SwaraWarta.co.id – ketegangan antara Israel dan Iran meningkat drastis ketika Iran melancarkan serangan rudal balistik sebagai balasan atas operasi udara Israel, “Operation Rising Lion”, yang menarget sejumlah fasilitas militer dan nuklir Iran.
Iran menurunkan puluhan hingga ratusan rudal balistik diperkirakan 150 hingga 270 jenis—melintasi wilayah Israel dalam beberapa gelombang .
Iron Dome, sistem pertahanan udara jarak pendek Israel yang terkenal, awalnya mampu memintas sebagian besar rudal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun gelombang serangan besar ini memanfaatkan kemampuan Iran untuk melewati sistem tersebut, sehingga menyebabkan beberapa rudal berhasil menembus pertahanan Iron Dome.
Di tengah kesibukan sistem bertahan, video dan laporan mengungkap adegan detik-detik rudal menghantam area strategis di Tel Aviv, termasuk kawasan Kirya yang dikenal sebagai pusat militer Israel.
Akibat penembusan pertahanan tersebut, beberapa wilayah mengalami kerusakan. Di Haifa, satu rudal menimbulkan kebakaran di jalan, melukai beberapa warga.
Sedangkan di Tel Aviv, sedikitnya empat hingga delapan orang tewas dan puluhan hingga ratusan terluka akibat pecahan rudal maupun dampak langsung .
Serangan Iran dikenal menggunakan rudal jarak menengah seperti Emad, Ghadr‑1, dan bahkan rudal hipersonik Fattah‑1, serta dukungan serangan drone seperti Shahed, dirancang untuk membanjiri pertahanan Israel.
Amerika Serikat turut mendukung dengan mengerahkan sistem pertahanan Patriot dan sistem lainnya di kawasan, yang turut membantu intersepsi .
Ida Media dan pejabat IDF menyatakan bahwa Iron Dome, David’s Sling, dan sistem Arrow beroperasi maksimal, namun serangan besar-besaran ini tetap memperlihatkan kelemahan sistem multilapis tersebut.
Analis militer menyatakan bahwa tidak ada sistem pertahanan udara yang sempurna, terutama saat menghadapi serangan besar seperti ini .
Israel merespons dengan serangan udara terhadap markas Quds Force di Teheran dan situs rudal Iran, serta memperingatkan Iran akan “membayar mahal” atas agresinya . Situasi saat ini masih memanas, dengan sirene yang terus membahana di Israel dan aktivitas militer kedua pihak yang belum mereda .
Situasi ini menunjukkan bahwa sistem pertahanan ambisius seperti Iron Dome dapat kewalahan jika diserang secara simultan dan masif. Israel kini tengah mempertimbangkan peningkatan kapabilitas multilapisnya, termasuk penggunaan sistem laser masa depan seperti Iron Beam.