Dalam Lingkungan Sekolah, Perlukah Guru Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional? Berikut ini Jawabannya!

- Redaksi

Tuesday, 10 June 2025 - 14:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perlukah Guru Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional

Perlukah Guru Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional

SwaraWarta.co.id – Di tengah tuntutan akademik yang semakin kompleks, satu pertanyaan penting sering muncul: Perlukah guru menguasai Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) di lingkungan sekolah? Jawabannya adalah sangat perlu.

PSE bukan hanya sekadar “pelengkap” dalam proses belajar mengajar, melainkan fondasi krusial yang menopang keberhasilan siswa, baik secara akademik maupun dalam pengembangan diri.

Apa Itu Pembelajaran Sosial Emosional?

Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) adalah proses di mana anak-anak dan orang dewasa memperoleh serta secara efektif menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan untuk memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati terhadap orang lain, membangun dan mempertahankan hubungan yang positif, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Singkatnya, PSE membantu individu menjadi pribadi yang seimbang, tangguh, dan mampu berinteraksi secara efektif dengan dunia di sekitarnya.

Mengapa Guru Perlu Menguasai PSE?

  1. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

Guru yang memahami dan menerapkan PSE mampu menciptakan suasana kelas yang aman, inklusif, dan suportif. Mereka dapat mengidentifikasi dan merespons kebutuhan emosional siswa, mengurangi konflik, serta membangun rasa saling percaya. Lingkungan belajar yang positif ini secara langsung berdampak pada peningkatan motivasi belajar dan keterlibatan siswa.

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Mental Siswa

Tekanan akademik, masalah pertemanan, dan tantangan pribadi seringkali memengaruhi kesehatan mental siswa. Guru yang menguasai PSE dapat menjadi individu pertama yang mendeteksi tanda-tanda kesulitan emosional pada siswa. Dengan keterampilan empati dan komunikasi yang baik, guru dapat memberikan dukungan awal atau merujuk siswa ke pihak yang lebih kompeten jika diperlukan. Hal ini esensial untuk mencegah masalah kesehatan mental yang lebih serius.

  1. Mengembangkan Keterampilan Hidup Siswa

PSE membekali siswa dengan keterampilan hidup yang tak ternilai. Mulai dari pengelolaan emosi, pemecahan masalah, hingga pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Guru yang mengintegrasikan PSE dalam pengajaran mereka membantu siswa tidak hanya pandai secara kognitif, tetapi juga cakap dalam menghadapi berbagai dinamika kehidupan. Keterampilan ini akan sangat bermanfaat saat siswa beranjak dewasa dan memasuki dunia kerja maupun bermasyarakat.

  1. Membangun Hubungan Guru-Siswa yang Lebih Baik

Ketika guru menunjukkan pemahaman dan kepedulian terhadap aspek emosional siswa, hubungan guru-siswa menjadi lebih kuat dan bermakna. Siswa merasa dihargai, dipahami, dan lebih nyaman untuk mengungkapkan diri. Hubungan yang positif ini sangat penting untuk menciptakan proses belajar yang efektif dan menyenangkan.

Baca Juga :  Apa yang Disampaikan Nabi Ismail kepada Ayahnya Ketika Mendengar Dirinya akan Disembelih Ayahnya

Menguasai Pembelajaran Sosial Emosional bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi setiap guru. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan siswa yang lebih cerah, tidak hanya dalam prestasi akademik, tetapi juga dalam kemampuan mereka menghadapi tantangan hidup dengan ketahanan, empati, dan tanggung jawab.

Dengan PSE, sekolah dapat menjadi tempat di mana setiap siswa tumbuh menjadi individu yang utuh dan siap menghadapi dunia.

 

Berita Terkait

Warga Bekasi Kesulitan Daftar SPMB, Wali Kota Turun Langsung Tinjau Sekolah
APA Strategi Pemulihan Pelayanan Yang Dapat Diterapkan Oleh Hotel “Lucky Luxury” Untuk Memperbaiki Pengalaman Tamu Yang Kecewa Dan Memulihkan Reputasi
BERDASARKAN Pernyataan Di Atas, Evaluasilah Dampak Yang Terjadi ”Lingkaran Setan” Tingkat Global Bagi Negara Miskin Jika Tidak Ada Lembaga-Lembaga
PADA Masyarakat Post-Modern, Tidak Ada Orang Yang Bergaya Tanpa Modal Atau Hanya Mengandalkan Simbol-Simbol Budaya
Berdasarkan Kasus di Atas, Menurut Anda, Bagaimana Strategi Segmenting, Targeting, dan Positioning yang dilakukan PT Indofood
TRANSAKSI Dalam Masyarakat Menunjukkan Besarnya Uang Yang Berputar Di Wilayah Tersebut, Ada 2 Macam Jenis Uang Yang Digunakan Oleh Masyarakat
Jawaban Mahasiswa, Jelaskan Karakteristik Yang Dimiliki Oleh Barang Publik (Public Goods)?
ANDA Diberi Tugas Untuk Melakukan Penelitian Etnografi Tentang Kebiasaan Komunikasi Dalam Suatu Kelompok Tertentu (Misalnya Kelompok Pedagang Di Pasar

Berita Terkait

Wednesday, 11 June 2025 - 09:36 WIB

Warga Bekasi Kesulitan Daftar SPMB, Wali Kota Turun Langsung Tinjau Sekolah

Tuesday, 10 June 2025 - 17:39 WIB

APA Strategi Pemulihan Pelayanan Yang Dapat Diterapkan Oleh Hotel “Lucky Luxury” Untuk Memperbaiki Pengalaman Tamu Yang Kecewa Dan Memulihkan Reputasi

Tuesday, 10 June 2025 - 17:34 WIB

BERDASARKAN Pernyataan Di Atas, Evaluasilah Dampak Yang Terjadi ”Lingkaran Setan” Tingkat Global Bagi Negara Miskin Jika Tidak Ada Lembaga-Lembaga

Tuesday, 10 June 2025 - 17:29 WIB

PADA Masyarakat Post-Modern, Tidak Ada Orang Yang Bergaya Tanpa Modal Atau Hanya Mengandalkan Simbol-Simbol Budaya

Tuesday, 10 June 2025 - 17:28 WIB

Berdasarkan Kasus di Atas, Menurut Anda, Bagaimana Strategi Segmenting, Targeting, dan Positioning yang dilakukan PT Indofood

Berita Terbaru