Pemerintah mengumumkan perpanjangan program bantuan sosial (bansos) beras 10 kg hingga Desember 2025. Total alokasi beras per Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mencapai 40 kg, disalurkan dalam dua tahap untuk meringankan beban ekonomi masyarakat.
Penyaluran bansos beras 40 kg ini akan dilakukan secara bertahap. Tahap pertama, yang diperkirakan dimulai akhir September 2025, akan memberikan 20 kg beras kepada setiap KPM. Tahap kedua, pada November 2025, akan menyalurkan 20 kg beras sisanya. Prioritas penyaluran diberikan kepada wilayah timur Indonesia, seperti Papua dan Nusa Tenggara Timur, mengingat tantangan logistik dan ketahanan pangan yang lebih kompleks di daerah tersebut.
Program ini menargetkan KPM yang terdaftar sebagai penerima BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai) atau program sembako. Penerima BPNT aktif, yang namanya tercantum dalam sistem SIKS-NG dengan status aman (bukan exclude), berpeluang besar mendapatkan bansos beras ini. Namun, perlu diingat bahwa daftar penerima akan dievaluasi setiap tiga bulan. Oleh karena itu, KPM yang menerima bantuan di tahap sebelumnya mungkin tidak lagi mendapatkannya di tahap berikutnya jika ditemukan indikasi ketidaklayakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk memastikan status kepesertaan, KPM dapat menanyakan langsung kepada pendamping sosial atau operator desa setempat. Mereka memiliki akses ke data SIKS-NG dan dapat memberikan informasi yang akurat tentang status penerimaan bansos beras.
Pemerintah menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bansos. Evaluasi berkala bertujuan untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Mekanisme pengawasan yang ketat akan diterapkan untuk mencegah penyelewengan dan memastikan efektivitas program.
Selain bansos beras, Kementerian Sosial juga berkomitmen untuk melanjutkan penyaluran bansos reguler PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT. Penyaluran tahap ketiga sedang berlangsung, termasuk untuk KPM susulan dan KPM yang beralih dari penyaluran melalui PT Pos ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Bank-bank penyalur, seperti BSI, Mandiri, BRI, dan BNI, berupaya maksimal mendistribusikan KKS kepada KPM yang belum menerimanya. Proses ini memerlukan waktu dan koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait untuk memastikan seluruh KPM dapat mengakses bantuan sosial yang menjadi haknya.
Keberhasilan program bansos sangat bergantung pada koordinasi yang efektif antar lembaga pemerintah, serta transparansi informasi kepada masyarakat. Dengan demikian, KPM dapat memahami mekanisme penyaluran, kriteria penerima, serta cara mengajukan pengaduan jika mengalami kendala. Komunikasi yang baik merupakan kunci keberhasilan program ini.
Pemerintah terus berupaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyaluran bansos. Harapannya, program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam menghadapi tantangan ekonomi.
Informasi lebih lanjut mengenai bansos dapat diakses melalui website resmi Kementerian Sosial atau menghubungi call center yang tersedia. Dengan keterbukaan informasi, diharapkan masyarakat dapat memonitor dan berpartisipasi aktif dalam mengawasi penyaluran bansos agar tepat sasaran.
Pemerintah Indonesia akan melanjutkan penyaluran bantuan sosial (bansos) berupa beras selama empat bulan terakhir tahun…
Kabar baik bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM)! Bantuan sosial (bansos) tunai dari pemerintah telah dicairkan…
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen dalam menjaga daya beli masyarakat melalui program bantuan sosial (bansos) pangan,…
Berikut ini adalah 20 soal PTS (Penilaian Tengah Semester) dan STS (Penilaian Semester) Matematika kelas…
Memilih smartphone dengan performa handal, fitur lengkap, dan harga terjangkau kini semakin mudah. Pasar smartphone…
Berikut ini adalah 30 soal PTS (Penilaian Tengah Semester) atau STS (Soal Tematik Semester) Matematika…