif seperti industri game mobile.

Sebagai penutup, kasus Call of Duty: Warzone Mobile menjadi studi kasus yang menarik tentang tantangan dan peluang di industri game mobile. Perusahaan besar sekalipun tidak kebal dari kegagalan, dan penting untuk selalu beradaptasi dan berinovasi agar tetap kompetitif.

Redaksi SwaraWarta.co.id

Berita Indonesia Terkini 2024 Viral Terbaru Hari Ini

Recent Posts

Bagaimana Bentuk Sistem Kepercayaan pada Masa Bercocok Tanam? Simak Penjelasannya!

SwaraWarta.co.id - Masa bercocok tanam, sering disebut juga periode Neolitikum, merupakan salah satu tonggak terpenting…

55 minutes ago

Download Twibbon Milad Muhammadiyah 2025 dan Cara Menggunakannya untuk Semarakkan HUT ke-113

SwaraWarta.co.id – Download Twibbon Millad Muhammadiyah 2025. Setiap tanggal 18 November, warga dan simpatisan Muhammadiyah memperingati Milad atau…

1 hour ago

Air Permukaan Laut Terus Naik, Jakarta Terancam Akan Tenggelam

SwaraWarta.co.id- Ibu kota Indonesia ini tidak hanya menghadapi masalah banjir tahunan, tetapi juga ancaman yang…

1 hour ago

SEORANG Dosen Psikologi Ingin Mengetahui Apakah Rata-Rata Lama Tidur Mahasiswa Di Kampus X Sudah Sesuai Rekomendasi Kesehatan, Yaitu 7 Jam Per Malam

Seorang dosen psikologi ingin mengetahui apakah rata-rata lama tidur mahasiswa di kampus X sudah sesuai…

3 hours ago

MENURUT Anda, Bagaimana Pancasila Sebagai Paradigma Pengembangan Ilmu Dapat Menjadi Dasar Moral Dan Etika Dalam Mengarahkan Perkembangan Al

Menurut Anda, bagaimana Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu dapat menjadi dasar moral dan etika dalam…

3 hours ago

PADA Tahun 2025 PT. Inti Sejahtera Menyelenggarakan Kegiatan Tes Bersama Untuk Perekrutan Karyawan Baru Yang Meliputi: Registrasi Online

Bagi kalian yang sedang mencari referensi jawaban soal pada Tahun 2025 PT. Inti Sejahtera menyelenggarakan…

3 hours ago