Apakah yang Menjadi Perbedaan Cara Pandang Pendiri Bangsa Mengenai Dasar Negara Indonesia?

- Redaksi

Monday, 15 September 2025 - 10:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Apakah yang Menjadi Perbedaan Cara Pandang Pendiri Bangsa Mengenai Dasar Negara Indonesia

Apakah yang Menjadi Perbedaan Cara Pandang Pendiri Bangsa Mengenai Dasar Negara Indonesia

SwaraWarta.co.id – Apakah yang menjadi perbedaan cara pandang pendiri bangsa mengenai dasar negara Indonesia? Pendirian sebuah negara tak semudah membalikkan telapak tangan.

Di balik lahirnya Republik Indonesia, terbentang perdebatan sengit namun konstruktif di antara para pendiri bangsa.

Perbedaan pandangan mengenai dasar negara menjadi salah satu topik paling krusial yang mewarnai proses perumusan konstitusi. Hal ini mencerminkan kekayaan intelektual dan keberagaman pemikiran yang ada pada masa itu.

ADVERTISEMENT

ads.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perbedaan utama terletak pada tiga kubu pemikiran besar: kelompok nasionalis, Islamis, dan sosialis-komunis. Kelompok nasionalis, yang dipelopori oleh tokoh seperti Soekarno dan Mohammad Yamin, menghendaki dasar negara yang bersifat inklusif, dapat merangkul semua golongan, dan melampaui sekat-sekat agama.

Baca Juga :  PARA Ekonom Modern Atau Penganut Aliran Keynesian Berpendapat Bahwa Teori Kuantitas Memiliki Sejumlah Kelemahan Dan Tidak Mampu Memberikan Penjelasan

Dari pemikiran ini, lahirlah konsep Pancasila yang berintikan lima sila, di mana sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, dirumuskan secara universal. Ini bertujuan untuk menghindari dominasi satu agama di atas agama lain, menciptakan persatuan dalam keberagaman.

Sebaliknya, kelompok Islamis yang diwakili oleh tokoh seperti Ki Bagus Hadikusumo dan Mohammad Natsir berjuang agar dasar negara mencerminkan ajaran Islam secara lebih eksplisit. Mereka mengusulkan Piagam Jakarta yang mencantumkan “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Bagi mereka, Islam bukan hanya agama, melainkan juga panduan hidup bernegara.

Sementara itu, kelompok sosialis-komunis, seperti yang diwakili oleh Tan Malaka (meski tidak terlibat langsung dalam perumusan Piagam Jakarta, idenya berpengaruh), memandang bahwa dasar negara harus berfokus pada keadilan sosial dan penghapusan kelas. Mereka menghendaki dasar negara yang lebih berorientasi pada kesejahteraan rakyat secara kolektif, terlepas dari isu agama atau nasionalisme murni.

Baca Juga :  Arti Penting Persatuan dan Kesatuan Bagi Pembangunan Bangsa Adalah....

Perdebatan ini mencapai puncaknya pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan. Melalui musyawarah mufakat, para pendiri bangsa akhirnya memutuskan untuk menghilangkan tujuh kata dari Piagam Jakarta demi menjaga persatuan bangsa Indonesia, terutama untuk mengakomodasi keberatan dari perwakilan Indonesia bagian timur yang mayoritas non-muslim.

Hasilnya, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara yang final, sebuah kompromi historis yang berhasil menyatukan perbedaan dan menjadi fondasi kokoh bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia hingga hari ini. Pancasila tidak hanya menjadi ideologi, melainkan juga warisan berharga dari para pendiri bangsa yang memilih jalan musyawarah untuk mencapai konsensus.

Berita Terkait

Mitos atau Fakta: Apakah Petir Bisa Menyambar Hp Anda?
Sebutkan 5 Contoh Kewajiban yang Harus Dilakukan Anak Setelah Memasuki Usia Baligh?
Bagaimana Cara Kita Sebagai Pelajar dapat Menyalurkan Aspirasi Secara Demokratis? Mari Kita Bahas!
Jelaskan Apa yang Bisa Menyebabkan Seekor Ikan Mas Menjadi Haram Dimakan? Simak Penjelasannya!
Bagaimana Hikmah yang Kalian dapatkan dari Proses Pembentukan Bumi dengan Isu Pemanasan Global dan Kerusakan Bumi?
Cara Menghitung Laba Bersih: Panduan Lengkap untuk Pemula
Menguak Misteri Cara Belut Berkembang Biak: Dari Bertelur hingga Transgender!
Berikan Alasan Mengapa Anda Sebagai Seorang Guru Harus Memahami Tingkat Perkembangan dan Pertumbuhan Siswa?

Berita Terkait

Thursday, 30 October 2025 - 17:40 WIB

Mitos atau Fakta: Apakah Petir Bisa Menyambar Hp Anda?

Thursday, 30 October 2025 - 17:18 WIB

Sebutkan 5 Contoh Kewajiban yang Harus Dilakukan Anak Setelah Memasuki Usia Baligh?

Wednesday, 29 October 2025 - 14:10 WIB

Bagaimana Cara Kita Sebagai Pelajar dapat Menyalurkan Aspirasi Secara Demokratis? Mari Kita Bahas!

Tuesday, 28 October 2025 - 20:10 WIB

Jelaskan Apa yang Bisa Menyebabkan Seekor Ikan Mas Menjadi Haram Dimakan? Simak Penjelasannya!

Tuesday, 28 October 2025 - 19:58 WIB

Bagaimana Hikmah yang Kalian dapatkan dari Proses Pembentukan Bumi dengan Isu Pemanasan Global dan Kerusakan Bumi?

Berita Terbaru

Apakah Petir Bisa Menyambar Hp?

Pendidikan

Mitos atau Fakta: Apakah Petir Bisa Menyambar Hp Anda?

Thursday, 30 Oct 2025 - 17:40 WIB

Apakah BSU akan Cair Lagi

Berita

Apakah BSU akan Cair Lagi? Begini Kata Kemnaker!

Thursday, 30 Oct 2025 - 15:52 WIB

cara meningkatkan trombosit

Kesehatan

Cara Meningkatkan Trombosit dengan Baik yang Perlu Kamu Pahami

Thursday, 30 Oct 2025 - 15:40 WIB