Entertainment

Mengungkap Tradisi Gowok Lewat Layar Lebar, Film Karya Hanung Bramantyo Tuai Apresiasi

SwaraWarta.co.id – Menteri Kebudayaan Fadli Zon memberikan apresiasi terhadap film Gowok: Kamasutra Jawa, sebuah karya yang menurutnya merefleksikan kekayaan budaya Indonesia melalui cerita yang menarik dan unik.

“Menurut saya ceritanya sangat menarik karena mengangkat sebuah tradisi yang mungkin kini telah punah,” ujar Menbud dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Ia menilai film ini sebagai bentuk akulturasi budaya, perpaduan berbagai unsur budaya Indonesia yang memperkaya narasi dan cerita dalam dunia perfilman nasional.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Indonesia, lanjutnya, memiliki banyak kisah dari masa lalu yang layak diangkat ke layar lebar.

Film Gowok: Kamasutra Jawa disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan mengangkat kisah tentang profesi gowok, yaitu perempuan yang dipercaya untuk mendidik calon suami dalam hal rumah tangga, termasuk cara membahagiakan istri secara lahir dan batin.

Dahulu, hanya keluarga bangsawan dan orang-orang kaya yang bisa mempercayakan anak laki-lakinya untuk belajar dari seorang gowok.

Profesi ini dihormati karena dianggap membantu membentuk laki-laki menjadi suami yang baik secara menyeluruh.

Menbud juga mengingatkan masyarakat agar memperhatikan klasifikasi umur sebelum menonton film ini, mengingat tema dan kontennya yang sensitif.

Senada dengan Menbud, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar turut memberikan apresiasi. Ia berharap film ini bisa menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya menghargai sejarah dan budaya Indonesia di masa lalu.

Film ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Raihaanun (sebagai Nyai Ratri), Lola Amaria, Devano Danendra, Alika Jantina, Ali Fikry, Nayla Purnama, Donny Damara, Djenar Maesa Ayu, Slamet Rahardjo, dan Reza Rahadian yang memerankan tokoh Kamajaya.

Dengan cerita yang menyentuh sisi budaya dan sejarah, Gowok: Kamasutra Jawa tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga membuka wawasan penonton tentang nilai-nilai tradisional yang pernah hidup di tengah masyarakat Indonesia.

Dwi Synta

Dwi Synta Mengawali karir di bidang jurnalistik sejak tahun 2022 di beberapa media online. Kemudian pada bulan Juli 2022, memutuskan untuk menjadi jurnalis Tetap di Swarawarta dan beberapa media online lainnya.

Recent Posts

Apa Makna Filsafat Pendidikan yang Berbasis pada Pancasila? Simak Pembahasannya!

SwaraWarta.co.id – Apa makna filsafat pendidikan yang berbasis pada Pancasila? Pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan…

1 hour ago

Denny Landzaat Menolak Ajax Amsterdam demi Ambisi Besar di Timnas Indonesia

SwaraWarta.co.id – Mantan gelandang timnas Belanda, Denny Landzaat, kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan diminati oleh…

1 hour ago

Persela Lamongan Resmi Gaet Beto, Targetkan Promosi ke Liga 1

SwaraWarta.co.id - Manajemen Persela Lamongan telah resmi merekrut Alberto Goncalves da Costa (Beto), mantan striker…

2 hours ago

Apelicious, Camilan Sehat dari Buah dan Sayur yang Kini Siap Buka Toko di Malang

SwaraWarta.co.id - Merek camilan sehat Apelicious semakin dikenal luas di Indonesia berkat inovasinya menghadirkan camilan…

2 hours ago

Pemprov DKI Beri Diskon Pajak untuk Hotel dan Kuliner, Capai 50 Persen

SwaraWarta.co.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan kabar baik bagi para pelaku usaha di…

2 hours ago

Pemkot Bekasi Ubah Kalimalang Jadi Wisata Air dan Jalur Transportasi ke Jakarta

SwaraWarta.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi berencana mengubah Sungai Kalimalang yang berada di wilayah Bekasi…

2 hours ago