Pemerintah baru saja mengumumkan pembaruan penting terkait penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) untuk September 2025. Beberapa perubahan signifikan berdampak langsung pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Beberapa KPM berhak atas pencairan bansos ganda dengan total mencapai Rp5.500.000. Hal ini disebabkan beberapa faktor, terutama bagi KPM yang baru ditetapkan dan belum menerima pencairan tahap kedua. Mereka akan menerima pencairan tahap pertama dan kedua secara bersamaan.
Selain itu, KPM yang sebelumnya menerima bantuan melalui PT Pos Indonesia dan dialihkan ke sistem Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Merah Putih juga mengalami pencairan ganda. Dana yang seharusnya diterima bertahap digabung menjadi satu pencairan yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lebih dari 400 kota dan kabupaten mengalami penghentian distribusi kartu KKS baru. Kementerian Sosial telah mengeluarkan surat resmi tertanggal 8 September 2025 terkait penarikan kembali kartu yang belum terdistribusi.
Penghentian ini dilakukan karena ditemukan banyak data penerima yang tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Langkah ini bertujuan untuk mencegah penyaluran bansos kepada masyarakat yang tidak berhak.
Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah menetapkan kriteria baru dalam validasi data penerima bantuan. Kriteria ini dianggap lebih ketat dibandingkan sebelumnya.
Dua kriteria utama menyebabkan pencoretan dari daftar penerima. Pertama, KPM dengan saldo rekening bank lebih dari Rp5.000.000 di semua rekening akan dianggap tidak layak. Kedua, KPM dengan data kependudukan yang tidak sesuai, seperti NIK yang tidak terdaftar di sistem, juga akan dicoret.
Kriteria saldo rekening bank bertujuan untuk memastikan bantuan tepat sasaran kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Sementara itu, kesesuaian data kependudukan memastikan akurasi data dan mencegah penyalahgunaan bantuan.
Pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan sistem penyaluran bansos. Tujuannya adalah untuk memastikan bantuan sampai kepada KPM yang tepat dan mencegah kebocoran anggaran.
Perubahan kebijakan ini tentu berdampak pada beberapa KPM. Beberapa KPM mungkin merasa dirugikan karena tidak lagi menerima bantuan. Namun, pemerintah menekankan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bansos.
Pemerintah menghimbau KPM untuk selalu mengecek dan memperbarui data kependudukan mereka agar tetap terdaftar sebagai penerima bansos. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui saluran resmi pemerintah.
Bagi KPM yang khawatir akan terdampak perubahan kebijakan, disarankan untuk segera mengecek status kepesertaan mereka melalui saluran resmi yang tersedia. Pastikan data kependudukan akurat dan up-to-date.
Pemerintah juga menyediakan berbagai jalur pengaduan bagi KPM yang merasa keberatan atau memiliki pertanyaan terkait kebijakan bansos ini. Manfaatkan jalur pengaduan yang tersedia untuk mendapatkan klarifikasi dan solusi.
Secara keseluruhan, pembaruan kebijakan bansos ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan transparansi dan efektivitas program bantuan sosial. Walaupun terdapat dampak bagi beberapa KPM, kebijakan ini diharapkan mampu memastikan bantuan tepat sasaran dan mencegah penyalahgunaan.
Pencairan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) tahap kedua…
Kabar gembira bagi penerima bantuan sosial (bansos)! Mulai Jumat, 12 September 2025, lima jenis bansos…
Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) merupakan program bantuan sosial (bansos) penting…
Pencairan bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap…
Pemerintah kembali menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos) tunai mulai 12 September 2025. Pencairan dilakukan…
Pencairan bantuan sosial (bansos) tahap ketiga untuk bulan Juli, Agustus, dan September akan segera dimulai.…