SwaraWarta.co.id – Di tengah maraknya konten digital yang minim substansi, Malaka Project hadir sebagai platform edukasi yang bertujuan memberdayakan generasi muda Indonesia melalui konten berkualitas dan program berorientasi masa depan.
Dipelopori oleh Ferry Irwandi, mantan PNS Kementerian Keuangan yang kini menjadi influencer vokal, proyek ini berambisi menciptakan “Masyarakat Baru” yang kritis, empatik, dan siap menghadapi Indonesia Emas 2045.
Latar Belakang dan Misi Pendirian
Malaka Project secara resmi diluncurkan pada 20 Oktober 2023 di Djakarta Theater dengan filosofi “ide biasa yang dieksekusi sempurna lebih baik daripada ide sempurna yang tidak dieksekusi”.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ferry Irwandi, lulusan STAN dan magister Universitas Central Queensland Australia, menggagas proyek ini setelah menyadari kekuatan media sosial dalam mengubah persepsi publik. Ia tercetus inspirasi setelah melihat video yang dibuatnya mampu menggugah seseorang untuk vaksin.
Nama “Malaka” diyakini terinspirasi dari Tan Malaka, salah satu founding father Indonesia yang dikenal dengan gagasan pendidikan politik dan pemikiran rasional melalui bukunya Madilog (Materialisme, Dialektika, Logika).
Semangat ini tercermin dalam komitmen proyek untuk mengedepankan pendekatan ilmiah, logika, dan empati dalam setiap kontennya.
Founder dan Kolaborator
Ferry Irwandi tidak bekerja sendirian. Ia menggandeng delapan co-founder lain yang memiliki latar belakang beragam namun sama-sama peduli terhadap pendidikan Indonesia. Mereka adalah:
- Dea Anugrah
- Cania Citta
- Jerome Polin
- Angellie Nabila
- Coki Pardede
- Aurelia Vizal
- Fathia Izzati
- Rifky Adi Prakoso
Kolaborasi ini memperkuat visi Malaka Project untuk menciptakan wadah yang inklusif dan multidisiplin.
Program dan Aktivitas
Malaka Project menjalankan beberapa program unggulan:
- Konten Edukasi Digital: Melalui kanal YouTube dan Instagram, mereka menghasilkan video esai mendalam tentang isu sosial, ekonomi, dan politik dengan narasi kritis dan visual yang menarik.
- Beasiswa Pendidikan: Pada 2023, mereka membuka beasiswa untuk mahasiswa S1/D4 sebagai bentuk komitmen nyata memajukan akses pendidikan.
- Diskusi dan Podcast: Menghadirkan panel diskusi dengan tokoh muda dan profesional, termasuk seri “Malaka Project x Kapal Api Goes To Campus” yang diselenggarakan di kampus seperti ITB.
- Gerakan Literasi: Aktif mengkampanyekan pemikiran kritis dan anti-mistikisme, sesuai dengan semangat Ferry Irwandi melawan logika mistis dan praktik perdukunan.
Dampak dan Kontroversi
Kiprah Ferry Irwandi dan Malaka Project tidak lepas dari sorotan. Ferry dikenal vokal mengkritik isu seperti judi online, yang menurutnya telah menyebabkan kerugian ekonomi mencapai Rp600 triliun dan memicu masalah sosial seperti perceraian.
Aktivisme ini membuatnya berhadapan dengan pihak tertentu, termasuk laporan dari Satuan Siber TNI yang menuduhnya melakukan tindak pidana meski polisi menyatakan TNI tidak dapat melaporkan kasus pencemaran nama baik institusi.
Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari Imparsial, Setara Institute, dan lainnya, mendukung Ferry dan mengecam keterlibatan TNI dalam pengawasan ruang siber yang dinilai berbahaya bagi demokrasi.
Visi Ke Depan
Malaka Project tidak berhenti pada konten digital. Mereka berambisi mendirikan perguruan tinggi sendiri yang mengedepankan pendidikan kritis dan empatik.
Dengan semangat “menuju masyarakat baru”, mereka ingin agar generasi muda tidak hanya menjadi konsumen pasif, tetapi agen perubahan yang mampu membawa Indonesia menuju visi 2045 yang berdaulat, adil, dan makmur.