Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Sepakat akan Mengelola Bersama Kawasan Ambalat
SwaraWarta.co.id – Presiden Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menggelar konferensi pers bersama di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam kesempatan itu mereka menyampaikan kesepakatan penting: memulai pengelolaan bersama kawasan Blok Ambalat meskipun status hukum perbatasan belum terselesaikan.
Prabowo menegaskan bahwa proses hukum mengenai klaim wilayah dapat berlangsung puluhan tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, alih-alih menunggu sampai adanya kesepakatan definitif, kedua negara memilih untuk memanfaatkan potensi ekonomi kawasan secara bersama melalui skema “joint development”. Ia menyatakan:
“Contoh, masalah Ambalat, kita sepakat bahwa sambil kita saling menyelesaikan masalah-masalah hukum, kita sudah ingin mulai dengan kerja sama ekonomi yang kita sebut joint development. Apapun yang kita ketemu di laut itu, kita akan bersama-sama mengeksploitasi-nya.”
Senada, Anwar Ibrahim menjelaskan bahwa menunggu penyelesaian hukum bisa memakan waktu hingga dua dekade.
Oleh karena itu, mereka sepakat untuk segera mendorong kolaborasi ekonomi demi kesejahteraan rakyat di daerah perbatasan:
“Tidak ada halangan untuk segera melaksanakan kerja sama ekonomi, … misalnya di kawasan Ambalat. Sebab, jika kita menunggu penyelesaian hukum, bisa jadi memakan waktu hingga dua dekade lagi. Lebih baik kita manfaatkan waktu yang ada untuk memperoleh hasil nyata”.
Secara garis besar, kesepakatan ini menandai perubahan taktik dari penyelesaian legal semata ke pendekatan pragmatis: menciptakan peluang ekonomi bersama sambil menunggu penyelesaian hukum.
Skema ini diharapkan tidak hanya memacu eksplorasi minyak dan gas di kawasan Ambalat, tetapi juga meningkatkan kerja sama dalam bidang riset, pendidikan, budaya, perdagangan, dan investasi.
Lebih lanjut, kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kolaborasi bilateral dengan mengadakan Rapat Konsultasi Tahunan Malaysia–Indonesia ke-13 pada bulan berikutnya.
Selain itu, mereka menyentuh isu-isu geopolitik global seperti konflik Iran–Israel, Myanmar, dan perbatasan Thai–Kamboja, dengan sikap yang mendorong solusi damai .
Langkah ini dipandang sebagai terobosan penting. Blok Ambalat memiliki cadangan minyak dan gas potensi puluhan hingga ratusan juta barel serta gas potensi ekonomi yang dapat berdampak signifikan jika dikembangkan bersama.
Dengan dipilihnya kerangka “joint development”, Indonesia dan Malaysia menunjukkan kematangan diplomasi pragmatis yang menekankan kemanfaatan bersama dan stabilitas regional, meski masih ada pekerjaan besar untuk mencapai penyelesaian legal jangka panjang.
SwaraWarta.co.id - Pekerja yang memenuhi syarat bisa memeriksa status penerimaan BSU senilai total Rp600.000 (Rp300.000…
SwaraWarta.co.id – Kenapa telepon WA Menghubungkan terus? Pernahkah Anda frustrasi ketika mencoba melakukan panggilan suara…
SwaraWarta.co.id - Mengetahui tingkat kecerdasan intelektual atau IQ (Intelligence Quotient) seseorang kini tidak lagi harus…
SwaraWarta.co.id - Perut buncit seringkali menjadi masalah yang mengganggu penampilan dan bahkan bisa menurunkan rasa…
SwaraWarta.co.id - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, mengaku sangat prihatin dengan masih banyaknya…
SwaraWarta.co.id - Seorang warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, bernama Muhammad Saini, terseret arus…