swarawarta.co.id – Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Aceh Melawan (GAM) menggelar aksi damai di halaman Kantor Gubernur Aceh pada Senin, 16 Juni.
Aksi tersebut bertujuan untuk mendesak Pemerintah Pusat mencabut Keputusan Mendagri soal 4 pulau yang dialihkan ke Sumatera Utara (Sumut).
Massa juga membawa bendera Bulan Bintang yang pengibarannya masih menjadi kontroversi.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada sekitar 5 bendera dikibarkan selama aksi berlangsung, tanpa ada upaya aparat kepolisian untuk mengamankan bendera tersebut.
Massa melakukan aksi teatrikal memperagakan baku tembak dengan senjata api replika yang terbuat dari kayu, seolah-olah ingin merebut 4 pulau dari Sumatera Utara.
Koordinator aksi, Ilham Rizky, mengatakan bahwa aksi tersebut untuk memperingatkan Pemerintah Aceh untuk tidak mundur memperjuangkan 4 pulau yang sudah berpindah ke Sumut.
Ilham Rizky juga mendesak Pemerintah Pusat untuk menganulir Keputusan Mendagri yang mengalihkan 4 pulau ke Sumut.
Ia menegaskan bahwa jika Presiden Prabowo Subianto tetap pada keputusannya, dikhawatirkan Aceh akan kembali bergejolak dan berpotensi konflik kembali terjadi.
“Kami ingatkan Pemerintah Aceh untuk tidak mundur. Kami masyarakat mendukung penuh untuk merebut kembali 4 pulau itu,” kata Ilham.
Bendera Bulan Bintang masih menjadi kontroversi pengibarannya meskipun sudah memiliki payung hukum lewat Qanun Nomor 13 Tahun 2013.
Bendera itu juga masuk dalam salah satu butir-butir MoU Helsinki saat perjanjian damai antara GAM dan RI.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dikeluarkan oleh aparat TNI maupun Polri soal aksi damai yang membawa bendera bulan bintang.