Kabar duka menyelimuti keluarga besar Ustadz Yahya Waloni dan umat Islam di Indonesia. Ustadz Yahya Waloni, meninggal dunia di usia 55 tahun saat sedang berkhutbah Jumat di Masjid Darul Falah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1446 H / 2025 M.
Kepergian beliau meninggalkan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkannya. Ustadz Yahya Waloni meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Istrinya, yang sebelumnya bernama Lusiana, telah mendampingi beliau selama bertahun-tahun.
Pada tahun 2006, Lusiana memutuskan untuk memeluk agama Islam dan mengikuti jejak suaminya. Sejak saat itu, ia mengubah namanya menjadi Siti Muthamainnah, sebuah nama yang mencerminkan keimanan dan ketenangan hatinya. Keputusan ini menjadi bukti nyata kesetiaan dan kekuatan cinta di antara mereka.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Perjalanan Spiritual Keluarga Ustadz Yahya Waloni
Muthamainnah bukan hanya sekadar mengubah identitasnya, tetapi juga komitmennya untuk menjalani hidup sesuai ajaran Islam. Perubahan nama ini juga diikuti oleh ketiga anak mereka. Silvana berganti nama menjadi Nur Hidayah, Sarah menjadi Siti Sarah, sementara putra mereka, Zakaria, mempertahankan namanya.
Ketiga anak Ustadz Yahya Waloni juga telah tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga yang religius. Mereka turut merasakan dan memahami perjalanan spiritual orang tuanya, sehingga ikut memeluk agama Islam dan mengganti nama sesuai dengan keyakinan baru mereka. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh Ustadz Yahya Waloni dan Muthamainnah dalam mendidik anak-anaknya.
Kehidupan rumah tangga Ustadz Yahya Waloni dan Muthamainnah menjadi contoh bagaimana sebuah keluarga dapat teguh dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, serta bagaimana mereka bersama-sama meniti jalan menuju kebaikan dan keimanan.
Kematian Ustadz Yahya Waloni dan Reaksi Publik
Kematian Ustadz Yahya Waloni saat berkhutbah Jumat menjadi sorotan publik. Kepergiannya yang tiba-tiba menimbulkan berbagai reaksi dan ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan. Banyak yang mengapresiasi dedikasi beliau selama ini dalam berdakwah.
Pemakaman Ustadz Yahya Waloni juga mendapat perhatian khusus. Prosesi pemakaman yang sederhana namun khidmat menunjukkan kesederhanaan hidup yang dianutnya. Kepergian Ustadz Yahya Waloni meninggalkan warisan spiritual yang akan selalu dikenang.
Meskipun kabar duka ini sangat menyedihkan, kita bisa belajar banyak dari kehidupan dan perjalanan spiritual Ustadz Yahya Waloni dan keluarganya. Keteguhan iman dan kesetiaan mereka menjadi teladan yang inspiratif bagi kita semua.
Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi Ustadz Yahya Waloni di sisi-Nya dan memberikan kesabaran serta kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan. Amin.