Festival Lansia Kabupaten Kediri 2025 yang digelar pada 24-25 Juni di Pendopo Panjalu Jayati menghadirkan momen inspiratif. Acara ini menyoroti semangat dan kesehatan para lansia, salah satunya Mbah Surip, seorang nenek berusia 110 tahun dari Desa Sumberdoko, Kecamatan Ngasem.
Kehadiran Mbah Surip di catwalk festival menjadi daya tarik tersendiri. Dengan semangat tinggi, didampingi dua orang pendamping, beliau menebar senyum dan melambaikan tangan kepada para peserta dan juri. Keberadaan Mbah Surip menyiratkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap aktif dan bersemangat.
Mbah Surip, ibu dari dua anak, menunjukkan daya ingat, penglihatan, dan pendengaran yang masih sangat baik di usia senjanya. Rahasia kesehatannya? Ia rutin mengonsumsi air putih, teh tawar, dan air rebusan daun sirih hangat setiap hari. Rutinitas pagi harinya juga konsisten, bangun pukul 04.00 dan melaksanakan sholat Subuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mbah Surip mengatakan bahwa ia tidak memiliki pantangan makanan. Rawon dan soto menjadi favoritnya. Hal ini menunjukkan bahwa pola makan yang seimbang dan sederhana juga berkontribusi pada kesehatannya. Gaya hidupnya yang sederhana, aktif, dan terjadwal tampaknya menjadi kunci panjang umur dan kesehatannya.
Menantu Mbah Surip, Ririt (40), mengungkapkan kekagumannya pada mertuanya. Selain sehat jasmani, Mbah Surip juga masih memiliki daya ingat yang luar biasa. Beliau masih mampu membedakan pecahan uang dari Rp 5.000 hingga Rp 100.000, bahkan mengingat siapa yang memberikannya.
Ririt juga menceritakan kebiasaan positif Mbah Surip seperti menjalankan puasa Senin-Kamis dan puasa Ramadan. Di masa mudanya, Mbah Surip dikenal sebagai sosok yang gigih. Beliau berjualan berbagai barang ke pasar dengan berjalan kaki tanpa alas kaki, menunjukkan semangat kerja kerasnya.
Kehadiran Mbah Surip di Festival Lansia Kabupaten Kediri 2025 memberikan pesan moral yang mendalam. Usia lanjut bukanlah akhir dari kehidupan yang aktif dan produktif. Dengan pola hidup sehat, semangat yang tinggi, dan ketahanan mental yang kuat, usia lanjut dapat dijalani dengan penuh makna dan kebahagiaan.
Festival ini juga menjadi ajang untuk mempromosikan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan lansia di masyarakat. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat menginspirasi para lansia lainnya untuk tetap aktif dan menjaga kesehatan mereka. Semoga kisah Mbah Surip dapat menginspirasi kita semua untuk menghargai dan merawat para lansia di sekitar kita.
Selain itu, acara ini juga bisa menjadi platform untuk berbagi informasi dan edukasi tentang kesehatan lansia, seperti tips menjaga kesehatan fisik dan mental, serta pentingnya dukungan keluarga dan masyarakat.
Partisipasi aktif pemerintah daerah dalam penyelenggaraan acara semacam ini patut diapresiasi. Semoga kegiatan serupa terus berlanjut dan semakin berkembang di masa mendatang, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para lansia di Kabupaten Kediri.
SwaraWarta.co.id - Michael Bay kembali menghadirkan ledakan adrenalin dalam film Ambulance, yang dirilis April 2022.…
SwaraWarta.co.id – Seringkali yang menjadi pertanyaan semua orang apakah Palestina sudah merdeka? Pertanyaan mengenai apakah…
SwaraWarta.co.id - Sebanyak 759 jemaah haji dan petugas haji dari kloter 43 dan 44 asal…
SwaraWarta.co.id - Seorang jemaah haji asal Kabupaten Malang, bernama Sukardi (67), dilaporkan hilang di Makkah, Arab…
SwaraWarta.co.id - Partisipasi Iran di Piala Dunia 2026 kini berada di ujung tanduk akibat eskalasi…
SwaraWarta.co.id - Kasus kecanduan judi online (judol) semakin meresahkan masyarakat. Di Rumah Sakit Jiwa (RSJ)…