SwaraWarta.co.id – Pada hari Senin, 23 Juni 2025, harga Bitcoin berada di kisaran US $101.846, mengalami penurunan sekitar 0,7% dari penutupan sebelumnya.
Sejak akhir pekan lalu, Bitcoin menunjukkan dinamika yang kuat semula sempat turun di bawah level US $100.000, kemudian rebound cepat mendekati US $102.800.
Salah satu faktor utama volatilitas adalah meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Serangkaian serangan dan respons militer AS–Iran–Israel memicu kepanikan jual di awal pekan, menurunkan harga Bitcoin ke sekitar US $98.200–US $99.000.
Sepanjang akhir pekan hingga hari ini, Bitcoin benar-benar menembus level psikologis penting di US $100.000—level yang sebelumnya menopang sentimen pasar.
Namun, pembeli mulai masuk agresif saat harga menyentuh sesi rendah akhir pekan.
Data CoinDesk menunjukkan rebound cepat dari US $100.962 hingga di atas US $102.800, didukung volume tinggi mencapai lebih dari 17.900 BTC—sinyal adanya keyakinan bahwa penurunan itu hanya koreksi sementara.
Secara teknikal, analisis berbagai platform mencatat Bitcoin kini berkonsolidasi di atas US $101.000, namun tekanan bearish masih terasa, terutama karena harga masih berada di bawah semua Exponential Moving Averages (20/50/100/200) harian dan 12‑jam.
Level resistance berada di US $105.000–US $106.000, tiga kali gagal ditembus di bulan ini. Sebaliknya, support kritikal ada di kisaran US $100.000 potensi terdegradasi ke US $96.000 jika gagal bertahan.
Román González (A&G Global Investors) tetap optimis: ia memprediksi Bitcoin akan menembus US $200.000 pada akhir tahun, didorong oleh adopsi institusional dan rendahnya korelasi dengan pasar tradisional.
Narasumber lain dari CryptoBasic membandingkan level US $100.000 saat ini dengan poin masuk awal di bull cycle sebelumnya (US $32.000–US $1.200), menyebut kondisi pasar sekarang “mirip peluang beli awal”.
Secara keseluruhan, pasar Bitcoin hari ini tampak fluktuatif namun resilien. Risiko geopolitik penting dan tekanan teknikal besar—namun rebound volume tinggi menunjukkan minat beli kuat di bawah US $102.000. Investor perlu memantau dua level kritikal: support US $100.000 dan resistance US $105.000–106.000. Breakout di sisi mana pun bisa menjadi pemicu gelombang kenaikan atau koreksi berikutnya.
SwaraWarta.co.id - Krisis baru menghantam sektor kuliner Singapura, di mana gelombang penutupan restoran terjadi dalam…
SwaraWarta.co.id - Ada beberapa cara membuat surat sakit yang perlu Anda ketahui. Pernahkah Anda tiba-tiba…
Berikut 30 soal PTS Informatika Kelas 7 semester 1 Kurikulum Merdeka tahun 2025 beserta kunci…
Berikut ini adalah 25 soal UTS Matematika kelas 3 semester 1 Kurikulum Merdeka tahun 2025…
Berikut ini adalah 40 soal PTS Informatika Kelas 9 semester 1 Kurikulum Merdeka dan kunci…
Berikut ini adalah 25 soal Penilaian Tengah Semester (PTS) Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 2…