Korea Selatan (Korsel) berambisi besar untuk meningkatkan kapabilitas pesawat tempur KF-21 Boramae hingga mencapai generasi kelima. Langkah ini mencerminkan tekad Korsel untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi asing dan menghadapi ancaman keamanan yang semakin kompleks dari Korea Utara dan Tiongkok.
Proyek peningkatan KF-21, yang disebut KF-21EX, diharapkan mampu menyaingi jet tempur generasi kelima dari negara-negara adidaya seperti Amerika Serikat (F-35), Tiongkok (J-20), dan Rusia (Su-57). Suksesnya proyek ini akan menempatkan Angkatan Udara Republik Korea (ROKAF) sebagai kekuatan udara utama di kawasan Asia yang sangat kompetitif.
KF-21 Boramae, awalnya dirancang sebagai pesawat tempur generasi 4.5, memiliki kemampuan yang mumpuni. Namun, peningkatan ke generasi kelima akan melibatkan integrasi teknologi canggih yang signifikan. Ini meliputi peningkatan kemampuan siluman, sistem sensor yang lebih maju, dan integrasi persenjataan yang lebih modern.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu tantangan utama dalam pengembangan KF-21EX adalah integrasi teknologi siluman tingkat tinggi. Teknologi ini sangat penting untuk mengurangi kemampuan deteksi radar musuh dan meningkatkan daya bertahan pesawat dalam pertempuran udara.
Selain itu, sistem sensor yang lebih canggih, termasuk radar AESA (Active Electronically Scanned Array) dan sistem inframerah, akan memberikan keunggulan situasi (situational awareness) yang lebih baik kepada pilot. Ini akan memungkinkan deteksi dan penargetan musuh secara lebih akurat dan efektif.
Pengembangan KF-21 Boramae tidak dilakukan secara sendiri oleh Korsel. Indonesia turut berpartisipasi sebagai mitra dalam proyek ini, dengan komitmen pendanaan sebesar 20 persen melalui PT Dirgantara Indonesia. Kerjasama ini juga melibatkan Lockheed Martin yang memberikan konsultasi desain, serta mitra industri Eropa yang memasok subsistem dan avionik.
Namun, partisipasi Indonesia sempat terhambat oleh penundaan pembayaran. Hal ini memaksa negosiasi ulang perjanjian kerjasama, yang akhirnya menghasilkan kesepakatan baru yang merevisi porsi pembayaran Indonesia. Pelunasan kewajiban finansial Indonesia akan menjadi penentu kelancaran proyek dan peningkatan kerjasama pertahanan antara kedua negara.
Pengembangan KF-21EX memiliki implikasi geopolitik yang signifikan di kawasan Indo-Pasifik. Munculnya jet tempur generasi kelima dari Korsel akan mengubah keseimbangan kekuatan udara di kawasan tersebut. Hal ini terutama relevan dalam konteks meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea dan Laut Cina Selatan.
Korsel menghadapi ancaman dari program persenjataan nuklir Korea Utara yang terus berkembang, serta aktivitas Tiongkok yang semakin agresif di Laut Cina Selatan. Kemampuan KF-21EX diharapkan akan meningkatkan kemampuan pertahanan Korsel dan berperan sebagai penangkal terhadap ancaman tersebut.
Keberhasilan pengembangan KF-21EX akan menjadi bukti kemampuan Korsel untuk mengembangkan teknologi pertahanan canggih secara mandiri, sekaligus menunjukkan ambisi Korsel untuk menjadi pemain utama dalam industri pertahanan global.
KF-21 Boramae dirancang untuk menggantikan pesawat tempur tua Korsel seperti F-4 Phantom II dan F-5 Tiger II. Pesawat-pesawat tua ini sudah usang dan membutuhkan penggantian untuk menjaga kapabilitas pertahanan udara Korsel.
Dengan kemampuan yang lebih modern, KF-21 Boramae dan pengembangan lanjutannya akan memperkuat kekuatan udara Korsel dan memastikan kemampuannya untuk menghadapi ancaman masa depan.
SwaraWarta.co.id - Masjid Al-Aqsa, salah satu situs paling suci bagi umat Islam dan menjadi simbol…
SwaraWarta.co.id - Pasukan Israel kembali melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza pada Selasa malam, 28…
SwaraWarta.co.id - Kadar gula darah yang tinggi secara berkelanjutan dapat memicu masalah kesehatan serius seperti…
SwaraWarta.co.id – Bagaimana cara kita sebagai pelajar dapat menyalurkan aspirasi secara demokratis? Sebagai bagian dari…
SwaraWarta.co.id - Anda pernah mengalami situasi dimana Direct Message (DM) Instagram tiba-tiba tidak bisa dibuka?…
SwaraWarta.co.id – Di era digital saat ini, melindungi dokumen pribadi dan profesional belum pernah sepenting ini.…