SwaraWarta.co.id – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada awal perdagangan hari Selasa pagi (17 Juni 2025) di Jakarta.
Rupiah turun sebesar 34 poin atau 0,21 persen, dari posisi sebelumnya Rp16.265 menjadi Rp16.299 per dolar AS.
Penurunan nilai tukar ini menunjukkan bahwa mata uang rupiah masih menghadapi tekanan di pasar keuangan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu penyebab pelemahan rupiah adalah ketegangan geopolitik yang meningkat, khususnya konflik antara Iran dan Israel.
Situasi ini membuat investor cenderung mengalihkan dananya ke aset yang dianggap lebih aman seperti dolar AS, sehingga nilai rupiah ikut tertekan.
Arus Modal Asing Masuk
Meski begitu, Bank Indonesia (BI) mencatat adanya aliran modal asing masuk (capital inflow) yang cukup besar.
Pada pekan kedua Juni 2025, total dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia mencapai Rp5,20 triliun.
Ini menunjukkan bahwa sebagian investor tetap melihat prospek positif di Indonesia, meskipun rupiah melemah.