Berita

Update Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Sumatera

SwaraWata.co.id – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera pada akhir November 2025 telah menimbulkan korban jiwa yang sangat besar.

Berdasarkan data terkini dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal dunia terus mengalami pembaruan seiring intensnya operasi pencarian dan evakuasi.

Data Korban Terkini per 12 Desember 2025

Per Kamis, 11 Desember 2025, BNPB melaporkan bahwa total korban meninggal dunia telah mencapai 990 jiwa.

ADVERTISEMENT

.

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, jumlah warga yang dinyatakan hilang berkurang menjadi 222 orang setelah adanya pemutakhiran dan rekapitulasi data dari lapangan.

Berikut adalah rincian korban jiwa berdasarkan provinsi hingga 12 Desember 2025:

  • Aceh: 407 orang meninggal, 31 orang hilang.
  • Sumatera Utara: 343 orang meninggal, 98 orang hilang.
  • Sumatera Barat: 240 orang meninggal, 93 orang hilang.

Bencana ini telah berdampak pada lebih dari 3,3 juta jiwa dan memaksa hampir satu juta orang untuk mengungsi pada puncaknya.

Jumlah korban tewas terus bertambah dalam beberapa hari terakhir:

  • Selasa, 9 Desember: Korban meninggal dilaporkan sebanyak 964 jiwa dengan 264 orang hilang.
  • Rabu, 10 Desember: Angka meningkat menjadi 969 jiwa setelah ditemukan lima jenazah tambahan. Korban hilang berkurang menjadi 252 orang.
  • Kamis, 11 Desember: Bertambah lagi menjadi 990 jiwa setelah operasi evakuasi menemukan 21 jenazah dalam sehari, dengan 16 di antaranya di Aceh Utara.

Dampak Luas dan Upaya Penanganan

Tragedi ini bukan hanya merenggut nyawa tetapi juga menyebabkan kerusakan infrastruktur masif. Lebih dari 157.000 rumah rusak, bersama dengan ribuan fasilitas umum, pendidikan, dan kesehatan. Kerugian material diperkirakan mencapai puluhan triliun rupiah.

Meski jumlah korban jiwa masih mungkin berubah, upaya pemulihan dan konsolidasi pengungsian telah mulai dilakukan. Jumlah pengungsi tercatat mulai mengalami penurunan.

BNPB dan berbagai elemen pemerintah terus bekerja maksimal untuk menangani dampak bencana yang merupakan salah satu yang terparah di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini.

Mulyadi

"Seorang penulis profesional yang melintang hampir 3 tahun lebih di berbagai macam media ternama di Indonesia seperti, Promedia, IDN Times, Pikiran Rakyat, Duniamasa.com, Suara Kreatif, dan SwaraWarta."

Recent Posts

Benarkah 80 Ton Bantuan Hilang di Bener Meriah?

SwaraWarta.co.id - Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem, menyatakan kekecewaannya atas kabar…

5 hours ago

KPAI Bima Kota: Menguatkan Perlindungan Anak Melalui Layanan Cepat dan Terpercaya

Kesejahteraan dan perlindungan anak menjadi isu yang semakin penting di berbagai daerah, termasuk Kota Bima.…

18 hours ago

KPAI Bandar Lampung Kota: Hadir untuk Menguatkan Perlindungan Anak dan Edukasi Masyarakat

Perlindungan anak menjadi prioritas yang semakin penting di tengah meningkatnya kasus kekerasan, cyberbullying, hingga permasalahan…

18 hours ago

KPAI Banjar Kota: Komitmen Perlindungan Anak dan Layanan Pengaduan yang Mudah Diakses

Perlindungan anak kini menjadi perhatian serius di berbagai daerah, termasuk Kota Banjar. Meningkatnya kasus kekerasan,…

18 hours ago

KPAI Sidoarjo: Komitmen Mengawal Perlindungan Anak di Era Digital

Perlindungan anak bukan lagi isu pinggiran. Di tengah meningkatnya kasus kekerasan, perundungan digital, eksploitasi, hingga…

18 hours ago

KPAI-Bekasikota.id: Informasi Perlindungan Anak, Edukasi, dan Layanan Pengaduan yang Mudah Diakses

Perlindungan anak merupakan isu yang semakin penting di tengah meningkatnya kekerasan, perundungan, dan pelanggaran hak…

18 hours ago