Teknologi

OpenAI Rilis Codex, Asisten AI Canggih untuk Pemrograman

SwaraWarta.co.id – Perusahaan teknologi OpenAI baru saja mengumumkan peluncuran pratinjau riset Codex, sebuah agen kecerdasan buatan (AI) yang dirancang khusus untuk membantu pemrograman.

Codex diklaim sebagai alat bantu pemrograman AI paling canggih yang pernah mereka buat sejauh ini.

Dilaporkan oleh TechCrunch pada Minggu, Codex ditenagai oleh model terbaru OpenAI yang disebut codex-1.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Model ini merupakan versi khusus dari model AI mereka yang disebut o3, dan telah dioptimalkan khusus untuk menangani berbagai tugas pemrograman.

Menurut OpenAI, Codex mampu menulis kode dengan lebih rapi, memahami instruksi dengan lebih akurat, dan secara otomatis menjalankan serta memperbaiki kode sampai semua pengujian berhasil dilalui.

Berbeda dengan alat pemrograman biasa, Codex bekerja di komputer virtual yang tersimpan di cloud (komputasi awan). Ia bisa langsung terhubung dengan GitHub dan otomatis memuat kode dari repositori pengguna.

Codex dapat menyelesaikan berbagai tugas seperti menulis fitur sederhana, memperbaiki kesalahan (bug), menjawab pertanyaan seputar kode, hingga menjalankan pengujian hanya dalam waktu 1 hingga 30 menit.

Menariknya, Codex bisa menjalankan beberapa tugas sekaligus tanpa mengganggu aktivitas pengguna di komputer mereka.

Saat ini, Codex sudah mulai diluncurkan untuk pelanggan ChatGPT Pro, Enterprise, dan Team. Pengguna tahap awal akan mendapat akses cukup luas, namun dalam beberapa minggu ke depan, akan ada batasan penggunaan.

Setelah itu, pengguna bisa membeli kredit tambahan jika ingin terus menggunakan Codex.

OpenAI juga berencana membuka akses Codex untuk pelanggan ChatGPT Plus dan Edu dalam waktu dekat.

Codex menjadi tambahan baru dalam daftar alat bantu pemrograman berbasis AI yang kian berkembang. Alat semacam ini sering disebut sebagai “vibe coders”.

Sebelumnya, Google dan Microsoft mengklaim bahwa sekitar 30% kode di perusahaan mereka kini ditulis oleh AI.

Tak hanya itu, pesaing OpenAI seperti Anthropic telah merilis Claude Code, sementara Google mengembangkan Gemini Code Assist dengan kemampuan serupa.

Dwi Synta

Dwi Synta Mengawali karir di bidang jurnalistik sejak tahun 2022 di beberapa media online. Kemudian pada bulan Juli 2022, memutuskan untuk menjadi jurnalis Tetap di Swarawarta dan beberapa media online lainnya.

Recent Posts

Bupati Temanggung Agus Setyawan Mengambil Langkah Tegas untuk Menghentikan Pungli di Sekolah

swarawarta.co.id - Bupati Temanggung, Agus Setyawan, telah mengambil langkah tegas untuk menghentikan praktik pungutan liar…

1 hour ago

Sikap Relawan Bara JP Terkait Jokowi yang digadang-gadang Bakal jadi Ketum PSI

swarawarta.co.id - Relawan Bara JP mempertimbangkan ulang posisinya sebagai pendukung Presiden Joko Widodo jika beliau…

1 hour ago

Dituding Rebut Pacar, Perempuan di Pontianak dapat Kekerasan hingga Ditelanjangi 3 Orang

swarawarta.co.id - Sebuah kasus perundungan dan kekerasan terhadap perempuan terjadi di Pontianak, Kalimantan Barat. Seorang…

1 hour ago

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki pada Penerbangan di Bali

swarawarta.co.id - Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, telah menyebabkan gangguan…

1 hour ago

8 Hotel Termurah di Kabupaten Asahan, Tarif Mulai Rp88.890 per Malam, Fasilitas Nyaman & Lengkap

Berencana liburan atau perjalanan dinas ke Kabupaten Asahan, Sumatera Utara? Jangan khawatir soal biaya! Kabupaten…

10 hours ago

3 Wisata Alam Dekat IKN yang Wajib Dikunjungi, Cocok untuk Liburan Seru dan Menyegarkan

Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, lebih dari sekadar proyek pembangunan pusat pemerintahan baru.…

10 hours ago