Dawet Bayat, Minuman Tradisional Legendaris dari Klaten

- Redaksi

Friday, 6 June 2025 - 15:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dawet Bayat (Dok. Ist)

Dawet Bayat (Dok. Ist)

SwaraWarta.co.id – Klaten bukan hanya dikenal karena wisata air dan budayanya, tapi juga punya minuman tradisional yang legendaris, yaitu Dawet Bayat.

Minuman ini memiliki cita rasa khas dari perpaduan manisnya gula Jawa dan gurihnya santan kelapa.

Bagi warga Klaten, Dawet Bayat sudah sangat dikenal. Minuman ini merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang dan sudah ada sejak lama, bahkan sebelum Indonesia merdeka.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Salah satu tempat pembuatan dawet yang masih bertahan sampai sekarang ada di Desa Bogem, Kecamatan Bayat. Meski tidak seramai dulu, Dawet Bayat tetap diproduksi dan kini sudah masuk ke generasi keempat.

Salah satu penjual dawet, Andra (30 tahun), yang merupakan generasi ketiga dari keluarganya, mengatakan bahwa cara penyajian dawet tidak banyak berubah sejak dulu.

Baca Juga :  Libur Tahun Baru Islam, Warga Bekasi Ramai-Ramai Berburu Kuliner di Summarecon Mall

Cendol dawet Bayat dibuat dari pati onggok (sejenis tepung singkong) menggunakan saringan berlubang. Dahulu, pembuatannya bahkan masih dilakukan secara manual dengan tangan.

Keistimewaan Dawet Bayat tidak hanya pada cendolnya, tapi juga pada santan dan pemanisnya yang terbuat dari gula Jawa.

Untuk menghasilkan rasa yang pas, bahan-bahan seperti kelapa harus dipilih secara khusus, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Dawet Bayat bisa ditemukan di sepanjang jalan kawasan wisata Bayat. Selain itu, minuman ini juga dijual di pinggir Jalan Solo–Jogja, tepatnya di perbatasan Prambanan, Kabupaten Sleman.

Dengan harga sekitar Rp4.000 hingga Rp5.000 per gelas, Dawet Bayat sangat cocok dinikmati sebagai pelepas dahaga, terutama saat cuaca panas atau saat berbuka puasa.

Berita Terkait

SAR Imbau Wisatawan Hati-Hati Ubur-Ubur di Pantai Baron
Bosen Sama Lauk Itu-itu Aja? Yuk Coba Resep Gulai Ayam Padang
Resep Es Podeng Manten, Minuman Tradisional Segar yang Wajib Anda Coba di Rumah!
Libur Tahun Baru Islam, Warga Bekasi Ramai-Ramai Berburu Kuliner di Summarecon Mall
Liburan ke Bukittinggi? Jangan Lewatkan 7 Kuliner Khas Ini!
Tol Tangerang-Merak Mulai Ramai, Diprediksi Puncak Arus Liburan Sekolah Terjadi Sabtu
Pasar Senggol 2025 Kembali Hadir di Summarecon Mall Bekasi, Usung Tema “Petualangan Rasa di Jalur Sutra”
Sumber Nogo, Kolam Alami Bening di Tengah Hutan Pinus Ngawi

Berita Terkait

Monday, 30 June 2025 - 15:47 WIB

SAR Imbau Wisatawan Hati-Hati Ubur-Ubur di Pantai Baron

Monday, 30 June 2025 - 14:51 WIB

Bosen Sama Lauk Itu-itu Aja? Yuk Coba Resep Gulai Ayam Padang

Monday, 30 June 2025 - 08:58 WIB

Resep Es Podeng Manten, Minuman Tradisional Segar yang Wajib Anda Coba di Rumah!

Sunday, 29 June 2025 - 09:32 WIB

Libur Tahun Baru Islam, Warga Bekasi Ramai-Ramai Berburu Kuliner di Summarecon Mall

Saturday, 28 June 2025 - 10:01 WIB

Liburan ke Bukittinggi? Jangan Lewatkan 7 Kuliner Khas Ini!

Berita Terbaru

Mengapa Pancasila Disebut sebagai Ideologi

Pendidikan

Mengapa Pancasila Disebut sebagai Ideologi? Memahami Fondasi Bangsa

Thursday, 31 Jul 2025 - 10:30 WIB