SwaraWarta.co.id – Rujak Soto dan Kue Bagiak kini resmi tercatat sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) milik Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Pengakuan ini diberikan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) pada 24 Maret 2025 dan diserahkan langsung kepada Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) mengeluarkan surat resmi yang mengakui dua kuliner khas Banyuwangi ini sebagai warisan budaya asli daerah.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menyambut baik pengakuan ini. Ia menyatakan bahwa pencatatan sebagai KIK penting untuk melindungi budaya lokal dari klaim atau penjiplakan oleh pihak lain.
“Alhamdulillah, rujak soto dan kue bagiak sudah sah diakui secara hukum berasal dari Banyuwangi. Ke depan kita akan terus memfasilitasi agar kuliner dan produk-produk Banyuwangi yang lain bisa mendapatkan pengakuan dan perlindungan hukum,” kata Ipuk
Sejak tahun 2021, Banyuwangi telah mengusulkan sekitar 220 produk lokal agar diakui sebagai kekayaan intelektual. Produk-produk itu mencakup makanan, kerajinan, hingga nama merek. Sebagian besar sudah terdaftar, sementara sisanya masih dalam proses.
Selain Rujak Soto dan Kue Bagiak, beberapa makanan khas lain juga diajukan untuk mendapatkan status serupa, seperti Tahu Walik dan Pindang Koyong yang diusulkan pada tahun 2023.
Tahun ini, Banyuwangi kembali mengajukan enam produk baru untuk dicatatkan, termasuk slogan “The Sunrise of Java” dan acara balap sepeda Tour de Banyuwangi Ijen.
Pemerintah daerah juga mendorong warga agar mendaftarkan karya pribadi mereka sebagai Hak Cipta. Pemkab menyediakan pendampingan serta menggelar sosialisasi untuk membantu proses pendaftaran ke Kemenkumham.
Tentang Rujak Soto dan Kue Bagiak
Rujak Soto
Makanan khas Banyuwangi yang unik karena menggabungkan rujak petis dengan kuah soto daging sapi yang hangat. Rasanya pedas, gurih, dan segar. Jadi favorit banyak orang, baik warga lokal maupun wisatawan.
Kue Bagiak
Kue kering tradisional dari Banyuwangi yang terbuat dari tepung sagu. Rasanya renyah dan sedikit manis, sering diberi aroma khas seperti kayu manis atau pandan. Cocok dijadikan oleh-oleh khas daerah.