SwaraWarta.co.id – Coba Anda jelaskan secara singkat perjuangan Nuku? Nuku Muhammad Amiruddin, atau yang lebih dikenal sebagai Nuku, adalah sosok pahlawan nasional Indonesia yang gigih melawan penjajahan, khususnya di wilayah Maluku.
Perjuangannya yang epik berlangsung selama puluhan tahun, menjadikannya duri dalam daging bagi VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dan kemudian pemerintah kolonial Belanda.
Mari kita selami secara singkat perjuangan Pangeran Nuku yang tak kenal lelah ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Awal Mula Perlawanan Nuku
Perjuangan Nuku berakar pada penindasan VOC terhadap rakyat Maluku, terutama praktik monopoli rempah-rempah yang merugikan serta campur tangan dalam urusan internal kesultanan.
Nuku yang merupakan salah satu bangsawan Kesultanan Tidore, menyaksikan sendiri kesewenang-wenangan ini. Ia mulai menggalang kekuatan pada akhir abad ke-18, ketika Kesultanan Tidore berada di bawah pengaruh kuat VOC.
Strategi Perang Gerilya dan Diplomasi Cerdas
Nuku tidak hanya mengandalkan kekuatan fisik. Ia adalah seorang ahli strategi yang cerdas. Salah satu taktik utamanya adalah perang gerilya, memanfaatkan medan dan pengetahuan lokal untuk menyerang pos-pos VOC secara sporadis namun efektif. Pasukannya dikenal dengan mobilitas tinggi dan kemampuan melancarkan serangan kejutan.
Selain itu, Nuku juga mahir dalam diplomasi. Ia menjalin aliansi dengan berbagai pihak, termasuk suku-suku pedalaman, para bangsawan yang tidak puas dengan VOC, bahkan hingga mencari dukungan dari Inggris.
Aliansi ini memperkuat posisinya dan menyulitkan VOC untuk memadamkan pemberontakannya. Ia juga berhasil menyatukan sebagian besar rakyat Maluku, yang sebelumnya terpecah belah, di bawah benderanya.
Memerdekakan Tidore dan Membangun Kekuatan Maritim
Puncak perjuangan Nuku terjadi ketika ia berhasil merebut kembali Tidore dari VOC pada tahun 1797. Keberhasilan ini merupakan pukulan telak bagi Belanda dan menjadi simbol kebangkitan perlawanan di Maluku.
Setelah merebut Tidore, Nuku memproklamirkan dirinya sebagai Sultan Tidore dengan gelar Sri Paduka Maha Tuan Sultan Amir Muhammad Saifuddin Syah.
Di bawah kepemimpinannya, Tidore kembali menjadi kekuatan maritim yang disegani di kawasan timur Indonesia. Ia membangun angkatan laut yang kuat dan memperluas pengaruhnya hingga ke Papua. Wilayah kekuasaannya membentang luas, menunjukkan kemampuannya dalam menyatukan berbagai wilayah dan suku bangsa.
Warisan Nuku yang Tak Terlupakan
Perjuangan Nuku berlangsung hingga ia wafat pada tahun 1805. Meskipun perjuangannya tidak sepenuhnya menghapus penjajahan di Maluku, ia telah menorehkan tinta emas dalam sejarah perlawanan bangsa Indonesia.
Semangat juang, kecerdasan strategi, dan kepemimpinan Nuku menjadi inspirasi bagi generasi selanjutnya. Atas jasa-jasanya, Nuku Muhammad Amiruddin dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 1995. Kisahnya mengingatkan kita akan kegigihan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatan dan martabatnya.