China Kembangkan Satelit Canggih untuk Hitung Emisi Karbon PLTU Batu Bara

- Redaksi

Saturday, 21 June 2025 - 15:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Satelit buatan China (Dok. Ist)

Satelit buatan China (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Para peneliti di China mengembangkan teknologi baru untuk menghitung jumlah emisi karbon dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang menggunakan batu bara.

Teknologi ini menggunakan satelit penginderaan jarak jauh, yang bisa membantu mengetahui seberapa besar emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh pembangkit listrik tersebut.

Secara global, PLTU batu bara menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar, yaitu hampir setengah dari total emisi karbon akibat pembakaran bahan bakar fosil.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Karena itu, mengetahui secara tepat berapa besar emisi dari PLTU sangat penting untuk upaya mengurangi dampak perubahan iklim.

Selama ini, perhitungan emisi karbon dari PLTU masih mengandalkan laporan konsumsi bahan bakar dari masing-masing pembangkit dan perhitungan faktor emisi. Sayangnya, metode ini tidak selalu akurat dan sulit untuk diverifikasi.

Baca Juga :  Dewan Pers Kecam Teror Kepala Babi ke Tempo, Minta Dilaporkan ke Aparat

Teknologi satelit yang ada pun masih sering mengalami kesalahan penghitungan hingga 50 persen, akibat gangguan dari cuaca atau kondisi atmosfer.

Untuk mengatasi hal itu, tim peneliti dari Institut Penelitian Informasi Kedirgantaraan di bawah Akademi Ilmu Pengetahuan China mengembangkan model baru dengan algoritma yang lebih canggih.

Mereka menggunakan data dari satelit untuk menghitung emisi karbon dari 14 PLTU besar di berbagai negara dengan hasil yang jauh lebih akurat.

Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Journal of Cleaner Production. Model ini diharapkan bisa menjadi alat yang objektif dan efektif untuk memverifikasi emisi karbon dari sumber utama dunia.

Selain itu, model ini juga dapat membantu dalam proses audit perdagangan karbon dan menjadi dasar ilmiah bagi kebijakan pengurangan emisi di masa depan.

Berita Terkait

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025: Jadwal dan Sorotan Penting
Tahapan dan Jadwal Cairnya BSU 2025 Lewat Bank Mandiri
Donald Trump Tetapkan Tarif Impor AS 32% untuk Indonesia Mulai 1 Agustus 2025
Sound Horeg Haram? Tuai Pro dan Kontra Dikalangan Publik!
Kapan Lapor Diri PPG 2025 Kemendikbud? Berikut ini Rincian Jadwal Terbarunya!
Kronologi Lengkap! Limbad Ditahan Imigrasi Jeddah Karena Gigi Taring Disebut Syaiton
BREAKING NEWS! Gaji PPPK 2025 Akhirnya Cair Bulan Depan, Ada yang Tembus Rp7,3 Juta per Bulan! Cek Rinciannya di Sini
Maaf, Honorer Kategori R4 Tetap Gagal Seleksi PPPK, Meski Nilai Tinggi! Bisa Diangkat Jadi PPPK Paruh Waktu?

Berita Terkait

Friday, 11 July 2025 - 15:15 WIB

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025: Jadwal dan Sorotan Penting

Wednesday, 9 July 2025 - 14:42 WIB

Tahapan dan Jadwal Cairnya BSU 2025 Lewat Bank Mandiri

Wednesday, 9 July 2025 - 14:29 WIB

Donald Trump Tetapkan Tarif Impor AS 32% untuk Indonesia Mulai 1 Agustus 2025

Tuesday, 8 July 2025 - 11:00 WIB

Sound Horeg Haram? Tuai Pro dan Kontra Dikalangan Publik!

Tuesday, 8 July 2025 - 09:31 WIB

Kapan Lapor Diri PPG 2025 Kemendikbud? Berikut ini Rincian Jadwal Terbarunya!

Berita Terbaru

Gift Code Saint Seiya EX

Teknologi

Gift Code Saint Seiya EX Terbaru dan Cara Klaim Juli 2025

Friday, 11 Jul 2025 - 15:28 WIB

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025

Berita

Pesta Kesenian Bali (PKB) 2025: Jadwal dan Sorotan Penting

Friday, 11 Jul 2025 - 15:15 WIB

Ole Romeny Cidera Serius

Olahraga

Ole Romeny Cidera Serius? Pelatih Arema Meminta Maaf!

Friday, 11 Jul 2025 - 14:56 WIB