Bonus Demografi Jadi Kunci, Prabowo Yakin Indonesia Bisa Atasi Kemiskinan

- Redaksi

Thursday, 12 June 2025 - 09:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo (Dok. Ist)

Presiden Prabowo (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Presiden Prabowo Subianto optimis Indonesia bisa terbebas dari kemiskinan sebelum tahun 2045.

Keyakinan ini disampaikannya saat membuka acara Indo Defence 2025, sebuah pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista), yang berlangsung pada Rabu, 11 Juni 2025 di Kemayoran, Jakarta.

Menurut Presiden, jika Indonesia memiliki komitmen yang kuat, maka kemiskinan bisa diatasi lebih cepat, bahkan sebelum masuk masa “Indonesia Emas 2045”.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Optimisme ini didasarkan pada prediksi dari beberapa lembaga ekonomi dunia yang menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi salah satu dari lima besar kekuatan ekonomi global.

“Setelah saya pelajari angka-angkanya, saya optimis kita bisa menghilangkan kemiskinan jauh sebelum 2045. Itulah keyakinan saya, itulah tekad saya,” kata Presiden di Indo Defence 2025, Kemayoran, Jakarta.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Subianto Puji Megawati Soekaroputri saat Acara HUT Gerindra

Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mengatasi kemiskinan berkat bonus demografi, yaitu kondisi saat jumlah penduduk usia produktif (muda) sangat besar.

Ia percaya bahwa generasi muda yang menguasai teknologi akan menjadi kunci utama dalam membawa Indonesia keluar dari kemiskinan.

“Anak-anak muda yang sekarang dikatakan teknokrat muda, umurnya 30, 25 tahun lagi mereka akan pimpin Republik ini. Dan disitulah kita bisa keluar dari kemiskinan untuk seluruh rakyat kita,” ujar Presiden Prabowo.

Di sisi lain, Bank Dunia baru-baru ini memperbarui standar garis kemiskinan global. Dengan standar baru ini, angka kemiskinan di Indonesia melonjak menjadi 68,25% dari total penduduk yang mencapai 285,1 juta jiwa (berdasarkan data sensus BPS 2024).

Baca Juga :  Transaksi Qris Kena PPN, Dirjen Pajak Angkat Bicara

Artinya, sekitar 194,6 juta orang Indonesia dikategorikan miskin menurut standar baru Bank Dunia.

Sebagai perbandingan, sebelumnya tingkat kemiskinan Indonesia menurut standar lama adalah 60,3% atau sekitar 171,7 juta orang.

Sementara itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2024 menunjukkan angka kemiskinan Indonesia sebesar 8,57% atau sekitar 24,06 juta jiwa.

Perbedaan angka ini terjadi karena metode penghitungan dan standar kemiskinan yang digunakan oleh Bank Dunia dan BPS berbeda.

Berita Terkait

Rumah Nenek di Ponorogo Terbakar, Seluruh Isi Rumah Ludes Dilalap Api
PBNU Tegaskan Tidak Pernah Rekomendasikan Siapa pun Jadi Komisaris PT GAG Nikel
Thomas Frank Resmi Jadi Pelatih Baru Tottenham Hotspur Mulai Musim 2025/26
Seorang Ayah Tega Buang Anaknya di Pasar Kebayoran Lama, Kondisinya Bikin Miris
Istrinya Lesbian, Seorang Suami Nekat Bakar Rumah hingga Merembet ke Tetangga
Gubernur Sumut Bobby Nasution Ajak Gubernur Aceh Bahas Polemik 4 Pulau di Kemendagri
Ahli Perkirakan Kerugian Raja Ampat Akibat Tambang Melampaui Kasus Timah 270T
KPK Soroti Dugaan Masalah Perizinan Tambang Nikel di Raja Ampat, Banyak yang Tak Penuhi Ketentuan

Berita Terkait

Friday, 13 June 2025 - 09:59 WIB

Rumah Nenek di Ponorogo Terbakar, Seluruh Isi Rumah Ludes Dilalap Api

Friday, 13 June 2025 - 09:41 WIB

PBNU Tegaskan Tidak Pernah Rekomendasikan Siapa pun Jadi Komisaris PT GAG Nikel

Friday, 13 June 2025 - 09:39 WIB

Thomas Frank Resmi Jadi Pelatih Baru Tottenham Hotspur Mulai Musim 2025/26

Friday, 13 June 2025 - 08:55 WIB

Seorang Ayah Tega Buang Anaknya di Pasar Kebayoran Lama, Kondisinya Bikin Miris

Friday, 13 June 2025 - 08:51 WIB

Istrinya Lesbian, Seorang Suami Nekat Bakar Rumah hingga Merembet ke Tetangga

Berita Terbaru