Perbedaan digital citizen dan citizen journalism beserta karakteristiknya dalam era digital yang menuntut etika, tanggung jawab, dan literasi informasi.
Bagi kalian yang sedang mencari referensi jawaban soal apa yang menjadi pembeda antara digital citizen dan citizen journalism? bagaimana karakteristik mereka?, silakan simak artikel ini sampai selesai.
Artikel ini membahas secara lengkap perbedaan antara digital citizen (warga digital) dan citizen journalism (jurnalisme warga) beserta karakteristik keduanya, dengan bahasa yang mudah dipahami dan sesuai perkembangan era digital saat ini.
Apa yang menjadi pembeda antara digital citizen dan citizen journalism? Bagaimana karakteristik mereka?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Perkembangan teknologi dan internet telah mengubah cara manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan mendapatkan informasi. Muncullah dua konsep penting dalam dunia digital modern, yaitu digital citizen dan citizen journalism.
Sekilas keduanya tampak serupa karena sama-sama memanfaatkan teknologi digital, namun keduanya memiliki tujuan, peran, dan tanggung jawab yang berbeda.
Untuk memahami perbedaannya, kita perlu mengenal terlebih dahulu makna dan karakteristik masing-masing.
Digital citizen atau warga digital adalah individu yang aktif menggunakan teknologi digital, seperti internet, media sosial, dan perangkat elektronik, dalam kehidupan sehari-hari untuk berkomunikasi, belajar, bekerja, serta berpartisipasi di masyarakat.
Menurut Mike Ribble (2011) dalam bukunya Digital Citizenship in Schools, seorang digital citizen bukan hanya pengguna teknologi, tetapi juga memahami etika, tanggung jawab, dan dampak dari aktivitasnya di dunia digital.
Tujuan utama seorang digital citizen adalah:
Menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab.
Menjadi bagian dari komunitas digital secara etis, aman, dan produktif.
Berkontribusi positif dalam ruang digital, baik melalui konten edukatif, opini, maupun interaksi sosial.
Citizen journalism atau jurnalisme warga adalah bentuk partisipasi masyarakat dalam kegiatan jurnalistik.
Masyarakat berperan sebagai pelapor atau pembuat berita dengan memanfaatkan media digital seperti blog, media sosial, atau platform berita daring.
Menurut Bowman & Willis (2003) dalam We Media: How Audiences are Shaping the Future of News and Information, citizen journalism memungkinkan publik mengumpulkan, melaporkan, menganalisis, dan menyebarkan berita tanpa harus menjadi wartawan profesional.
Tujuan utama citizen journalism adalah:
Menyebarkan informasi dan berita secara cepat kepada publik.
Mengisi kekosongan media mainstream, terutama dalam peristiwa lokal atau isu sosial yang kurang mendapat perhatian media besar.
Memberdayakan masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam proses informasi publik.
| Aspek | Digital Citizen (Warga Digital) | Citizen Journalism (Jurnalisme Warga) |
|---|---|---|
| Fokus Utama | Aktivitas dan etika dalam penggunaan teknologi digital | Aktivitas peliputan dan penyebaran berita |
| Tujuan | Menjadi pengguna digital yang bertanggung jawab, aman, dan etis | Menyebarkan informasi dan berita dari sudut pandang warga |
| Peran di Dunia Digital | Pengguna aktif media sosial, pembelajar digital, kreator konten positif | Pelapor, penulis berita, atau pembuat liputan independen |
| Tanggung Jawab Utama | Menjaga keamanan data, menghormati privasi, melawan hoaks | Menyajikan berita faktual, objektif, dan akurat |
| Media yang Digunakan | Media sosial, aplikasi pendidikan, platform komunikasi | Blog, media sosial, YouTube, situs berita independen |
| Contoh Kegiatan | Membagikan konten positif, mengikuti kelas online, berdiskusi di forum digital | Membuat video liputan kejadian lokal, menulis artikel peristiwa sosial, menyebarkan berita lapangan |
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa digital citizen lebih luas cakupannya, sementara citizen journalism adalah bagian kecil dari aktivitas warga digital yang fokus pada jurnalisme.
