Di era digital seperti sekarang, teknologi berperan besar dalam mendukung komunikasi di dalam organisasi. Hampir semua lembaga—baik perusahaan, instansi pemerintah, maupun organisasi sosial—menggunakan teknologi digital untuk menyampaikan informasi, berkoordinasi, dan mengambil keputusan.
Menurut Dale Level dan William Galle (1988) dalam bukunya Managerial Communication, terdapat enam kriteria penting yang harus diperhatikan dalam memilih dan mengaplikasikan media komunikasi agar proses penyampaian pesan dalam organisasi berjalan efektif.
Bagi kalian yang sedang mencari referensi jawaban soal di era digital seperti saat ini, organisasi memanfaatkan teknologi sebagai saluran komunikasi dalam organisasi menurut Dale Level dan William Galle, silakan simak pembahasan berikut ini.
ADVERTISEMENT
.SCROLL TO RESUME CONTENT
Soal Lengkap
Di era digital seperti saat ini, organisasi memanfaatkan teknologi sebagai saluran komunikasi dalam organisasi. Menurut Dale Level dan William Galle (1988) dalam buku Managerial Communication, terdapat enam kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam mengaplikasikan media komunikasi.
Berikan penjelasan Anda mengenai kriteria-kriteria tersebut dan kaitkan dengan penggunaan media sosial sebagai saluran komunikasi dalam organisasi di era digital.
1. Pendahuluan
Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara organisasi berkomunikasi. Jika dulu komunikasi hanya dilakukan melalui surat, telepon, atau rapat tatap muka, kini komunikasi berlangsung cepat melalui berbagai media digital seperti email, chat group, video conference, hingga media sosial.
Namun, penggunaan teknologi komunikasi dalam organisasi tidak boleh sembarangan. Setiap media memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing. Inilah mengapa menurut Dale Level dan William Galle, ada enam kriteria yang perlu dipertimbangkan agar komunikasi organisasi tetap efektif dan efisien.
2. Enam Kriteria Media Komunikasi Menurut Dale Level dan William Galle
Berikut penjelasan enam kriteria media komunikasi tersebut dan penerapannya dalam konteks media sosial di era digital.
1. Ketepatan (Accuracy)
Media komunikasi harus mampu menyampaikan pesan secara tepat dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Dalam konteks digital, penggunaan media sosial seperti Slack, Microsoft Teams, atau WhatsApp Group harus disertai etika komunikasi yang jelas agar pesan tidak disalahartikan.
Contoh:
Ketika manajer memberikan instruksi kerja melalui grup chat, pesan harus ditulis secara jelas dan tidak ambigu agar bawahan memahami dengan benar.
2. Kecepatan (Speed)
Komunikasi yang efektif harus berlangsung cepat dan responsif.
Teknologi digital seperti email, chat, dan media sosial memungkinkan informasi diterima hampir seketika.
Contoh:
Dalam situasi krisis, organisasi bisa mengumumkan kebijakan penting melalui media sosial internal seperti Workplace atau melalui akun resmi di platform publik seperti Instagram dan LinkedIn agar semua anggota segera mengetahui informasi terbaru.
3. Biaya (Cost)
Media komunikasi yang dipilih sebaiknya efisien dari segi biaya.
Penggunaan media sosial dan aplikasi daring kini dianggap lebih hemat dibandingkan komunikasi konvensional.
Contoh:
Rapat daring menggunakan Zoom atau Google Meet menghemat biaya transportasi dan akomodasi, terutama bagi organisasi yang memiliki cabang di berbagai daerah.
4. Keamanan (Security)
Media komunikasi juga harus menjamin kerahasiaan dan keamanan informasi, terutama jika menyangkut data internal organisasi.
Contoh:
Organisasi perlu menggunakan platform yang aman seperti email dengan enkripsi, atau aplikasi komunikasi internal yang memiliki sistem keamanan tinggi. Media sosial publik sebaiknya tidak digunakan untuk membagikan informasi sensitif perusahaan.
5. Jangkauan (Reach)
Media komunikasi yang baik harus memiliki jangkauan yang luas, sehingga pesan bisa diterima oleh semua pihak yang berkepentingan tanpa batas waktu dan tempat.
Contoh:
Melalui media sosial seperti Instagram, YouTube, atau LinkedIn, organisasi bisa menjangkau karyawan, pelanggan, hingga mitra bisnis di seluruh dunia hanya dalam hitungan detik.
6. Umpan Balik (Feedback)
Komunikasi yang efektif harus memungkinkan adanya interaksi dua arah antara pengirim dan penerima pesan.
Di sinilah keunggulan media sosial terlihat jelas: penerima pesan bisa langsung memberikan tanggapan, saran, atau kritik.
Contoh:
Perusahaan dapat memantau komentar atau pesan dari karyawan dan pelanggan untuk mengevaluasi kinerja atau memperbaiki kebijakan yang kurang efektif.
3. Kaitan Enam Kriteria dengan Media Sosial dalam Organisasi
Media sosial tidak hanya digunakan untuk promosi, tetapi juga menjadi alat komunikasi strategis dalam organisasi.
Jika dikelola dengan baik sesuai dengan enam kriteria di atas, media sosial dapat memperkuat budaya organisasi dan meningkatkan kinerja tim.
Beberapa manfaat media sosial dalam organisasi antara lain:
Meningkatkan komunikasi lintas departemen.
Karyawan bisa berbagi informasi tanpa batasan jarak dan waktu.Membangun citra positif organisasi.
Akun media sosial perusahaan menjadi sarana untuk menunjukkan nilai-nilai, prestasi, dan tanggung jawab sosial organisasi.Mendorong keterlibatan karyawan (employee engagement).
Melalui interaksi informal di media sosial internal, hubungan antarpegawai menjadi lebih dekat dan kolaboratif.
Namun, organisasi juga perlu membuat kebijakan penggunaan media sosial (social media policy) agar setiap anggota tahu batasan dalam menyampaikan opini, menjaga etika komunikasi, serta melindungi citra lembaga.
4. Kesimpulan
Berdasarkan teori Dale Level dan William Galle, pemilihan media komunikasi dalam organisasi perlu mempertimbangkan enam kriteria utama: ketepatan, kecepatan, biaya, keamanan, jangkauan, dan umpan balik.
Dalam konteks era digital, media sosial telah memenuhi sebagian besar dari kriteria tersebut karena mampu menyampaikan pesan dengan cepat, murah, dan luas. Namun, tetap diperlukan pengelolaan yang bijak dan tanggung jawab etis agar komunikasi tidak disalahgunakan atau menimbulkan dampak negatif.
Dengan demikian, media sosial dapat menjadi alat komunikasi organisasi yang efektif, adaptif, dan sesuai dengan tuntutan zaman.

















