Kesehatan

Cara Mengatasi Saraf Kejepit: Penyebab dan Gejalanya!

SwaraWarta.co.id – Saraf kejepit, atau dalam istilah medis disebut radikulopati, adalah kondisi yang dapat menyebabkan rasa nyeri luar biasa, kesemutan, mati rasa, atau bahkan kelemahan pada area tubuh tertentu.

Kondisi ini terjadi ketika tekanan berlebihan diberikan pada saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot, atau tendon.

Jika Anda mengalami gejala saraf kejepit, jangan panik. Artikel ini akan membahas penyebab, gejala, dan berbagai cara mengatasi saraf kejepit yang bisa Anda coba.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Apa Penyebab Saraf Kejepit?

Saraf kejepit dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu penyebab paling umum adalah hernia nukleus pulposus (HNP) atau yang dikenal sebagai “bantalan sendi bergeser”. Selain itu, osteoartritis (radang sendi), taji tulang (bone spur), cedera, postur tubuh yang buruk, gerakan berulang, dan kondisi medis tertentu seperti diabetes juga dapat memicu saraf kejepit.

Mengenali Gejala Saraf Kejepit

Gejala saraf kejepit bervariasi tergantung pada lokasi saraf yang terkena. Beberapa gejala umum meliputi:

  • Nyeri: Rasa sakit tajam, seperti tertusuk, atau rasa nyeri tumpul yang menjalar dari leher, punggung bawah, hingga ke lengan atau kaki.
  • Kesemutan atau Mati Rasa: Sensasi geli atau kebas di area yang dipersarafi oleh saraf yang terjepit.
  • Kelemahan Otot: Sulit mengangkat atau menggerakkan bagian tubuh yang terkena.
  • Sensasi Terbakar: Rasa panas atau terbakar di sepanjang jalur saraf.

Jika Anda merasakan gejala-gejala ini, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang tepat.

Cara Mengatasi Saraf Kejepit

Penanganan saraf kejepit bertujuan untuk meredakan tekanan pada saraf dan mengurangi gejala. Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan:

  1. Istirahat Cukup: Beri waktu bagi tubuh untuk pulih. Hindari aktivitas yang memperparah nyeri.
  2. Kompres Dingin dan Hangat: Pada tahap awal, kompres dingin dapat membantu mengurangi peradangan. Setelah 24-48 jam, gunakan kompres hangat untuk melancarkan aliran darah dan merilekskan otot.
  3. Fisioterapi: Program latihan yang dirancang khusus oleh fisioterapis dapat membantu memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan memperbaiki postur tubuh.
  4. Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat antiinflamasi non-steroid (OAINS) untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Dalam beberapa kasus, relaksan otot atau kortikosteroid juga dapat diberikan.
  5. Perubahan Gaya Hidup: Pertahankan postur tubuh yang baik saat duduk, berdiri, atau mengangkat beban. Hindari gerakan yang memicu nyeri.
  6. Peregangan Lembut: Lakukan peregangan secara perlahan untuk membantu mengurangi tekanan pada saraf. Pastikan untuk melakukannya di bawah panduan ahli.
  7. Manajemen Berat Badan: Berat badan berlebih dapat menambah tekanan pada tulang belakang dan saraf. Menurunkan berat badan dapat membantu meringankan kondisi ini.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika nyeri saraf kejepit tidak membaik dengan perawatan mandiri, semakin parah, atau disertai dengan kelemahan otot yang signifikan, gangguan buang air besar/kecil, atau mati rasa yang meluas, segera cari pertolongan medis. Dokter dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk pencitraan seperti MRI, untuk menentukan penyebab pasti dan merekomendasikan penanganan yang lebih intensif, termasuk injeksi atau dalam kasus yang jarang, operasi.

Dengan penanganan yang tepat dan perubahan gaya hidup, sebagian besar kasus saraf kejepit dapat diatasi dan kualitas hidup Anda dapat kembali normal.

Mulyadi

"Seorang penulis profesional yang melintang hampir 3 tahun lebih di berbagai macam media ternama di Indonesia seperti, Promedia, IDN Times, Pikiran Rakyat, Duniamasa.com, Suara Kreatif, dan SwaraWarta."

Recent Posts

Cara Akses Link Pengumuman OMI Kabupaten 2025 dengan Mudah

SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara akses link pengumuman OMI Kabupaten 2025? Pengumuman Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI)…

7 hours ago

Mengapa Sultan Agung Menyerang Batavia? Sebuah Strategi yang Terlupakan!

SwaraWarta.co.id – Mengapa Sultan Agung menyerang Batavia? Serangan Sultan Agung ke Batavia pada tahun 1628…

7 hours ago

Bagaimana Sikap Ibu/bapak Jika Menemukan Murid yang Memiliki Masalah Pribadi dan Akademik?

SwaraWarta.co.id – Bagaimana sikap ibu/bapak jika menemukan murid yang memiliki masalah pribadi dan akademik? Menghadapi…

7 hours ago

Cara Cek BSU dengan NIK: Panduan Praktis dan Langkah-Langkahnya

SwaraWarta.co.id - Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 merupakan program pemerintah yang memberikan bantuan tunai sebesar Rp600.000 kepada…

13 hours ago

Huawei Pura 80 Pro: Spesifikasi dan Harga Terbaru 2025

SwaraWarta.co.id - Huawei Pura 80 Pro telah resmi diluncurkan di berbagai negara, termasuk Indonesia, dan…

14 hours ago

KPK Terima Uang Pengembalian dari Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

SwaraWarta.co.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengonfirmasi telah menerima pengembalian sejumlah uang dari Ustaz Khalid…

1 day ago