Menurut Ribble (2011), terdapat sembilan elemen penting yang menjadi ciri seorang digital citizen sejati:
Digital Access – Mampu mengakses teknologi secara merata dan bijak.
Digital Commerce – Melakukan transaksi online secara aman.
Digital Communication – Berkomunikasi sopan dan efektif di dunia digital.
Digital Literacy – Mampu memahami dan memanfaatkan teknologi untuk belajar dan bekerja.
Digital Etiquette – Memiliki etika dalam berinteraksi secara online.
Digital Law – Mengetahui hukum dan aturan dalam penggunaan internet.
Digital Rights and Responsibilities – Menghormati hak digital orang lain.
Digital Health and Wellness – Menjaga keseimbangan antara kehidupan digital dan nyata.
Digital Security – Melindungi data pribadi dari ancaman siber.
Seorang digital citizen yang baik akan menunjukkan perilaku positif seperti tidak menyebarkan hoaks, menghargai privasi orang lain, dan menggunakan teknologi untuk kebaikan.
Sementara itu, citizen journalism memiliki karakteristik yang lebih spesifik dan berhubungan langsung dengan aktivitas pemberitaan:
Partisipatif – Siapa pun bisa menjadi pelapor berita tanpa harus bekerja di media profesional.
Berbasis Fakta Lapangan – Mengandalkan pengalaman langsung, kesaksian, atau dokumentasi pribadi.
Cepat dan Responsif – Informasi dapat disebarkan dengan segera melalui media sosial atau blog.
Mandiri dan Independen – Tidak terikat kepentingan politik atau ekonomi media besar.
Mengutamakan Kepentingan Publik – Fokus pada isu sosial, kemanusiaan, dan keadilan.
Rentan terhadap Etika Jurnalistik – Karena tidak semua jurnalis warga memiliki pengetahuan jurnalistik profesional, maka akurasi dan verifikasi informasi sering menjadi tantangan utama.
Keduanya memiliki hubungan yang erat.
Seorang citizen journalist pada dasarnya adalah bagian dari digital citizen yang memiliki peran lebih aktif dalam menyebarkan informasi publik.
Namun, tidak semua digital citizen otomatis menjadi citizen journalist.
Untuk menjadi jurnalis warga, seseorang harus mampu mengumpulkan dan melaporkan fakta secara objektif serta memahami tanggung jawab etis sebagai penyampai informasi.
Baik digital citizen maupun citizen journalist menghadapi tantangan yang sama, seperti:
Maraknya hoaks dan disinformasi.
Kurangnya literasi digital di kalangan masyarakat.
Pelanggaran privasi dan penyalahgunaan data.
Oleh karena itu, keduanya harus memiliki kesadaran etis, kemampuan verifikasi informasi, dan tanggung jawab moral agar ruang digital tetap menjadi tempat yang aman dan bermanfaat bagi semua orang.
Perbedaan utama antara digital citizen dan citizen journalism terletak pada tujuan dan perannya di dunia digital.
Digital citizen berfokus pada penggunaan teknologi secara bijak, aman, dan bertanggung jawab.
Citizen journalism berfokus pada pelaporan dan penyebaran berita oleh warga.
Keduanya sama-sama penting dalam membentuk masyarakat digital yang cerdas, kritis, dan beretika.
Dengan memahami perbedaan dan karakteristik ini, kita dapat berperan aktif dalam dunia digital secara positif dan konstruktif.
Bagi kalian yang sedang mencari referensi jawaban soal sebuah perusahaan makanan besar dan ternama, 'PT.…
SwaraWarta.co.id - Iran tetap menjadi peserta resmi Piala Dunia 2026, bertolak belakang dengan klaim yang…
Bagi kalian yang sedang mencari referensi jawaban soal keberhasilan Kedai Kopi FORE, tidak terlepas dari…
Bagi kalian yang sedang mencari referensi jawaban soal Andi menggugat PT. Jaya Makmur atas pelanggaran…
Bagi kalian yang sedang mencari referensi jawaban soal menurut Anda, bagaimana kesatuan sila-sila Pancasila ini…
SwaraWarta.co.id – Apa arti dari Mokondo itu? Mokondo adalah istilah yang tengah viral, terutama di…