SwaraWarta.co.id – Kebahagiaan terpancar jelas dari wajah Maimunah, seorang nenek berusia 101 tahun dari Dusun Duren, Desa Pakuniran, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo.
Ia sangat terharu dan bersyukur karena akhirnya bisa menunaikan ibadah haji—sebuah impian yang ia simpan sejak lama.
Keberangkatan Maimunah ke Tanah Suci adalah hadiah dari ketiga anaknya yang kompak mendaftarkan sang ibu berhaji sejak tahun 2019. Setelah menunggu selama enam tahun, akhirnya tahun ini nama Maimunah masuk dalam daftar calon jemaah haji.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alhamdulillah, saya tidak menyangka anak-anak saya mendaftarkan saya naik haji. Saya bersyukur sekali,” ucap Maimunah dengan mata berkaca-kaca, Kamis (8/5/2025).
Sejak suaminya meninggal puluhan tahun lalu, Maimunah membesarkan ketiga anaknya seorang diri. Untuk menghidupi keluarganya, ia membuka warung kecil yang menjual nasi pecel dan soto di kampung.
Kini, setelah ketiga anaknya berkeluarga dan bekerja, mereka bahu membahu menyisihkan uang untuk memberangkatkan ibunya haji.
“Saya sudah persiapkan fisik dengan olahraga ringan setiap pagi di sekitar rumah,” ujar Maimunah penuh semangat, menyambut keberangkatan yang telah lama diimpikan.
Kepala Desa Pakuniran, Ahmad Fauzi, membenarkan bahwa seluruh biaya haji Maimunah berasal dari sumbangan ketiga anaknya.
“Dua anaknya bekerja di Madura, satu bekerja di percetakan, satu guru, dan satu lagi tukang bangunan. Mereka bersama-sama ingin membahagiakan ibunya,” terang Fauzi.
Maimunah dijadwalkan berangkat haji pada 25 Mei 2025, tergabung dalam kloter 83, 84, dan 85 embarkasi Juanda.
Keberangkatannya menjadi kebanggaan tersendiri bagi warga Desa Pakuniran. Banyak tetangga dan warga desa yang mendoakan agar ibadah hajinya berjalan lancar dan selamat sampai kembali ke tanah air.