Indonesia tengah berupaya mengakuisisi kapal induk Giuseppe Garibaldi dari Italia. Jika berhasil, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengoperasikan kapal induk. Proses akuisisi masih dalam tahap awal, namun menunjukkan komitmen Indonesia untuk memodernisasi angkatan lautnya.
Berita mengenai upaya akuisisi ini pertama kali dilaporkan oleh Channel News Asia pada 9 September 2025, dan kemudian diperkuat oleh Antara News pada 11 September 2025. Kedua sumber tersebut mengonfirmasi adanya negosiasi antara Indonesia dan Italia terkait Giuseppe Garibaldi.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Muhammad Ali, telah mengonfirmasi upaya akuisisi tersebut. Ia menyatakan harapannya agar Garibaldi dapat memperkuat armada Indonesia. Namun, beliau tidak merinci biaya dan detail negosiasi yang sedang berlangsung. Pernyataan ini disampaikan pada upacara penyambutan kapal fregat baru KRI Brawijaya 320 buatan Italia.
Meskipun Garibaldi memiliki kemampuan tempur, Indonesia berencana memprioritaskan penggunaannya untuk misi operasi militer selain perang (OMSP). Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Tunggul. OMSP meliputi misi kemanusiaan, seperti evakuasi bencana alam dan pengiriman pasukan perdamaian.
Kapal induk Garibaldi dinilai cocok untuk OMSP karena kemampuannya dalam mengangkut logistik dalam jumlah besar, memiliki daya jelajah tinggi, dan dilengkapi fasilitas memadai. Namun, TNI AL tidak menutup kemungkinan penggunaan Garibaldi untuk operasi perang dalam situasi darurat.
Akuisisi Garibaldi menunjukkan semakin eratnya hubungan antara Indonesia dan Italia di bidang pertahanan. Kerja sama ini juga ditandai dengan pembelian kapal fregat KRI Brawijaya 320.
Akuisisi kapal induk Giuseppe Garibaldi akan memberikan dampak signifikan bagi kekuatan militer Indonesia, khususnya dalam kemampuan proyeksi kekuatan dan respon terhadap bencana alam. Kemampuan untuk mengerahkan pasukan dan bantuan kemanusiaan secara cepat dan efisien akan meningkat secara dramatis.
Namun, juga perlu dipertimbangkan aspek biaya operasional dan perawatan kapal induk yang cukup besar. Indonesia perlu memastikan adanya sumber daya dan pelatihan yang memadai untuk mengoperasikan dan memelihara kapal tersebut secara efektif dan efisien.
Selain itu, akuisisi ini juga dapat berdampak pada dinamika geopolitik di kawasan Asia Tenggara. Kehadiran kapal induk Indonesia akan meningkatkan kemampuannya dalam menjaga kedaulatan dan keamanan maritim nasional. Namun, perlu diwaspadai potensi reaksi dari negara-negara lain di kawasan tersebut.
Proses akuisisi Garibaldi masih terus berlanjut dan perkembangan selanjutnya patut dinantikan. Transparansi informasi dari pemerintah terkait biaya, spesifikasi teknis, dan rencana operasional kapal induk ini akan sangat penting untuk membangun pemahaman publik yang komprehensif.
SwaraWarta.co.id - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) kembali menyalurkan dana Program Indonesia…
Indonesia tengah berupaya memperkuat kekuatan pertahanannya, khususnya di sektor maritim. Salah satu langkah strategis yang…
Korea Selatan (Korsel) berambisi besar untuk meningkatkan kapabilitas pesawat tempur KF-21 Boramae hingga mencapai generasi…
SwaraWarta.co.id – Jelaskan pengertian bahwa Allah maha pemberi? Dalam ajaran Islam, salah satu cara untuk…
Kabar gembira bagi penggemar sepak bola di beberapa negara Asia! Serie A Italia, salah satu…
Turki berhasil membuat dunia terkejut dengan percepatan pengembangan jet tempur generasi kelima, KAAN. Prototipe kedua…